Upaya Perlindungan dan Pengawetan Alam

Upaya Perlindungan dan Pengawetan Alam - Apakah Indonesia juga turut serta dalam usaha perlindungan dan pengawetan alam? Organisasi perlindungan dan pengawetan alam di Indonesia didirikan pada tahun1912. Jawatan yang mengurus tentang perlindungan dan pengawetan alam di Indonesia terdapat di Bogor.

Sampai sebelum perang dunia kedua di Indonesia terdapat 113 perlindungan alam dengan tujuan tertentu. Di pulau Jawa terdapat 68 buah perlindungan alam dengan luas 176872 ha.Perlindungan alam yang besar di pulau Jawa adalah di daerah Banyuwangi selatan dan Ujung kulon. Di Banyuwangi selatan adalah perlindungan alam Botani dana zoologi yang luasnya 62.000 ha. Ujung kulon merupakan perlindungan alam botani zoologi dan pemandangan alam, yang luasnya 37.500 ha.

Di Sumatera terdapat 25 perlindungan alam dengan jumlah luas 1313.057 ha. Perlindungan alam yang paling luas di Sumatera adalah di daerah Aceh, suatu perlindungan alam campuran. Daerah itu merupakan perlindungan alam geologi, botani, zoologi dan pemandangan, yang meliputi daerah seluas 416. 500 ha.

Upaya Perlindungan dan Pengawetan Alam

Daerah perlindungan alam kedua yang terbesar di Sumatera terdapat di daerah Sumatera selatan dengan luas 356.800 ha. Di Kalimantan terdapat 7 perlindungan alam dengan jumlah luas 642.283 ha. Dua yang terbesar merupakan perlindungan alam botani dan zoologi. Di daerah Kutai luasnya 306.000 ha dan di Sampit luasnya 205.000 ha.

Di Sulawesi terdapat 7 perlindungan alam. Didekat Manado ada perlindungan alam Botani dan zoologi yang bernama Tangkoko Batu Angus dengan luas 4.446 ha di daerah Gorontalo perlindungan alam zoologi yang bernama Panua dengan luas 1500 ha.

Di daerah Indonesia lainya terdapat 6 perlindungan alam dengan jumlah luas 76.592 ha. Di lombok  terdapat perlindungan alam Botani - zoologi G. Rinjani seluas 40.000 ha. Di Bali terdapat perlindungan alam zoologi Bali Barat yang letaknya disekitar Negara seluas 20.500 ha.

Perlindungan alam yang paling menarik perhatian adalah perlindungan alam Ujung Kulon dan Pulau Panaoitan di Jawa Barat. Badak di Ujung Kulon sampai sekarang masih tetap dapat terlindung, meskipun hewan itu menjadi hewan utama di dunia yang terancam kemusnahan.

Memang badak itu terancam kemusnahanya karena mungkin lingkunganya sudah tidak sesuai lagi baginya. Tetapi yang sangat disayangkan adalah karena ada manusia yang percaya, bahwa cula badak itu mempunyai khasiat tertentu, sehingga harganya tinggi sekali.

Namun demikian hewan itu masih ada ampai sekarang. Menurut dugaanmu hal - hal apakah yang menyebabkan hewan itu dapat bertahan, mengingat lingkungan dan komunitas di ujung kulon.

Pulau Panaitan yang luasnya 17.500 ha merupakan obyek ilmu pengetahuan yang sangat menarik, karena pulau itu sejak meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883 tidak dihuni manusia. Dua pertiga dari pulau itu merupakan hutan belukar.

Hewan buas tidak ada. Hewan besar yang ada hanyalah babi hutan (sus vittatus), beberapa kancil (Tragulus javanicus) dan Kijang (Muntiacus muncak). Bagaimanakah kiranya hewan - hewan itu dapat berada di pulau Panaitan dan mengapa pula tidak terdapat binatang buas padahal di daerah Banten terdapat banyak harimau.

Julukan pada tanah air kita Indonesia adalah; Untaian ratna mutu manikam yang melilit sekitar Khatulistiwa. Ratna mutu manikam mengandung arti indah dan berharga. Waktu julukan itu mulai berkumandang memang tanah air kita itu indah dan masih belum banyak digali kekayaan alamnya.

Telah kita bicarakan bahwa alam senantiasa, "Pantarhei" kata Heraclitus. Dalam alam ini tidak ada yang abadi. Adanya banjir, gunung meletus, wabah penyakit dan lain - lain menyebabkan adanya perubahan lingkungan yang mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem.

Pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi mempunyai akibat sangat besar pada lingkungan. Dengan alasan untuk kesejahteraan manusia, hutan - hutan ditebangi tanpa rencana yang baik.

Sebagai akibat penggundulan hutan, terjadi;ah banjir, erosi bahkan dapat terjadi perubahan bioma. Banyak pula pemunahan dari berbagai spesies hewan dan tumbuhan. Baru kemudian orang menyadari arti saling ketergantungan. Manusiapun tergantung pada lingkunganya; manusia tetap memerlukan kesuburan tanah, tumbuhan dan hewan untuk kesejahteraanya. Kemudian disadari pula bahwa alam mempunyai batas - batas kemampuan. Perhatikan gambar grafik berikut ini yang memperlihatkan bahaya yang mungkin terjadi pada lingkungan kita.

Mudah - mudahan dengan kesadaran akan arti lingkungan, bencana yang dibayangkan oleh gambar grafik di atas tidak terjadi, karena manusia pulalah yang mempunyai kemampuan untuk mengawetkan dan melindungi alam ini.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel