Filum Echinodermata: Ciri - Ciri Umum Echinodermata
Filum Echinodermata: Ciri - Ciri Umum Echinodermata - Seorang ahli ilmu hayat terkenal mengemukakan bahwa laut tanpa Echinodermata mungkin akan menjadi pelimbahan raksasa, penuh dengan benda - benda busuk. Laut tetap seperti sekarang itu berkat jasa berbilyun - bilyun Echinodermata yang memakan bangkai - bangkai, sisa - sisa hewan, serta kotoran hewan - hewan laut. Dari segi inilah kita melihat kepentingan Echinodermata.
Echinodermata memang tidak mempunyai arti ekonomi untuk manusia, juga tidak begitu menarik perhatian seperti halnya moluska. Filum ini meliputi kira - kira 5.300 jenis yang telah dikenal orang. Echinodermata amat banyak dijumpai di laut karena hewan - hewan ini hanya sedikit musuhnya.
Ciri - Ciri umum
Secara harfiah Echinodermata dapat diterjemahkan dengan hewan berkulit duri. Memang kalau kita meraba kulitnya akan terasa kasar karena kulit Echinodermata mempunyai lempeng - lempeng zat kapur dengan duri - duri kecil.
Echinodermata merupakan satu satunya filum yang semua warganya hidup di laut. Hewan dewasa mempunyai bentuk tubuh yang simetris radial meskipun larvanya simetris bilateral. Tubuhnya mempunyai rangka dalam yang terdiri dari lempeng - lempeng kapur yang dapat bersendi satu dengan lain, yang juga dapat melebur jadi satu. Lempeng - lempeng ini mempunyai duri - duri seperti yang te;ah disebutkan di atas.
Gerakan dilakukan dengan menggunakan kaki ambulakral. Kaki ambulakral itu berongga merupakan lanjutan sistem lambulakral yang keseluruhanya disebut sistem pembuluh air.
Masing - masing kaki ambulakral berakhir dengan lempeng pengisap berotot yang dapat dipergunakan untuk melekatkan diri pada suatu dasar.
Air laut masuk ke dalam sistem ambulakral melalui lempeng dorsal yang berlubang - lubang kecil, yang disebut madreporit, kemudian melalui saluran yang disebut saluran batu menuju ke saluran cincin yang melingkari mulut.
Di saluran cincin terdapat percabangan, masing - masing cabang disebut saluran radial, sebanyak sebuah untuk setiap tangan. Saluran berakhir pada kaki - kaki ambulakral dengan semacam gelembung berotot yang disebut ampula.
Jika ampula berkontraksi, cairan di dalam sistem pembuluh air tertekan masuk ke dalam kaki ambulakaral dan menyebabkan kaki itu menjulur. Jika kaki itu telah melekat pada suatu benda, otot - otot longitudinalnya berkontraksi dan air ditekan masuk kembali ke ampula dan keseluruhan tubuhnya dapat terseret perlahan - lahan.
Selom terisi cairan yang komposisinya sama dengan cairan yang terdapat di dalam sistem pembuluh air. Di antara lempeng - lempeng kapur terdapat tonjolan - tonjolan yang disebut papula, berdinding tipis, merupakan lenjutan selom.
Papula berguna untuk pernapasan dan ekskresi karena dapat menyelenggarakan pertukaran ion dan pertukaran gas antara cairan selom dan air laut.
Saluran pencernaan umumnya lengkap walaupun ada yang tidak mempunyai anus. Zat - zat yang tidak tercerna ada kalanya dikeluarkan melalui mulut walaupun mempunyai anus.
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf yang melingkari kerongkongan dengan cabang - cabangnya yang menuju ke setiap lengan.
Echinodermata dapat dikelompokan ke dalam 5 kelas berikut:
a. Asteroida atau bintang laut
b. Echinoidea atau tandak laut
c. Ophiuroidea atau bintang ular
d. Crinoidea atau lilia laut
e. Holothuroidea atau tripang
Echinodermata dapat dikelompokan ke dalam 5 kelas berikut:
a. Asteroida atau bintang laut
b. Echinoidea atau tandak laut
c. Ophiuroidea atau bintang ular
d. Crinoidea atau lilia laut
e. Holothuroidea atau tripang
Semoga bermanfaat.