Reproduksi Sel: Pembelahan Sel Secara Meiosis

Reproduksi Sel: Pembelahan Sel Secara Meiosis - Meiosis, Pada mitosis jumlah kromosom pada hasil - hasil pembelahan selnya dalam keadaan normal tetap. Jumlah kromosom ini memang tetap pada suatu macam makhluk hidup pada bawang merah misalnya 16, pada jagung 20, pada tebu 80, pada tembakau dan tomat 48. 

Pada sel - sel manusia 46. Kromosom tersebut tersusun dalam susunan ganda atau diploid, dan dalam biologi dituliskan dengan rumus 2n. 

Terbentuknya n kromosom pada sel kelamin yang haploid dari 2 n kromosom yang diploid terjadi melalui proses pembelahan sel secara meiosis. Meiosis sering juga diartikan sebagai pembelahan reduksi, karena pada pembelahan sel semacam ini terjadi reduksi jumlah kromosom sehingga tinggal separuhnya. 

Pembelahan reduksi atau meiosis ini terjadi pada alat reproduksi; pada hewan dan manusia di ovarium dan testis; pada tumbuhan lumut dan paku disporogonium, dan pada tumbuhan biji dan kotak serbuk sari dan bakal biji. 

Perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis dapat dipelajari pada bagan berikut. 

Meiosis berbeda dengan mitosis, karena meiosis terdiri dari dua kali pembelahan tanpa diselingi dengan interfase. Sebelum mengalami pembelahan pada profase pembelahan selnya yang pertama menjadi duplikasi kromosom. 

Pada metafase pembelahan mitosis pasangan kromosom hasil duplikasi terletak pada satu bidang pembelahan (periksa bagan) dengan sentromernnya yang saling berhadapan. 

Pada metafase pembelahan meiosis pertama, kromosom hasil duplikasi belajar berhadapan pada dua bidang pembelahan. Hasil pembelahan meiosis pertama adalah sua sel dalam kedudukan metafase  juga. 

Pada proses pembelahan yang kedua ini dihasilkan pada akhir pembelahan meiosis yang kedua ini dari masing - masing sel akan dihasilkan dua sel, sehingga pada akhir pembelahan meiosis yang kedua ini dihasilkan 4 sel kelamin yang masing - masing mempunyai kromosom haploid atau n kromosom yang jumlahnya separuh dari kromosom sel asal. 

Pembelahan meiosis untuk menghasilkan sel kelamin betina atau ovum disebut oogenesis. Pembelahan meiosis untuk menghasilkan sel kelamin jantan disebut spermato-genesis. Pada manusia atau hewan oogenesis terjadi di ovarium, sedangkan spermatogenesis terjadi di testis. 

Pada tumbuhan biji spermatogenesis terjadi pada proses pembentukan serbuk sari di kotak serbuk sari; oogenesis terjadi pada proses pembentukan bakal biji di putik. 

Sel  kelamin mempunyai kromosom separuh dari jumlah kromosom diploidnya. Misalnya pada sel manusia terdapat 46 kromosom, sel - sel kelaminya mempunyai kromosom separuhnya, yaitu 23. Kromosom sel kelamin bersifat haploid, dituliskan dengan rumus n. 

Pada spermatogenesis dihasilkan 4 jenis sel jantan fungsional masing - masing dengan n kromosom. Pada oogenesis dihasilkan hanya 1 sel telur atau ovum yang fungsional; 3 sel hasil pembelahan meiosis lainya kecil - kecil dan menempel pada salah satu kutub ovum. Karena 3 sel ini melekat pada satu kutub ovum dinamakan sel kutub atau polosit. 

Dari proses pembentukan sel kelamin yang terjadi secara meiosis dapat kita pahami bahwa sel - sel kelamin mempunyai kromosom haploid, sedangkan pada sel tubuh kita kromosomnya diploid. 

Bagaimana dari sel kelamin yang haploid dapat tercipta individu yang sel - selnya berkromosom diploid. Pertanyaan itu dapat kita jawab setelah kita membahas suatu proses yang penting fungsinya bagi kehidupan makhluk hidup yaitu fertilisasi.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel