Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Teknologi Untuk Mengatasi Gangguan Dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Manusia - Kemajuan di bidang teknologi telah banyak membantu manusia dalam menciptakan peralatan yang mampu mendeteksi atau bahkan menyembuhkan berbagai gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan manusia.
Misalnya saja, deteksi kanker usus dengan sinar X dan pengambilan jaringan mukosa usus dengan menggunakan alat yang disebut gastroskop; teknik pemeriksaan organ pencernaan dengan endoskopi; pemecahan batu empedu dengan gelombang suara yang dipusatkan; dan penggunaan pil berkamera untuk diagnosis penyakit "gastrointestinal" (saluran pencernaan).
Saat ini, kanker usus telah dapat dideteksi dengan menggunakan sinar X atau dengan cara pemeriksaan jaringan mukosa usus. Pemeriksaan terhadap adanya kelainan pada mukosa usus tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang disebut gastroskop.
Alat tersebut berupa serat optik yang lentur sehingga dapat dimasukan ke dalam usus melalui mulut.
Gambar dari serat optik pada gastroskop dapat dilihat langsung pada layar monitor sehingga baik dokter maupun pasien dapat melihat keadaan dinding usus secara langsung.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan adanya kanker usus maka akan dilakukan langkah - langkah penanganan selanjutnya, baik melalui kemoterapi maupun melalui pengangkatan bagian yang terkena kanker secara lokal (gastrectomi).
Selain kanker usus, penanganan gangguan pada sistem pencernaan yang berupa batu empedu juga mengalami kemajuan. Batu empedu merupakan suatu endapan kapur pada kantung empedu yang biasanya menyumbat saluran empedu.
Batu empedu biasanya dapat tertekan mengalir ke saluran empedu dan dikeluarkan. Namun, jika batu empedu tersebut berukuran besar maka tidak dapat dikeluarkan dan akan menyumbat saluran empedu.
Keadaan tersebut dinamakan kholestitis. Saat ini telah ditemukan cara aman untuk menghancurkan batu empedu pada penderita kholestitis, yaitu dengan menggunakan gelombang suara yang dipusatkan.
Penderita kholesistitis berendam dalam air, kemudian batu empedu dihancurkan melalui gelombang suara yang dipusatkan. Alat yang digunakan untuk terapi ini disebut "lithotriper".
Endapan kapur yang hancur akibat gelombang suara yang dipusatkan tersebut akan keluar dengan mudah dari saluran empedu. Jika adanya batu empedu menyebabkan infeksi dan inflamasi serta terbentuknya lubang maka harus dilakukan pembedahan, pengambilan kantong empedu (Kholesistectomi).
Selain itu, berbagai macam penyakit pada saluran pencernaan juga telah di dapat diagnosis dengan cara endoskopi dan penggunaan pil berkamera. Endoskopi merupakan suatu teknik pemeriksaan saluran pencernaan dengan suatu alat berupa selang/ tabung serat optik yang disebut endoskop.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.