Sel Granulosit Yang Terdapat Pada Sel Darah Putih
Sel Granulosit Yang Terdapat Pada Sel Darah Putih - Pada komposisi darah terdapat plasma darah dan sel darah. Sedangkan pada sel darah terbagi lagi menjadi sel darah putih dan sel darah merah. Sel darah putih yang tergolong granulosit antara lain :
Neutrofil
Jumlahnya sekitar 50 - 70% dari total sel darah putih, merupakan sel darah putih yang paling aktif dengan mobilitas tinggi. Nukleusnya terdiri atas 2 - 5 lobus sehingga neutrofil sering disebut leukosit polimorfonuklear.
Seperti yang terlihat pada gambar diameter neutrofil sekitar 12 µm. Granula neutrofil yang sebagian besar adalah lisosom, berisi beberapa macam enzim dan bakterisidal untuk menghancurkan bakteri.
Di dalam peredaran darah, neutrofil mampu bertahan hidup sampai 10 jam. Akan tetapi, jika aktivitasnya sangat tinggi maka umurnya hanya sekitar 30 menit atau kurang. Biasanya neutrofil akan segera mati setelah menelan 12 - 24 bakteri.
Eosinofil
Jumlahnya 2 - 4% dari total sel darah putih. Ukuranya hampir sama dengan neutrofil. Nukleusnya terdiri dari 2 lobus atau bilobus. Eosinofil merupakan sel- sel fagositik terhadap bakteri protozoa, dan serpihan sel yang telah dibungkus oleh antibodi.
Eosinofil juga berperan sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap parasit multiseluler, misalnya cacing parasit. Selain itu, eosinofil sangat sensitif terhadap kehadiran alergen (suatu senyawa yang menyebabkan alergi). Jumlah eosinofil akan meningkat jika terjadi reaksi alergi pada tubuh seseorang.
Basofil
Jumlahnya kurang dari 1% dari jumlah total sel darah putih. Ukuranya lebih kecil dari eosinofil maupun neutrofil, yaitu berdiameter 8 - 10 µm. Nukleusnya relatif besar dengan batas - batas lobus yang tidak jelas.
Basofil akan segera menuju ke jaringan yang luka atau rusak setelah menembus lapisan endotelium kapiler. Di dalam jaringan, basofil akan mencurahkan isi granulanya ke dalam cairan interstisial jaringan.
Granula basofil berisi histamin yang berfungsi untuk dilatasi pembuluh darah dan heparin yang berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Senyawa yang disekresikan ini juga akan berperan sebagai stimulan bagi sel darah putih yang lain untuk datang ke jaringan yang mengalami kerusakan.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.