Klasifikasi Coelenterata: 4 Kelas Coelenterata
Klasifikasi Coelenterata: 4 Kelas Coelenterata - Terdapat 4 pengelompokan/klasifikasi kelas Coelenterata, berikut ini contoh 4 kelas Coelenterata.
a. Hydrozoa
Tubuh hydrozoa terdiri dari dua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm yang dipisahkan oleh mesoglea yang tipis.
Hydra adalah polip yang panjangnya beberapa milimeter sampai lebih dari 1 sentimeter dengan garis tengah kira - kira 1 milimeter. Ujung yang satu, tempat mulut, disebut ujung oral. Ujung lain disebut ujung aboral, melekat pada suatu dasar. Sekitar mulut terdapat 4 sampai 6 tentakel yang tersusun secara radial.
Pada sel ektoderm, terutama pada tentakel - tentakel terdapat sel - sel yang disebut knidoblas. Sel yang khusus ini mengandung benda seperti sengat yang disebut nematosista yang juga merupakan ciri hewan berongga (Coelenterata). Nematosista yang dijulurkan dapat berguna untuk berpegang, untuk mempertahankan diri maupun menangkap mangsanya.
Endoderm yang sering disebut sebagai gastrodermis merupakan lapisan dalam dinding tubuh. Ini terdiri dari bermacam - macam sel yang semuanya bekerja untuk mencerna makanan yang terdiri dari hewan - hewan kecil.
Tubuh hidra dan tentakelnya dapat merentang, memendek, atau melengkung sehingga memperlihatkan gerakan. Ini disebabkan oleh bekerjanya serabut - serabut otot kontraktil yang memanjang pada ektoderm dan yang melingkar pada endoderm.
Respirasi dan ekskresi dilakukan oleh seluruh tubuh dengan jalan difusi karena hewan ini tidak mempunyai alat - alat khusus untuk itu.
Sistem saraf masih amat sederhana. Sel - el saraf tersusun seperti jala dan terdapat baik pada ektoderm maupun endoderm. Jala saraf yang terdapat disekitar mulut berkembang dengan amat baik.
Hidra mempunyai dua cara perkembangbiakan, yakni:
a. Secara vegetatif
b. Secara generatif
Perkembangbiakan secara vegetatif dilakukan dengan jalan pembentukan kuncup yang merupakan penonjolan dinding tubuh dan mengandung lanjutan rongga gastrovaskular. Mulut dan tentakel dibentuk pada bagian distal (yang menjauhi sumbu tubuh) kuncup itu. akhirnya, kuncup melepaskan diri dari induknya dan berkembang menjadi hewan baru.
Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan didahului oleh pembentukan testis yang umummya terdapat pada tubuh bagian atas dan ovarium yang umumnya terdapat pada tubuh bagian bawah.
hasil pertemuan spermatozoon yang dihasilkan oleh testis dengan ovum yang dihasilka n oleh ovarium berupa zigot dan zigot ini akhirnya menjadi hewan baru.
Pada Coelenterata dikenal dua macam bentuk, yakni polip dan medusa. Hidra terdapat sebagai polip soliter, yang artinya hidup terpisah, tidak berkelompok. Hydrozoa yang lain kebanyakan terdapat sebagai koloni. Yaiut hidup berkelompok dalam hubungan erat seakan - akan seluruh kelompok merupakan satu individu. Kumpulan polip yang membentuk koloni ini disebut koloni hidroid. Medusa mempunyai bentuk yang amat berlainan dari polip.
b.Scyphozoa
Sebagian besar kehidupan Scyphozoa terdapat sebagai medusa. Bentuk polip hanya terdapat pada tingkatan larva saja. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia (ubur - ubur kuping). Larva ini dapat berenang dengan bebas dan kemudian melekatkan diri pada suatu dasar dan berkembang menjadi polip yang disebut Skifistoma.
Skifistoma membentuk kuncup demi kuncup sehingga terlihat bentuk seperti tumpukan piring. Benda - benda seperti piring itu lalu melepaskan diri menjadi hewan muda yang disebut efira yang akhirnya berkembang menjadi mendusa dewasa.
c.Anthozoa
Anthozoa meliputi anemon laut serta hewan - hewan karang. Ada yang hidup soliter dan ada pula yang membentuk koloni. Yang khas pada Anthozoa adalah bahwa hewan ini tidak mempunyai bentuk sebagai medusa. jadi sepanjang hidup tetap sebagai polip. Polip Anthozoa pada umumnya lebih pendek serta lebih kokoh daripada Hydrozoa atau Scyphozoa. Ujung oralnya mendatar berbentuk seperti piring.
Rongga gastrovaskuler mempunyai sekat - sekat yang masing - masing mengandung nematosista. Dengan demikian, rongga gastrovaskuler itu membentuk ruangan - ruangan. Tentakelnya juga mengandung nematosista.
Mulut bersinambungan ke dalam menjadi hulu kerongkongan yang berasal dari ektoderm. Hulu kerongkongan ini menempati daerah yang cukuo luas untuk kemudian berhubungan dengan rongga gastrovaskular.
Anemon laut mempunyai dinding tubuh yang tebal. Untuk itu, tentu saja pernapasan tidak dapat dilakukan oleh seluruh tubuh seperti Hydrozoa. Pada pusat lempeng oral terdapat mulut yang berbentuk celah.
Pada ujung - ujung celah ini terdapat lekukan bersilia yang disebut sifonoglifa: Sifonoglifa merupakan semcam alat pernapasan yang paling sederhana. Kebanyakan anemon laut hidup soliter, tetapi ada pula yang membentuk koloni dengan jalan membuat kuncup secara vegetatif.
Makanan anemon laut hidup terdiri dari berbagai Invertebrata. Beberapa jenis yang tubuhnya besar, bahkan mampu menangkap serta memakan ikan. Mangsanya dilumpuhkan dengan nematosista, ditangkap dengan tentakel, kemudian dimasukan ke dalam mulut.
Polip- polip hewan karang yang termasuk Anthozoa menghasilkan kalsium karbonat pada dasar sekeliling tubuhnya hingga dapat membantu pembentukan batu karang. Pada umumhya hewan - hewan karang adalah polip - polip yang membentuk koloni.
d.Ctenophora
Beberpa ilmu hewan menganggap bahwa Crenophora merupakan filum yang berdiri sendiri. memang, kalau diperhatikan, banyak pula sifat - sifat yang tidak sama dengan sifat - sifat hewan berongga pada umumnya.
Ctneophora adalah hewan laut. Di antara ektoderm dan endoderm terdapat lapisan sel yang disebut mesoderm, mesoderm ini biasanya berupa sel - sel otot. Umumnya Ctenophora tidak mempunyai sel - sel yang menghasilkan zat seperti perekat untuk menangkap mangsanya.
Hewan ini, dari segi ekonomi, tidak penting untuk manusia.