Fosil Sebagai Catatan Sejarah
Fosil Sebagai Catatan Sejarah - Fosil merupakan catatan sejarah yang sangat penting untuk dipergunakan sebagai petunjuk adanya peristiwa evolusi. Kata fosil berasal dari bahasa Latin, fodere yang artinya menggali. Arti istilah fosil dalam uraian ini yaitu sisa - sisa binatang atau tumbuhan yang telah membatu.
Pada umumnya hewan atau tumbuhan yang ditemukan fosilnya itu telah punah. Pada waktu sekarang fosil itu juga berlaku untuk jejak - jejak atau bekas makhluk hidup yang tersimpan pada batu - batuan.
Hasil - hasil peyelidikan mengenai fosil meyakinkan manusia bahwa di masa lampau terdapat flora dan fauna yang tidak ditemukan lagi pada waktu sekarang. Flora dan fauna itu tidak akan mampu lagi untuk melangsungkan hidupnya dalam keadaan seperti sekarang ini. Hal itu disebabkan karena perbedaan iklim, keadaan tanah, air dan sebagainya.
Dengan membandingkan struktur tubuh hewan menjadi fosil dan hewan sekarang dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan lingkungan dimasa lampau berbeda dengan sekarang. Berarti bahwa bumi kita ini dari masa - ke masa mengalami perubahan. Perubahan keadaan lingkungan di bumi kita mengakibatkan terjadinya perubahan jenis - jenis makhluk hidup yang hidup di dalamnya.
Fosil ditemukan diberbagai macam lapisan batuan bumi. Umur fosil yang terdapat diberbagai lapisan batuan bumi, dapat ditentukan berdasarkan umur lapisan bumi yang mengandung fosil itu. Dengan membandingkan fosil - fosil yang ditemukan diberbagai lapisan bumi, dapat diperoleh petunjuk tentang adanya evolusi.
Di atas telah dikatakan bahwa berdasarkan lapisan batuan bumi kita dapat menentukan usia fosil. Hal ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa fosil - fosil yang terdapat di dalam lapisan batuan bumi yang berasal dari makhluk yang dulu hidup pada lapisan bumi tersebut, jadi mempunyai umur yang sama dengan lapisan bumi itu.
Walaupun pada umumnya lapisan bumi yang lebih tua letaknya lebih dalam dari pada lapisan bumi yang lebih muda, tetapi mungkin pula terjadi adalah sebaliknya. Keterangan mengenai hal itu dapat diperoleh dari pelajaran ilmu Bumi Alam demikian cara menentukan umur lapisan bumi.
Leonardo da Vinci (bangsa Italia 1452 - 1519) adalah orang yang pertama kali berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya makhluk hidup di masa lampau. Seorang sarjana Perancis, George Cuvier (1769 - 1832), ahli anatomi perbandingan, mengadakan studi perbandingan antara fosil - fosil dengan makhluk - makhluk hidup yang sekarang ada.
Hasil studinya memberikan suatu kesimpulan bahwa pada masa yang berlainan bumi kita diguni oleh jenis - jenis makhluk hidup yang berlainan pula. Selanjutnya Cuvier berkesimpulan bahwa pada masa tertentu telah diciptakan makhluk - makhluk hidup yang berbeda dari masa - kemasa lainya.
Berbeda dengan Cuvier; Darwin berpendapat bahwa makhluk - makhluk hidup yang terdapat dilapisan bumi yang tua mengadakan perubahan bentuk disesuaikan dengan lapisan bumi yang lebih muda.
Oleh karena itu fosil yang terdapat dilapisan bumi yang muda berbeda dengan fosil yang terdapat dilapisan tua. Palaentologi (dari bahwa Yunani, Palacos = kuno) yaitu ilmu yang mempelajari tentang fosil - fosil, telah mengungkapkan banyak keterangan - keterangan yang membenarkan adanya evolusi.
Fosil - fosil yang telah dikumpulkan orang sebagian ditemukan secara kebetulan saja, artinya fosil yang ditemukan itu bukanlag hasil pekerjaan yang direncanakan terlebih dahulu, sengaja untuk menemukan suatu fosil tertentu di daerah yang direncanakan.
Dari sejumlah fosil - fosil yang telah ditemukan manusia, jarag yang terdapat dalam keadaan utuh, kebanyakan hanya merupakan suatu bagian atau beberapa bagian dari tubuh makhluk hidup yang telah terurai.
Hal itu mudah sekali kita pahami, karena banyak faktor - faktor yang menyebabkan hancurnya tubuh makhluk hidup yang telah mati, misalnya karena terjadinya lipatan batuan bumi, pengaruh air, angin, bakteri pembusuk, hewan - hewan pemakan bangkai dan sebagainya.
Berbagai spesies sukar ditemukan fosilnya, karena sebagian besar dari tubuhnya terdiri dari bagian - bagian yang lunak, atau jatuh di tempat - tempat yang tidak memungkinkan terjadinya fosil.
Bagaimanakah para ahli - ahli sampai pada kesimpulan bahwa fosil - fosil merupakan petunjuk adanya evolusi. Adanya evolusi dapat ditujukan dengan menggunakan sederetan fosil - fosil yang ditemukan dalam lapisan bumi dari yang tua sampai ke yang muda yang menunjukan adanya perubahan secara berangsur - angsur.
Sejarah perkembangan kuda merupakan suatu contoh yang paling dikenal untuk menerangkan adanya perubahan - perubahan bentuk yang berlangsung dari masa ke masa. Hal ini disebabkan karena dari setiap zaman geologi ditemukan fosil - fosilnya secara lengkap.
Fosil jenis kuda pertama ditemukan dalam beberapa puluh juta tahun lalu. Gambar ikhtisar di bawah ini merupakan suatu ilustrasi tentang perubahan - perubahan yang terjadi pada kuda.
Fosil - fosil kuda yang ditemukan diberbagai lapisan batuan bumi memberi petunjuk tentang adanya suatu perubahan yang perlahan - lahan. Kuda pertama kira - kira hidup pada zaman Eosin 58 juta tahun lalu. Oleh para ahli kuda pertama itu diberi nama Eohippus.
Semoga bermanfaat.