Proses Buang Air Kecil Dan kelainan Penyakit Pada Sistem Urinaria

Proses Buang Air Kecil Dan Kelainan Penyakit Pada Sistem Urinaria - Proses buang air kecil urine terus menerus diproduksi olah ginjal. Bila volume urine lebih dari 200 ml, reseptor peregangan yang terdapat pada dinding kandung kemih akan terangsang. 

Rangsangan ini akan diteruskan ke otak dan menimbulkan kesadaran ingin buang air kecil. Bila otot kandung  kemih bagian luar yang berada dalam kontrol saraf berelaksasi maka terjadilah peristiwa buang air kecil.

Bila kita menyadari bahwa pada saat tersebut belum waktunya buang air kecil maka otak kita akan mengirimkan rangsangan yang menyebabkan terjadinya kontraksi otot kandung kemih sehingga tidak terjadi proses buang air kecil.

Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Urinaria 

Dalam kehidupan sehari - hari kita sering mendengar tentang kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem urinaria. Kelainan dan penyakit tersebut dapat terjadi pada ginjal, kandung kemih, saluran urine dan sistem hormon dalam tubuh yang mengatur produksi urine. Adapun beberapa kelainan tersebut adalah sebagai berikut :

  • Urolithiasis (Batu Saluran kemih)
Pembentukan batu pada saluran kemih dapat terjadi di sepanjang saluran seperti yang tampak pada gambar. Besarnya batu bervariasi, dari sebesar kristal mikroskopis sampai bentuk batu yang berdiameter, beberapa semtimeter.

Proses Buang Air Kecil Dan kelainan Serta Penyakit Pada Sistem Urinaria

Analisis kimia menunjukan sebagian besar batu tersebut terdiri atas senyawa oksalat, batu urat, kalsium fosfat dan sistin. Ada dua jenis batu yang sering terbentuk pada saluran kemih, yaitu batu oksalat dan batu urat. Beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya batu kandung kemih tersebut seperti berikut ini:
  • Terlalu banyak produksi hormon paratiroid yang disekresikan sehingga kalsium dan fosfat yang disekresikan ginjal meningkat.
  • Terlalu banyak mengonsumsi mineral, terutama kalsium dan fosfat dalam dosis tinggi.
  • Terlalu sedikit minum sehingga tubuh kekurangan air.
  • Urine terlalu asam atau terlalu basa sehingga memungkinkan pengendapan beberapa mineral.
Gejala penyakit ini dapat berupa sakit diperut bagian bawah dan kadang - kadang terdapat darah di dalam urine. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara operasi, dengan alat pemecah batu, dan dengan gelombang ultrasonik tanpa operasi.

  • Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah kelainan yang berupa keradangan pada glomerulus yang sering terjadi pada anak - anak, Peradangan tersebut seringkali terjadi setelah infeksi bakteri tertentu di daerah saluran pernapasan bagian atas.

Adanya infeksi tersebut menyebabkan terbentuknya kompleks antingen dan antibodi yang akan berkumpul di glomerulus sehingga dapat menyebabkan peradangan yang merusak glomerulus.

Gejala penyakit ini dapat diamati dengan adanya darah dan protein dalam urine serta terjadinya hipertensi. Peradangan ini juga dapat menimbulkan uremia, yaitu adanya urea yang masuk kedalam darah menyebabkan proses penyerapan air akan terganggu sehingga air akan tertimbun di kaki yang menyebabkan  pembengkakan (edema).

  • Gagal Ginjal
Gagal ginjal dapat dikategorikan menjadi gagal ginjal akut dan kronis. Gagal ginjal akut adalah suatu keadaan mendadak dimana kadar ureum darah meningkat disertai berkurangnya volume urine.

Gagal ginjal ini disebabkan berhentinya kerja ginjal yang dapat disebabkan oleh aliran berhentinya kerja ginjal yang dapat disebabkan oleh aliran darah ke ginjal berhenti, atau Glomerulonefritis. Gagal ginjal kronis adalah keadaan menurunya fungsi ginjal secara pelan yang dapat disebabkan oleh adanya batu ginjal atau infeksi pada ginjal.
  • Diabetes Melitus (Kencing Manis)
Diabetes melitus merupakan kelainan yang disebabkan oleh kekurangan salah satu hormon, yaitu hormon insulin. Kekurangan hormon insulin ini dapat menyebabkan kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat.

Kadar glukosa yang normal dalam darah sekitar 100 mg/ 100 ml darah. Bila kadar glukosa darah melebihi kadar dalam tubulus maka dapat mengganggu proses reabsorpsi cairan dalam tubulus ginjal dan akan  terdapat glukosa dalam urine.

  • Albuminaria
Albuminaria merupakan kelainan yang ditandai dengan adanya protein albumin dan protein lain dalam urine. Hal ini dapat terjadi karena peradangan ginjal atau gagal ginjal. Pada orang sehat tidak akan ditemukan protein dan glukosa dalam urinenya.

  • Poliura
Poliura merupakan kelainan yang ditandai dengan volume urine yang keluar dari tubuh sangat banyak dan encer. Kelainan ini disebabkan oleh kemampuan nefron pada ginjal untuk melakukan reabsorpsi sangat rendah.

  • Oligouria
Oligouria adalah kelainan yang disebabkan oleh kerusakan ginjal secara total. Pada penderita oligouria, volume urine yang dihasilkan sangat sedikit, bahkan tidak menghasilkan urine sama sekali (anuria).
Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel