Evolusi Adalah | Fenomena dan Teori Sebelum Charles Darwin | Pro Kontra Evolusi

Evolusi Adalah | Fenomena dan Teori Sebelum Charles Darwin | Pro Kontra Evolusi  - Evolusi adalah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit da memakan waktu yang (pada umumnya absolut) lama. 

Kita mengenal dua macam evolusi, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif (retrogresif). Evolusi progresif, menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive) sedanga evolusi regresif, menuju pada kemungkinan menjadi punah. Proses evolusi menyangkut baik alam semesta (universe) maupun makhluk hidup (organisme). 

Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide gagasan dan fakta (kenyataan). Yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi adalah Charles Darwin (Sarjana Ilmu Pengetahuan alam Inggris1809-1892), yang menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “On the orgin of spesies by means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the struggle for life”.

Alfred Wallace (sarjana ilmu pengetahuan alam Inggris, 1823 – 1913) secara terpisah mengembangkan pikiranya dan menghasilkan konsepsi yang sama dengan pendapat Charles Darwin, menggabungkan tulisan Alfred Wallace dan Charles Darwin. Judul kedua tlisan tersebut menjadi “On the tendency of species to form varieties; and on the perpetuation of varieties and species by natural means of selection”

Yang dianggap mengilhami Charles Darwin dengan gagasan evolusinya adalah: 

  • Jean Baptise Lamarck (biologiwan Perancis 1744-1829), yang idenya mengenai evolusi dituangkan dalam bukunya “Philosophie zoologique”. Inti isi buku tersebut adalah: 
  • Alam sekitar/lingkungan (environment) mempunyai pengaruh pada ciri – ciri/sifat – sifat yang diwariskan. 
  • Ciri - ciri/sifat yang didapat (acquired characters) akan diwariskan kepada keturunanya.
  • Organ yang digunakan akan berkembang, sedang yang tidak digunakan akan mengalami kemunduran. 
  • Sir Charles Lyell (geologiwan Inggris 1797 – 1875), yang menerbitkan buku mengenai prinsip –prinsip Geologi, “Pinciples of Geology” (1830) menyatakan bahwa batuan, pulau – pulau dan benua selalu mengalami perubahan. 
  • Thomas Robert Malthus (ahli eknomi dan kependudukan Inggris), yang pada tahun 1898 menerbitkan bukunya berjudul “An essay on the principles of poulations as it affective the future improvement on mankind”. 

Teorinya lebih dikenal dengan ungkapan kata – kata sebagai berikut:

Jumlah penduduk naik seperti deret ukur sedang bahan makan yang tersedia naik seperti deret hitung lihat kurva berikut ini. 


FENOMENA EVOLUSI 

Selama berjuta – juta tahun telah ada tumbuhan dan hewan di bumi. Kita dapat mengetahuinya dari bekas atau peninggalanya. Bekas atau peninggalanya disebut fosil. Fosil menunjukan kepada kita bahwa beberapa jenis hewan, misalnya dinosaurus telah lenyap sama sekali. Tumbuhan dan hewan pertama sekali hidup dilaut.

Fosil menunjukan bahwa diperlukan waktu yang lama bagi hewan dan tumbuhan laut tadi pindah ke daratan. Dengan kata lain, organisme telah brubah banyak sejak kehidupan dimulai. Cara – cara dimana organisme hidup telah mengalami perubahan dalam waktu yang lama disebut evolusi. 

Kata evolusi berarti “perubahan atau pembentukan dari suatu organisme ke suatu organisme lain”. Para ahli biologi mempelajari evolusi dengan cara mempelajari fosil dan juga tumbuhan dan hewan hidup. Banyak petunjukan memperlihatkan bahwa hewan dan tumbuhan telah berubah. 

Misalnya banyak tumbuhan dan hewan yang masih mempunyai bagian – bagian tubuh yang tidak lagi berfungsi. Ikan paus, ikan lumba – lumba dan beberapa ular besar masih mempunyai sisa – sisa tulang – tulang kaki yang kecil didalam tubuhnya, tetapi sekarang tidak satupun dari mereka mempunyai kaki. 

Perubahan bagian – bagian tersebut menjadi sisa – sisa yang tidak berfungsi telah berlangsung selama berjuta – juta tahun. Pertanyaan utama adalah: Bagaimana perubahan – perubahan itu terjadi? 

Salah satu alasan yang paling penting dari terjadinya perubahan tersebut adalah adanya perubahan dalam suatu DNA tumbuhan atau hewan. Hal ini biasanya terjadi secara kebetulan. Sering kita tidak dapat menjelaskan mengapa hal – hal tersebut terjadi. Bila DNA berubah di dalam telur, sperma atau tepung sari, maka keturunanya akan berbeda dengan induknya. Sebagian besar perubahan ini tidak mendukung kelangsungan hidup hewan atau tumbuhan tersebut.  

Kadang – kadang perubahan ini menghentikan proses reproduksi (hewan atau tumbuhan menjadi steril), atau hewan dan tumbuhan yang telah berubah tidak dapat berkompetisi dengan yang lain sehingga mereka mati. Para ilmuwan percaya bahwa beribu – ribu tahun yang lalu terdapat jerapah dengan leher panjang dan jerapah yang berleher pendek.

Pada dasarnya telah terjadi sesuatu perubahan di dalam DNA jerapah yang menyebabkan panjang lehernya berbeda. Jerapah dengan leher panjang mempunyai peluang yang lebih besar untuk mendapatkan makanan. 

Mereka dapat mencapai daun tumbuhan yang tinggi. Dengan demikian mereka dapat hidup lebih lama dan mempunyai kesempatan lebih besar untuk berproduksi. Demikian pula keturunanya. 

Setelah beribu – ribu tahun, hanya jerapah dengan leher panjang saja yang dapat mempertahankan hidup. Jerapah dengan DNA untuk leher pendek tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan akhirnya musnah. 

Semua kehidupan tampak telah mengalami perubahan. Pada umumnya, perubahan – perubahan terjadi secara perlahan – lahan. Bagaimanakah pendapatmu, apakah organisme, (termasuk manusia sekarang) ini masih mengalami perubahan? 

  • Teori/ Pendapat Mengenai Evolusi Sebelum Charles Darwin 

Dari masa – masa sebelum Charles Darwin (Pre-Darwin) dapat disebutkan beberapa nama yang gagasan – gagasanya telah menyinggung masalah evolusi, antara lain: 

a. Anaximander (Filsuf Yunani, ± 350 tahun sebelum Masehi) dan Aristoteles (Filsuf Yunani, ± 350 tahun sebelum Masehi) yang telah menyinggung soal evolusi.

b. Erasmus Darwin, Kakek Charles Darwin yang pada tahun 1700 menyatakan bahwa fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. 

c. Count de Buffon (ahli ilmu pengetahuan alam, 1707 – 1788) yang dengan tegas menolak gagasan adanya ciptaan khusus. Variasi – variasi kecil yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan hingga terjadi penimbunan variasi. 

Selain itu dapat disebutkan pula pandangan – pandangan berikut, yang dianggap sebagai penunjang gagasan adanya evolusi, yaitu: 

a. Hakekat proses evolusi adalah adanya factor yang berubah dan factor yang mempengaruhi perubahan. Faktor yang berubah adalah factor dalam (endogen, factor yang mempengaruhi perubahan adalah factor luar (factor eksogen). 

b. Gregor Johann Mendel (biarawan Austria, 1822 – 1884) dalam tahun 1865 mengemukakan pendapat tentang adanya factor dalam yang menurun. Ilmu yang mempelajari tentang ciri – ciri yang diwariskan dan mekanisme penurunanya disebut Genetika. 

c. Hugo de Vries (ahli Botani dan genetika Belanda, 1848 -1935) dalam tahun 1886 mengemukakan pendapatnya tentang nutasi, suatu perubahan yang bersifat kekal. Mutasi ini kemudian hari merupakan salah satu sendi teori evolusi. Mutasi kecil – kecilan lebih mempunyai arti dalam proses evolusi daripada mutasi besar – besaran. 

d. Hardy (Inggris) dan Weinberg (Jerman) dalam tahun 1908 mengatakan bahwa pada kondisi yang ideal maka frekuensi gen pada populasi dari generasi ke generasi adalah konstan. 

  • Pro dan Kontra Tentang Berbagai Pendapat Mengenai Masalah Evolusi 

Sejak dicetuskanya gagasan mengenai evolusi, timbul pendapat yang berbeda – beda, terutama mengenai sebab dan terjadinya proses evolusi. Berikut disampaikan contoh – contoh sebagai ilustrasi mengenai adanya pro dan kontra atau perbedaan pendapat tersebut. 

a. Lamarck versus Weisman

Weismann (biologiwab Jerman, 1834 – 1912) menentang pendapat Lamarck mengenai diturunkanya sifat – sifat yang diperoleh. 

Percobaan yang dilakukan oleh Weisman: Ia mengawinkan dua ekor tikus yang sudah dipotong ekornya. Ternyata keturunan tikus – tikus berekor pendek (karena dipotong) tersebut tetap berekor panjang. Keadaan ini tetap berlangsung meskipun dilakukan sampai 20 generasi. 

b. Lamarck versus Darwin

Perbedaan pendapat antara keduanya adalah mengenai “munculnya” jerapah berleher panjang. 

Menurut Lamarck: Semula jerapah berleher pendek. Karena makanan yang berupa daun makin berkurang, maka dari generasi ke generasi leher jerapah semakin panjang untuk menjangkau daun yang semakin tinggi letaknya. Darwin: populasi jerapah adalah heterogen, ada yang berleher pendek ada yang berleher panjang. Dalam kompetisi mendapatkan makanan, jerapah berleher panjanglah yang lestari, hingga jerapah berleher pendek lenyap secara perlahan – lahan. 

c. Spesiasi atau terjadinya Spesies Baru

Ada pendapat, bahwa spesies baru bias terjadi dari spesies yang sudah ada karena interaksi antara factor luar dan factor dalam. Mekanismenya dapat dijelaskan dengan rumus: F = G + L, di mana F = feotip, tipe yang terlihat; G = Genotip, struktur yang terdiri atas seperangkat factor dalam atu gen, sedang L = lingkungan. 

Maka bila L --------------------------->L₁ begitu seterusnya hingga: F-------> F₁ ----------F₂--------->F₃ ----------- >F₄ ---------- >F₅---------->F₆ ……F₁₂ dimana F₁₂ mungkin sekali sudah jauh berbeda dengan F₁ hingga F₁₂ dapat dinyatakan sebagai F₁ spesies.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel