Kulit Dan Fungsinya (Fungsi Sistem Ekskresi Manusia)
Kulit Dan Fungsinya (Fungsi Sistem Ekskresi Manusia) - Kulit (Kutanea), Kulit juga merupakan salah satu organ ekskresi yang penting pada tubuh kita. Kulit memiliki struktur yang kompleks dan merupakan organ tubuh yang memiliki luas permukaan paling besar. Adapun fungsi kulit adalah sebagai berikut :
- Melindungi tubuh dari gangguan fisik, seperti gesekan, penyinaran, panas, kuman dan zat kimia.
- Sebagai "thermostat" suhu, yaitu mengatur supaya suhu tubuh stabil dan menjaga agar pengeluaran air tidaka berlebihan.
- Sebagai alat ekskresi yang mengekskresikan keringat.
- Sebagai reseptor, yaitu sebagai penerima rangsangan dari luar struktur kulit terdiri dari atas 2 bagian utama. Dua bagian penyusun kulit tersebut adalah epidermis dan dermis.
Epidermis adalah bagian terluar kulit yang agak tipis, terdiri atas jaringan epitel. Epidermis merupakan epitel berlapis pipih yang terdiri atas 4 lapisan.
Keempat lapisan penyusun epidermis secara berturut - turut dari luar ke dalam adalah "stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, dan stratum germinativum".
Stratum korneum mengandung zat tanduk (keratin), sel - selnya mati dan dapat mengelupas. Stratum lusidum terdiri atas beberapa lapis sel mati yang jernih dan tembus cahaya. Stratum granulosum merupakan lapisan yang mengandung pigmen kulit atau melanin. Stratum germinativum atau stratum basalis adalah lapisan yang selalu membentuk sel kulit ke arah luar.
Dermis terletak dibawah epidermis. Pada bagian ini terdapat banyak pembuluh darah, kelenjar minyak (kelenjar sebasea), serabut saraf, akr rambut, kelenjar keringat serta otot penegak rambut pada kulit.
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme. Di samping itu, kulit mengandung kelenjar minyak (glandula sebasea) yang menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan pada kulit seperti yang tampak pada gambar.
Keringat yang keluar dari kulit kita mengandung air, larutan garam mineral dan urea. Bagaimanakah terbentuknya keringat pada kulit kita?
Produksi keringat di dalam kulit dipengaruhi oleh enzim yang dihasilkan pada hipotalamus. enzim yang mengatur pengeluaran keringat tersebut dikenal dengan enzim bradikinin. Ketika saraf pada kulit menerima rangsangan berupa suhu ilngkungan yang panas, rangsangan ini akan diteruskan ke otak sehingga merangsang hipotalamus untuk mengeluarkan enzim bradikinin.
Selanjutnya, enzim bradikinin memengaruhi vasodilatasi pembuluh darah (pelebaran pembuluh darah) arteri di bawah permukaan kulit. Pelebaran pembuluh darah arteri di bawah permukaan kulit ini menyebabkan darah yang mengalir dalam pembuluh darah tersebut menjadi lebih banyak.
Hal ini menyebabkan proses penyerapan air dan zat sisa metabolisme oleh kelenjar keringat menjadi lebih mudah dan banyak. Dengan demikian, kelenjar keringat menjadi lebih aktif dalam mengeluarkan keringat.
Keringat yang keluar pada permukaan kulit menyerap panas tubuh dan selanjutnya akan menguap sehingga suhu tubuh turun dan tidak panas lagi. Pada saat suhu lingkungan rendah atau dingin, seperti pada musim hujan, kelenjar keringat tidak aktif dalam menghasilkan keringat sehingga tubuh tidak kedinginan.
Namun, pada saat tersebut cairan tubuh lebih banyak dibuang dalam bentuk urine. Dengan demikian, untuk mengatur suhu tubuh, ada kerja sama antara kelenjar keringat dan ginjal.
Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 ml per jam. Jumlah ini akan berkurang atau bertambah jika ada faktor tertentu. Faktor itu antar lain adalah suhu lingkungan yang tinggi, gangguan dalam penyerapan air pada ginjal, kelembaban udara, aktivitas tubuh yang meningkat, gangguan emosional dan menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatetik.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.