Sejarah Manusia Menurut Teori Darwin dan Para Ahli
Sejarah Manusia Menurut Teori Darwin dan Para Ahli - Bagaimana para ahli menerangkan asal - usul manusia itu dilihat dari kaca mata biologi. Tentu saja, ada pandangan - pandangan lain yang mengungkapkan tentang timbulnya manusia di bumi ini.
karena kita ingin mengungkapkan sejarah manusia ini dari segi biologi, maka sudah tentu kita akan menerangkan dari sudut logika materi biologi.
Tak ada yang menyangkal bahwa manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai derajat paling tinggi di dunia ini. Makhluk hidup yang berbudi dan berakal hanyalah manusia, itulah salah satu ciri - ciri manusia yang juga dimiliki hewan.
Namun demikian ada ciri - ciri manusia yang juga dimiliki hewan. Manusia mempunyai rambut, menyusukan anaknya, ada kelenjar keringat, tanda - tanda itu adalah beberapa ciri yang dimiliki oleh golongan mamalia. Oleh karena itu ada suatu perkerabatan antara manusia dan hewan.
Di samping itu selama kita berpegang kepada teori yang menyatakan bahwa semua spesies yang ada di bumi ini berasal dari spesies - spesies yang sudah ada, maka sudah tentu manusiapun harus berasal dari spesies sebelum manusia ada, spesies dan sebagai akibat radiasi evolusi dari spesies itu timbulah manusia seperti sekarang ini.
Apabila kita ingin menyusur tentang bagaimana terjadinya manusia ini, tentu jalan yang harus ditempuh adalah mempelajari fosil - fosil yang terdapat di bumi.
Dari segi struktur tulang - tulanganya kita akan peroleh suatu gambaran mengenai spesies manakah yang menjadi moyang manusia. Ketika Darwin mengemukakan beberapa teori evolusinya, Darwin sendiri belum menemukan beberapa fosil yang berhubungan dengan sejarah asal - usul manusia ini.
Pada tahun 1856, beberapa tahun sebelum buku Darwin tentang terjadinya spesies diterbitkan, di lembah Neander secara kebetulan ditemukan fosil tengkorak manusia. Struktur tengkorak yang ditemukan ini berbeda dengan struktur tengkorak manusia sekarang.
Perbedaan itu terletak pada tulang atap tengkorak, susunan gigi dan tonjolan tulang keningnya. Virchow dan ahli - ahli lain berpendapat bahwa fosil itu berasal dari tengkorak serdadu - serdadu Rusia yang terkubur di situ.
Tidak lama setelah ditemukanya fosil tersebut ahli - ahli biologi mulai memikirkan tentang asal - usul manusia fosil tengkorak yang ditemukan di lembah Neander itu dianggap berasal dari manusia purba yang diberi nama manusia Neander.
Berdasarkan ciri - ciri yang terdapat pada fosil itu ahli - ahli anatomi kemudian membuat rekonstruksi untuk memperolah gambaran mengenai manusia Neandertha itu.
Pada tahun 1871 Darwin menerbitkan tulisanya mengenai asal - usul manusia yang berjudul "The Rescent of Man", tanpa mempelajari fosil manusia yang telah ditemukan.
Pada zaman Darwin, fosil masih belum merupakan bahan penelitian yang meyakinkan, untuk menyelidiki asal - usul manusia Darwin menggunakan metode lain yaitu dengan cara mencari hubungan antara manusia dengan primat. Bahwa antara manusia dengan primat terdapat hubungan kekerabatan dapat dilihat antara lain dari persamaan ciri - ciri berikut:
a. Mata menghadap ke depan
b. Ibu jari pada tungkai depan dapat digerakan ke segala jurusan.
c. Letak kelenjar susu didada.
d. Bentuk rahim yang simpleks.
Penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa gorila dan simpanse mempunyai hubungan kekerabatan yang erat dengan manusia. Hal ini antara lain didasarkan atas kenyataan bahwa hanya terdapat sedikit perbedaan dalam hal susunan haemoglobin antara kedua jenis Primat tersebut dengan manusia.
Berdasarkan kenyataan tersebut ahli - ahli biologi berpendapat bahwa manusia dan primat mempunyai nenek moyang yang sama.
Semoga bermanfaat.