Ciri Umum Kelas Filum Trematoda
Ciri Umum Kelas Filum Trematoda - Trematoda, Trematoda hidup sebagai parasit dan mempunyai daur hidup yang rumit. Permukaan tubuhnya tidak tertutup oleh silia. Pada umumnya Trematoda mempunyai sebuah alat pengisap atau lebih sehingga sering disebut cacing isap. Untuk mempelajari Trematoda, di sini kita pilih Fasciola hepatica atau cacing hati.
Panjang tubuhnya antara 2 sampai 5 cm, sedangkan lebarnya 1 cm. Hidupnya di dalam hati ternak. Beberapa sifatnya mirip dengan sifat - sifat planaria, misalnya menyangkut simetris bilateral, sel - sel api dan sistem saraf.
Mempunyai dua buah alat pengisap, yang satu mengelilingi mulut, sedangkan yang lain pada permukaan ventral, tidak terlalu jauh di belakang mulut.
Saluran pencernaan dimulai dari mulut yang terdapat pada ujung depan dan dikelilingi oleh alat pengisap di mulut. Dalam tubuh saluran itu menjadi pembuluh yang kemudian dilanjutkan dengan usus yang terdiri dari dua cabang, masing - masing cabang ini bercabang banyak.
Karena kehidupanya sebagai parasit itu, alat - alat indera serta saraf pada umumnya tidak berkembang dengan baik.
Reproduksi pada Fasciola sangat istimewa. Daur hidupnya berliku - liku. Hewan ini hermafrodit dan hidup sebagai parasit dalam hati hewan inang yang biasanya hewan ternak. Dari setiap individu dapat dihasilkan ratusan ribu telaur.
telur ini melalui saluran empedu hewan inangnya masuk ke dalam usus, kemudian bersama - sama dengan tinja keluar ke alam bebas. Telur fertil yang mencepai tempat basah menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium.
Mirasidium ini akan mati jika tidak masuk ke dalam tubuh keong (siput) marga Lymnaea; biasanya mirasidium hanya tahan hidup di alam bebas selama kurang lebih delapan jam saja. Bila mirasidium dapat masuk ke dalam tubuh keong, dalam kira - kira dua minggu larva itu akan berubah bentuk menjadi agak bulat, disebut Sporosista.
Sporosista akhirnya pecah dengan menghasilkan beberapa larva kedua yang masing - masing disebut redia. Redia masuk ke dalam tubuh keong dan menghasilkan "anak" yang berupa redia pula untuk satu generasi atau lebih, akhirnya dihasilkan larva ketiga yang disebut serkaria.
Serkaria mempunyai ekor, berbentuk seperti berudu. Serkaria ini lalu meningaalkan tubuh keong, sebentar berenang - renang dengan menggunakan ekornya dan kemudian berubah menjadi sista. Sista ini dapat tahan lama.
Kalau sista kebetulan termakan oleh ternak, kulit sista itu larut dan munculah cacing hati yang akan menuju ke hati kemudian menjadi dewasa di sana.
Beberapa cacing yang termasuk Trematoda ada yang merupakan parasit bagi manusia; misalnya Clonorchis sinenis. cacing yang telah dewasa hidup sebagai parasit pada hati manusia yang tentu saja merupakan penyakit yang dapat berbahaya.
Clonorchis banyak menyerang orang di negara - negara Republik Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Sejarah hidupnya sedikit lebih kompleks jika dibandingkan dengan Fasciola.
Hal - hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa inangnya manusia, sedangkan inang perantaranya ada dua macam, yaitu keong dan ikan. Sarkaria dapat berkembang menjadi metaserkaria yang merupakan larva keempat. Jenis cacing isap lain yang bersifat parasit pada manusia adalah Schistosoma (trematoda darah), Paragonimus (Trematoda paru) dan Fasciolopsis.