Determinasi Seks Dan Pautan Seks Serta Tiga Hipotesa Morgan
Determinasi Seks Dan Pautan Seks Serta Tiga Hipotesa Morgan - Pada Drosophila melanogaster, terdapat 4 pasang kromosom yang terdiri atas 3 pasang kromosom yang sama baik pada jantan maupun betina, dan satu padang yang berlainan.
Setiap pasang adalah homolog. Ketiga pisang kromosom ini disebut otosom, Sedang yang sepasang lagi adalah kromosom seks.
Kromosom seks mempengaruhi sifat sifat kelamin suatu organisma Pada individu betina kedua kromosom dalam pasangan itu sama - sama berbentuk batang. disebut kromosom X.
Pada individu jantan sebuah dari pasangan itu adalah kromosom X seperti pada betina, sedang lainya berujung bengkok, disebut kromosom Y.
Setiap pasang adalah homolog. Ketiga pisang kromosom ini disebut otosom, Sedang yang sepasang lagi adalah kromosom seks.
Kromosom seks mempengaruhi sifat sifat kelamin suatu organisma Pada individu betina kedua kromosom dalam pasangan itu sama - sama berbentuk batang. disebut kromosom X.
Pada individu jantan sebuah dari pasangan itu adalah kromosom X seperti pada betina, sedang lainya berujung bengkok, disebut kromosom Y.
Simbol XX artinya kromosom seks betina, dan XY kromosom seks jantan. Pada burung, individu betina berkromosom seks XY dan jantannya XX.
Morgan dalam percobaannya mengawinkan lalat jantan bermata putih dengan lalat betina bermata merah. Keturunan F1 semuanya bermata merah. Jelas bahwa sifat bermata putih adalah resesif. Bila diadakan pembastaran antara F1 ini perbandingan keturunan dapat diramalkan 3 bermata merah: I bermata putih, Anehnya adalah bahwa yang bermata putih adalah semuanya jantan.
Ketika percobaan diulang, ia selalu mendapatkan hasil yang sama, yaitu bahwa yang bermata putih adalah“ jantan. Hal ini m3nyebabkan Morgan berfikir dan menarik kesimpulan bahwa ada
hubungan antara jenis kelamin dengan faktor warna mata. Morgan mengajukan 3 hipotesa:
(l). Faktor mata merah dominan terhadap faktor mata putih.
(2). Bahwa gen yang bertanggung jawab atas warna mata ini terkandung dalam kromosom X.
(3). Dalam kromosom Y tidak terdapat alela untuk faktor warna mata ini.
Kemudian oleh Morgan diajukan istilah untuk menyatakan sifat yang tergabung pada kromosom X ini: terpaut seks (seks-linked) dan peristiwanya kita sebut pautan seks. Untuk jelasnya, pautan seks ini dapat kita pelajari dari diagram di bawah ini.
 |
| Diagram menunjukkan peristiwa pautan seks |
Pada diagram hanya digambar kromosom seksnya saja. Keturunan F1 semua bermata merah baik yang jantan maupun yang betina. Pada F2 3/4 keturunan bermata merah, 1/4 keturunan bermata putih.
Dan yang bermata putih ini adalah jantan. Janganlah dibalik bahwa” semua yang jantan bermata putih.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.