Sifat - Sifat Kimia Protoplasma
Sifat - Sifat Kimia Protoplasma - Seperti yang diterangkan, protoplasma terdiri dari air dan butir halus terlarut di dalamnya. Baik air maupun butir yang terlarut dalam protoplasma merupakan bahan kimia.
Reaksi yang terjadi antara bahan itu menimbulkan sifat kimia tertentu. Disamping air, bahan kimia dalam protoplasma terdiri dari bahan anorganik dan bahan organik. Bahan anorganik dalam protoplasma kebanyakan dalam bentuk ion. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika kita masukan garam dapur
(NaC1) ke dalam bejana berisi air akan terjadi ionisasi.
Reaksi ionisasi dapat dituliskan :
Bahan anorganik yang dalam protoplasma mengalami ionisasi semacam itu banyak sekali. Bahan itu ada yang berupa garam, asam dan basa.
Asam seperti HCI akan berionisasi menjadi ion H⁺ dan ion C1¯. Basa seperti NaOH akan berionisasi menjadi ion Na⁺ dan ion OH¯. Oleh karena itu di dalam protoplasma senantiasa terjadi reaksi ionisasi.
Reaksi ionisasi sangat penting, karena dengan reaksi itu protoplasma menjadi dinamis. Dari gambaran reaksi ionisasi arah reaksi dapat berjalan bolak - balik tergantung dari konsentrasi bahan - bahan yang bereaksi.
Jika konsentrasi NaC1 tinggi reaksi berjalan kekanan, berarti terurai menjadi ion - ion. Pada keadaan demikian energi yang terkandung dalam NaC1 terlepaskan. Sebaliknya jika konsentrasi ion - ion makin lama makin besar arah reaksi berbalik ke kiri, dan terbentuk NaC1 lagi. Pada keadaan demikian energi dari lingkungan terikat lagi. Terlepas dari terikatnya energi kembali semacam itu menyebabkan protoplasma tetap dapat menahan energi.
Reaksi ionisasi semacam itu juga dipengaruhi oleh suhu. Dengan suhu meningkat kecepatan reaksinya pun meningkat. Kita mengenal asas Q₁₀ = 2 X apabila suhu naik 10°C kecepatan reaksi naik dua kali.
Meningkatnya reaksi ini mempengaruhi aktivitas makhluk hidup yang dalam selnya mempunyai protoplasma. Perhatikanlah lalat di rumah kita. Pada dini hari yang sejuk lalat bersifat pasif. Kebanyakan tetap hinggap di benda - benda yang ada dirumah.
Jika hari bertambah panas misalnya sejak matahari terbit sampai siang hari lalat menjadi aktif bergerak, terbang ke sana ke mari.
Sore hari tatkala suhu mulai menyejuk aktivitasnya mulai menurun. Demikian juga nyamuk, daerah pantai yang berawa - rawa dan tinggi suhu lingkunganya populasi nyamuk begitu banyaknya, akan tetapi makin mendekat ke darah pegunungan dengan suhu udara yang berangsur sejuk nyamuk makin jarang.
Daerah tropik yang suhunya rata - rata tetap tinggi jumlah variasi makhluk hidup cukup banyak, makin ke arah kutub jumlah variasi makhluk hidup makin kurang karena suhu lingkunganya makin mendingin.
Ionisasi yang terjadi dalam protoplasma dapat menimbulkan derajat kesamaan tertentu. Derajat kesamaan dapat dinyatakan dengan suatu angka yang menyatakan pangkat/eksponen ion H⁺ (pH), ditentukan melalui perhitungan dengan rumus:
Protoplasma mempunyai pH di sekitar 7, dengan angka yang berayun diantara pH 6,8 - 7,2. Angka pH yang demikian menunjukan bahwa protoplasma tidak asam maupun tidak biasa, lingkunganya bersifat netral seperti air.
Derajat kesamaan yang optimal menjamin kelangsungan proses biologis.
Dalam protoplasma tidak semua reaksi terjadi karena ionisasi. Bahan - bahan organik, seperti karbohidrat. lemak dan protein tidak mengalami ionisasi. Reaksi untuk mensintesis bahan itu dan menguraikanya kembali terjadi melalui bantuan enzim.
Oleh karena itu dapat dibayangkan bahwa dalam sel banyak dijumpai enzim. Enzim tertentu hanya dapat mereaksikan bahan tertentu pula. Sifatnya spesifik. Sifat yang spesifik itu ditentukan oleh bentuk bagian aktifnya.
Oleh karena itu dapat dibayangkan bahwa dalam sel banyak dijumpai enzim. Enzim tertentu hanya dapat mereaksikan bahan tertentu pula. Sifatnya spesifik. Sifat yang spesifik itu ditentukan oleh bentuk bagian aktifnya.
Jika bentuk bagian aktif ini rusak, enzim tak dapat bekerja.
Lingkungan yang asam (pH rendah) atau lingkungan yang basa (pH tinggi) dapat merusakan bentuk bagian aktif enzim, demikian juga suhu yang tinggi, dan tekanan udara yang tinggi.
Bakteri yang ditempatkan di lingkungan yang asam tak dapat hidup karena enzimnya tak dapat bekerja.
Jika suatu bahan makanan dipanaskan bakteri yang melekat padanya akan mati, karena enzimnya tak dapat bekerja. Prinsip menghambat pekerjaan enzim semacam itu sering digunakan manusia untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Air susu supaya awet disimpan sebagai susu-asam. Acar yang dibuat ibu dengan menempatkan timun, bawang merah, lombok dan larutan asam cuka tidak lekas busuk, karena bakteri tak dapat hidup di situ.
Demikian juga cara - cara pasteurisasi dan sterilisasi yang menggunakan suhu tinggi untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Demikian Sifat - Sifat Kimia Protoplasma semoga bermanfaat.