Sel Darah Putih (Leukosit) Beserta Fungsinya
Sel Darah Putih (Leukosit) Beserta Fungsinya - Berbeda dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki inti sel, beberapa organel, tidak mengandung hemoglobin, dan ukuranya lebih besar dibandingkan dengan sel darah merah.
Di dalam tubuh, sel darah putih berperan sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap patogen yang masuk, membuang senyawa toksik, sampah metabolisme dan sel- sel yang abnormal atau rusak. Jumlah sel darah putih pada manusia sekitar 6000 - 9000 per mm³ darah.
Sel darah putih menggunakan sistem peredaran darah sebagai sarana untuk perpindahanya dari satu organ ke organ lainya dan menuju ke tempat terjadinya kerusakan atau luka.
Sel darah putih memiliki kemampuan untuk mendeteksi adanya kerusakan jaringan melalui sinyal kimiawi yang dilepaskan oleh jaringan yang mengalami kerusakan. Ada empat karakteristik utama yang dimiliki oleh sel darah putih. Keempat karakteristik utama sel darah putih tersebut adalah sebagai berikut:
- Mampu melakukan gerakan secara ameboid dengan cara menjulurkan sitoplasma.
- Mampu bermigrasi keluar dari pembuluh darah (marginasi dan diapedesis atau emigrasi), yaitu kemampuan untuk menembus lapisan epitel pembuluh darah kapiler. Marginasi adalah kemampuan sel darah putih untuk menempel pada pembuluh darah, sedangkan diapdesis adalah kemampuan sel darah putih untuk menembus kapiler.
- Dapat mengenali sinyal dari senyawa kimia khusus. Sel darah putih akan mengenali dan menuju tempat terjadinya luka atau inflamasi berdasarkan senyawa kimia tertentu yang dilepaskan oleh jaringan yang rusak (kemoktasis).
- Memiliki kemampuan untuk fagositosis, yaitu menelan patogen, sel yang mati, atau zat- zat yang asing di dalam jaringan.
Sel darah putih dikelompokan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Pengelompokan tersebut berdasarkan adanya penampakan seperti granula di dalam sitoplasma ketika dilakukan pengamatan dengan mikroskop.
Hal ini karena adanya lisosom dan vesikel sekretoris di dalam sel darah putih yang menyerap zat warna saat dilakukan pewarnaan sel. Hal inilah yang menyebabkan sel darah putih ada yang tampak bergranula dan tidak bergranula.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.