Katabolisme Fermentasi Asam Laktat dan Fermentasi Alkohol
Katabolisme Fermentasi Asam Laktat dan Fermentasi Alkohol - Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen sebagai penerima hidrogen. Namun demikian dapat terjadi bahwa respirasi dengan menggunakan oksigen tersebut terhambat karena sesuatu hal.
Misalnya pada tumbuhan, reaksi dengan menggunakan oksigen tersebut tidak dapat berlangsung di bagian akar.
Misalnya pada tumbuhan, reaksi dengan menggunakan oksigen tersebut tidak dapat berlangsung di bagian akar.
Hal ini disebabkan karena rongga tanah penuh dengan air sehingga sel - sel akar tidak dapat mengambil oksigen untuk keperluan respirasi. Hal ini berbeda dengan tumbuhan yang hidup di air, yang organya memang sesuai dengan kehidupan di dalam air.
Pada manusia kekurangan oksigen semacam ini dapat pula terjadi, misalnya pada waktu seorang atlet berlari jarak jauh dengan kencang, sehingga kebutuhan akan oksigen lebih banyak daripada yang tersedia, yang diambil melalui pernapasan.
Dengan tidak adanya oksigen yang dapat diserap tersebut atau kurangnya oksigen yang tersedia, maka proses pembebasan energi yang berlangsung adalah proses yang disebut fermentasi. Dari hasil akhir fermentasi, maka fermentasi dibedakan menjadi fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol.
- Fermentasi Asam Laktat
Proses fermentasi ini juga dimulai dengan glikolisis, yang menghasilkan asam piruvat. Karena dalam proses ini tidak ada oksigen yang merupakan reseptor terakhir, maka peristiwa selanjutnya adalah perubahan asam piruvat menjadi asam laktat.
Tetapi kejadian tersebut membawa akibat bahwa elektron yang tidak meneruskan perjalananya, tidak lagi menerima elektron dari NADH dan FAD yang dalam keadaan normal dihasilkan dalam siklus kerbs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron, berarti pula NAD⁺ dan FAD yang diperlukan dalam keadaan normal dihasilkan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk.
Akibatnya reaksi dalam siklus Krebs terhenti. Namun demikian NAD⁺ di luar mitokondria dapat dibentuk dari NADH melalui proses pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Hanya saja asam laktat merupakan zat kimia yang merugikan karena bersifat racun/toksik.
- Fermentasi Alkohol
Selanjutnya asam asetat diubah menjadi alkohol. Pada peristiwa ini terjadi pengubahan NADH menjadi NAD⁺. Dengan terbentuknya NAD⁺ ini maka peristiwa glikolisis dapat terjadi. Dengan demikian asam piruvat selalu tersedia untuk kemudian diubah menjadi energi.
Namun Energi (ATP) yang dihasilkan pada fermentasi ini, dan dari satu molekul glukosa hanya dapat dihasilkan dua molekul ATP. Bandingkan dengan proses respirasi yang mengubah 1 molekul glukosa menjadi 34 ATP.
Dengan demikian bila hal ini terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi maka akan merupakan pemborosan penggunaan sumber energi yang berbentuk glukosa. Akhirnya akan menyebabkan kematian karena "kelaparan", yaitu kehabisan makanan yang berupa sumber energi.
Pada sel ragi bila tersedia O₂, maka sel ragi akan melakukan respirasi, sedang bila tidak cukup maka akan terjadi fermentasi. Berkurangnya energi yang diperoleh dari proses fermentasi akan diikuti kegiatan internal yang diperlambat pula.
Dengan perkataan lain sel ragi dapat menyesuaikan dengan keadaan sehingga dengan demikian dapat bertahan hidup lebih lama. Organisme yang dapat hidup dan memperoleh energi dengan menggunakan oksigen dan tanpa oksigen disebut organisme aerob fakultatif, artinya tidak harus hidup dengan menggunakan oksigen. Organisme lain yang mutlak hanya dapat hidup bila ada oksigen disebut aerob obligat.
Semoga bermanfaat.