Masalah Air (Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan)

Masalah Air (Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan) - Tidak ada satupun makhluk hidup yang tidak membutuhkan air, termasuk manusia. Jadi air merupakan kebutuhan vital bagi manusia. Sebagian besar ± 75%) Jaringan tubuh manusia terdiri atas air.

Di samping itu, setiap hari manusia memerlukan air untuk minum, mencuci, mandi, dan lain - lain. Bahkan tingkat kesehatan suatu masyarakat atau bangsa dapat dilihat dari air dan sumber air yang digunakanya.

Makin maju kebudayaan manusia, makin meningkat pula kebutuhan air. Di negara maju seperti Amerika Serikat setiap hari diperlukan air 189 liter per kapita. Sedangkan untuk Indonesia, kebutuhan air perkapita ± 100 liter, yaitu untuk minum 5 liter, mandi 30 liter, memasak 5 liter, mencuci 15 liter dan WC 45 liter.

Untuk kebutuhan rumah tangga yang sehat, air harus memiliki syarat - syarat sebagai berikut :

a. Syarat Fisis, artinya air tidak berwarna, tidak berasam, jernih serta tidak berbau, dan sebaiknya dibawah suhu udara, sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman.

b. Syarat Kimiawi, Artinya air tidak boleh mengandung logam berat seperti Pb, Zn, Mg, Hg, Cu berlebihan. Tidak boleh mengandung senyawa organik berlebihan dan juga tidak boleh mengandung racun yang membahayakan kesehatan.

c. Syarat Bakteriologis, artinya air tidak boleh mengandung bakteri penyebab penyakit, dan bakteri usus seperti Escherichia coli.

Sumber air di alam ada tiga, yaitu : 

a. Air permukaan, adalah air yang mengalir atau menggenang di permukaan tanah. Misalnya : air sungai, rawa, danau, sawah dan air kolam.

b. Air dalam tanah, adalah air yang diperoleh dari pengumpulan air pada lapisan tanah yang umumnya sangat bersih.

c. Air hujan, embun ataupun salju yakni air yang didapat dari angkasa, karena terjadinya proses kondensasi awan di atmosfir yang mengandung air.

Ketiga jenis air tersebut masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Umumnya air tanah diperoleh dengan membuat sumur.

Syarat - syarat Pembuatan sumur : 

a. Konstruksi sumur seharusnya :
  • Bagian atas harus tertutup supaya air permukaan tidak kemasukan.
  • Tiga meter bagian atas dinding sumur harus ditembok, agar tidak terjadi perembesan air permukaan.
  • Bila memakai timba/ember sebaiknya diberi kaporit sebagai desinfektan dengan dosis 1 gram per 100 liter.
b. Lokasi sumur sebaiknya tidak terlalu dekat dengan WC. Jika tanahnya berpasir, maka jarak sumur dan WC minimal 7,5 meter dan apabila tanahnya tanah liat, maka jaraknya minimal 5 meter.

Bila masyarakat menggunakan air permukaan untuk kebutuhan hidupnya, sebaiknya air itu diolah terlebih dulu. Cara pengolahan air permukaan untuk kebutuhan minum adalah sebagai berikut :

a. Pengendapan, yaitu pengendapan partikel lumpur yang kadang - kadang terdapat pada air permukaan. Untuk proses pengendapan ini biasanya digunakan Aluminium sulfat A1₂  (SO₄)₃.

b. Penyaringan dengan menggunakan kerikil dan pasir. Keduanya harus dicuci sebelum digunakan.

c. Proses desinfeksi, yaitu membebaskan air dari kuman patogen dengan memberikan zat desinfektan. Desinfektan yang biasa digunakan adalah kaporit dengan dosis 1 gram per 100 liter air.

Air permukaan yang telah melalui tiga proses tersebut sudah dapat digunakan untuk keperluan hidup sehari - hari.
Demikian Masalah Air (Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan) semoga bermanfaat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel