Proses Pengangkutan Oksigen Dan Karbondioksida Pengangkutan CO₂ Oleh Darah

Proses Pengangkutan Oksigen Dan Karbondioksida Pengangkutan CO₂ Oleh Darah - Proses pengangkutan oksigen dan karbondioksida oksigen yang diperlukan oleh tubuh berdifusi masuk ke darah kapiler yang menyelubungi alveolus, seperti yang tampak pada gambar, Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel - sel jaringan tubuh.

Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.

Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat dilihat menurut persamaan reaksi bolak- balik seperti pada gambar berikut:

Proses Pengangkutan Oksigen Dan Karbondioksida Pengangkutan CO₂ Oleh Darah

Reaksi diatas dipengaruhi oleh kadar O₂ dan CO₂, tekanan (P) O₂, perbedaan kadar O₂ dalam jaringan, dan kadar O₂ di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri dan difusi CO₂ dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O₂ dalam udara inspirasi.

Mekanisme Pernapasan Dada Dan Perut Serta Fasenya

Pengangkutan sekitar 200 mm³ CO₂ keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut ini :

Setiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 ml CO₂ sehingga mempengaruhi pH darah menjadi asam, yaitu sekitar 4,5. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya asam karbonat di dalam darah. Pengangkutan CO₂ oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 cara sebagai berikut:

Karbondioksida larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat dengan enzim karbonatanhidrase. Biasanya sekitar 7% dari CO₂.
Karbondioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin, biasanya sekitar 23% dari seluruh CO₂.
Karbondioksida terikat dalam gugus ion karbonat (HCO₃) melalui proses berantai pertukaran klorida, biasanya sekitar 70%, Reaksinya adalah sebagai berikut :

Gangguan terhadap pengangkutan CO₂ dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis, yaitu menurunya pH dalam darah. Hal ini akan menyebabkan darah menjadi asam, keadaan ini bisa disebabkan oleh penyakit pneumonia. Sebaliknya, apabila terjadi akumulasi basa dalam darah maka muncul gejala alkalosis.