Contoh Pemecahan Masalah Biologi Secara ilmiah

Contoh Pemecahan Masalah Biologi Secara ilmiah - Dalam kehidupan sehari - hari manusia sering menghadapi kesulitan - kesulitan yang belum dapat ia terangkan sebab - sebab dan cara - cara mengatasinya. Ia kadang - kadang baru sadar akan adanya kesulitan jika kesejahteraan hidupnya terancam. 

Suatu contoh masalah biologi yang timbul akhir - akhir ini dan dirasakan  di mana - mana adalah masalah ledakan penduduk. Kita dapat mengetahui pertambahan jumlah penduduk melalui sensus. Biasanya sensus itu hanya dilakukan setiap 10 tahun. Hasil sensus pada hampir semua negara di seluruh dunia menunjukan adanya pertambahan jumlah penduduk yang menyolok. 

Contoh Pemecahan Masalah Biologi Secara ilmiah
Teluk Minamata Jepang
Jika pertambahan jumlah penduduk tidak disertai dengan pertambahan persediaan pangan, akan timbulah berbagai masalah yang gawat; misalnya kelaparan, meningkatnya pengangguran, meningkatnya kejahatan dam kejadian - kejadian lain yang tidak menyenangkan. Apakah kalau pangan cukup, penduduk boleh bertambah tidak terbatas? Ruang untuk hidup layak pun ada minimumnya. 

Sekarang kita sadar bahwa meningkatnya jumlah penduduk secara terus - menerus ini buka saja merupakan masalah bangsa Indonesia melainkan masalah seluruh dunia dan masalah ini harus dipecahkan sehingga pengendalian jumlah penduduk serta produksi pangan. Kedua - duanya merupakan tantangan bagi biologi. 

Masalah banjir diduga hanya merupakan bencana alam yang disebabkan meluapnya air sungai. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa masalah itu berpangkal pada masalah biologi. Jika kita teliti sebab - sebab banjir, kita akan tahu bahwa bertitik mula dari masalah biologi Marilah kita ikuti liku - likunya.
Kalau terjadi hujan yang terus - menerus dan tanah tidak mampu menyerap air banyak - banyak, sisa air yang tidak terserap oleh tanah mengalir ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya dapat menyebabkan banjir. Mengapa tanah kurang mampu menyerap dan menahan air? 

Tanah yang tertutup oleh tumbuhan, misalnya tertutup oleh hutan, yang karenanya mengandung humus, lebih mampu menahan air daripada tanah gundul. 

Banyak sungai menjadi dangkal sehingga daya tampungnya sangat kurang. Kedangkalan sungai antara lain disebabkan oleh sampah yang diubah ke sungai itu oleh orang yang tidak menyadari akibat perbauatnya itu. 

Zat - zat organik yang terurai oleh mikroorganisme memungkinkan tumbuhnya berbagai tumbuhan air, diantaranya, eceng gondok. Banyaknya zat organik menyebabkan kurangya oksigen yang larut. Sebagai akibatnya, makhluk di dalam itu itu akan mati. Peristiwa itu disebut eutrifikasi.

Menurunya kadar humus yang terjadi sebagai akibat penggundulan hutan dan eutrifikasi sebagai akibat lebatnya tumbuhan air dan pencemaran merupakan rangsangan memahami biologi. 

DI Jepang pernah terjadi suatu peristiwa pencemaran air yang akibatnya baru diketahui oleh masyarakat setelah 25 tahun kemudian. Kejadian ini bermula dengan didirikanya pabrik tertentu di Teluk Minamata.

Limbah pabrik ini mengandung senyawa merkuri yang dibuang begitu saja di laut. Merkuri yang terkandung dalam limbah tadi diserap plankton. Plankton dimakan ikan. Ikan dimakan manusia,  terutama masyarakat yang hidup disekitar Teluk Minamata. 

Melalui rantai makanan itu senyawa merkuri terserap oleh darah ibu yang sedang mengandung dan akhirnya zat tersebut masuk ke dalam darah janin. Pengaruh senyawa merkuri sangat buruk terhadap perkembangan janin sehingga banyak ibu yang melahirkan anak yang cacat sejak dalam kandungan. 

Kelainan yang dialami oleh anak - anak itu terkenal sebagai penyakit Minamata.

Dari contoh kejadian ini dapat diketahui bahwa sebab akibat dari suatu peristiwa itu tidak selalu dapat kita ketahui dengan segera. 

Marilah kita pelajari bagaimana Alphonse Laveran (1880) dan Ronald Ross (1897) berhasil memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh penyakit malaria.
Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel