Ciri Umum Kelas Filum Turbellaria
Ciri Umum Kelas Filum Turbellaria - Sebagaimana dikemukakan diatas, kita dapat mempelajari cacing pipih lebih baik dengan menyelidiki hewan yang hidup di alam bebas. Dari kelas Turbellaria dapat dipelajari Planaria; yang dapat dijumpai di kolam atau sungai, biasanya melekat pada batu atau daun - daun yang terendam air.
Panjang tubuhnya kira - kira 2 cm; mempunyai parenkim yang didalam ya terdapat saluran pencernaan, alat - alat reproduksi, sistem eksresi, dan sistem saraf. Pada parenkim itu terdapat pula lapisan - lapisan otot yang berguna untuk mengadakan gerak. Selain dengan otot, gerak dapat pula dilakukan dengan silia yang terdapat pada permukaan tubuhnya.
Saluran pencernaan hanya mempunyai satu muara keluar adalah mulutnya yang terdapat agak ke belakang dari pertengahan tubuh. Saluran pencernaan mempunyai satu cabang menuju ke arah anterior (depan) dan dua cabang yang menuju ke arah posterior (belakang). Masing - masing cabang bercabang lagi sehingga dapat mengisi sebagian besar tubuh hewan.
Sistem Ekskresi terdiri dari sel - sel apai yang tersebar di dalam saluran parenkim. Sel - sel api ini akan berhubungan dengan saluran yang akhirnya akan bermuara keluar tubuh melalui sederetan pori.
Masing - masing sel api itu berongga, mempunyai sekelompok rambut - rambut getar. Oleh sebab itu, Turbellaria juga disebut cacing berambut getar. Gerakan rambut getar ini mendorong cairan untuk masuk ke dalam saluran ekskresi.
Sistem saraf terdiri dari sel - sel dan serabut sarafnya membentuk semacam jala dengan kumpulan saraf yang membentuk dua tali saraf memanjang. Tali - tali saraf ini dibagian interior mengumpul lagi dan membentuk ganglion otak yang dapat dianggap sebagai otaknya. Pada ujungya anterior tubuh terdapat mata yang peka terhadap cahaya.
Planaria bersifat hermafrodit. Padanya tidak hanya terdapat kedua macam kelenjar kelamin dengan saluranya tetapi juga ada beberapa alat - alat tambahan.
Selain berkembang biak secara generatif, hewan ini mempunyai daya regenerasi yang amat besar. Kalau tubuh seekor Planaria dipotong menjadi dua, masing - masing potongan akan berkembang biak menjadi hewan lagi.
Potongan yang tidak mempunyai ekor dan membentuk ekor, sedangkan yang tidak berkepala akan membentuk kepala.