Pertumbuhan Sekunder Tumbuhan Dan Mekanisme
Pertumbuhan Sekunder Tumbuhan Dan Mekanisme - Pertumbuhan sekunder berlangsung pada tanaman menahun, yaitu tanaman berkayu yang merupakan tumbuhan dikotil. Selain terdapatnya jaringan meristem primer di ujung batang dan ujung akar, tanaman dikotil juga memiliki jaringan meristem sekunder berupa kambium.
Aktivitas jaringan meristem sekunder ini menyebabkan pertumbuhan sekunder, yaitu bertambah besarnya organ tubuh tumbuhan seperti bertambahnya diameter batang. Hal ini berbeda dengan pertumbuhan primer yang lebih mengarah pada memanjangnya batang. Meristem sekunder dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Kambium vaskuler, yang berperan pada pertumbuhan jaringan pengangkut atau vaskuler (xilem dan floem).
b. Kambium gabus atau felogen, yang berperan menggantikan epidermis yang rusak karena tumbuhan bertambah besar.
Kambium sangat efektif membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk floem. Kambium tersebut dinamakan intravaskuler dan terletak pada jaringan pengangkut atau ikatan pembuluh.
Pada pertumbuhan selanjutnya, sel - sel parenkim yang terdapat di antara jaringan ikatan pembuluh akan membentuk kambium yang disebut kambium intravaskuler. Terbentuknya kambium intravaskuler dan intervaskuler akan saling menyambung hingga membentuk suatu lingkaran.
Proses pembelahan kambium akan berlangsung lebih aktif pada musim penghujan dan berkurang saat musim kemarau. Akibatnya, pertumbuhan akan menghasilkan ketebalan ikatan pembuluh yang berbeda - beda yang disebut dengan lingkaran tahun. Lingkaran tahun ini dapat digunakan untuk memperkirakan umur suatu tumbuhan.
Aktivitas pembelahan kambium lebih cepat daripada pembentukan kulit batang, sehingga kulit batang yang terdiri atas epidermis dan korteks sebelah luar, menjadi pecah - pecah dan rusak. Pecahnya kulit batang menyebabkan jaringan disebelah dalam tidak terlindung. Untuk melindunginya, disebelah dalam jaringan kulit terbentuk kambium gabus dan folagen yang akan menbentuk feloderm, ke arah dalam dan felem ke arah luar. Feloderm merupakan sel - sel hidup, sedangkan felem merupakan sel mati.
Jaringan gabus bersifat tidak tembus air dan udara sehingga menghambat pertukaran udara melalui epidermis batang. Oleh karena itu, pada beberapa tempat epidermis batang terbentuk celah gabus berbentuk lensa yang disebut lentisel.