Pengertian Perkecambahan Dan Proses Perkecambahan

Pengertian Perkecambahan Dan Proses Perkecambahan - Apakah perkecambahan itu? perkecambahan adalah keluarnya radikula menembus kulit biji. Proses perkecambahan (germinasi) dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan keadaan biji.
Faktor lingkungan yaitu, ketersediaan air yang cukup, suhu yang sesuai dan ketersediaan oksigen. Keadaan biji juga mempengaruhi perkecambahan. Biji yang sudah tua dan masak akan berkecambah dengan baik. Biji juga harus dapat melewati masa dormansinya. 

Tahukah anda apa yang dimaksud dengan dormansi biji? Dormansi merupakan masa ketika biji tidak aktif untuk tumbuh. Dormansi berlangsung ketika kondisi lingkungan kurang mendukung untuk perkecambahan. 

Pengertian Perkecambahan Dan Proses Perkecambahan
Perkecambahan diawali dengan masuknya air ke dalam biji secara imbibisi. Air masuk kedalam biji melalui mikrofil dan testa. Masuknya air disebabkan oleh potensi air yang rendah pada biji yang kering, sehingga mengakibatkan biji membengkak dan kulit biji akan robek. Hal ini akan memicu perubahan metabolisme dalam embrio.

Pada umunya perkecambahan sangat gelap. Akan tetapi, ada tumbuhan yang membutuhkan sedikit cahaya atau pada keadaan yang terang. Proses perkecambahan memerlukan temperatur optimum adalah temperatur yang dibutuhkan enzim untuk bekerja memecah cadangan makanan pada kotiledon. Suhu optimum bervariasi pada tiap- tiap spesies, misalnya gandum memerlukan temperatur optimum untuk germinasi sekitar 1- 35 derajat celcius. Jagung memerlukan temperatur antara 5 - 45 derajat celcius. 

Oksigen juga diperlukan pada proses perkecambahan biji untuk respirasi. Oleh karena itu. pada saat menanam biji disawah, tanah yang perlu digemburkan  untuk memberikan oksigen yang cukup. kekurangan oksigen dapat menghambat perkecambahan. 

Zigot sebagai hasil pembuahan akan menghasilkan embrio. Selanjutnya embrio akan berkecambah menghasilkan individu muda. Dalam perkecambahan tersebut sel - sel embrio membelah. Proses ini menghasilkan banyak sel dengan bentuk, letak dan fungsi struktur, serta susunan biokimia yang berbeda, disebut diferensiasi. 

Perubahan yang tampak beda, tahapanya tidak hanya sekedar menambah jumlah sel, tetapi organisasinya juga semakin kompleks. Sel membelah menghasilkan sekumpulan sel dengan fungsi dan bentuk yang sama, disebut jaringan embrional.
Selanjutnya, sel - sel jaringan embrional menggandakan diri menghasilkan berbagai macam jaringan dengan fungsi dan struktur yang berbeda membentuk organ. Proses ini disebut organogenesis. Beberapa organ selanjutnya akan membentuk sistem organ dan akhirnya seluruh sistem organ akan bergabung membentuk tubuh. 

Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua tipe perkecambahan. Tipe pertama disebut perkecambahan epigeal. Pada tumbuhan dikotil seperti tanaman kacang hijau (phaseolus radiatus) hipokotil yang melengkung seperti kail akan tumbuh dan mendorong kotiledon ke permukaan tanah. 

Oleh rangsangan cahaya, hipokotil akan tumbuh tegak mengangkat kotiledon dan epikotil. Selanjutnya daun ini akan melebar, berwarna hijau, dan mulai berfotosintesis untuk memproduksi makanan. Kotiledon yang kandungan makananya telah habis digunakan untuk pertumbuhan, akan kisut dan akhirnya jatuh ke tanah. 

Pada tumbuhan dikotil lainya seperti kacang kapri (Pisum sativum), perkecambahanya digolongkan dalam tipe kedua yang disebut perkecambahan hipogeal.Pada perkecambahan hipogeal, pertumbuhan memanjang epikotil akan menyebabkan plumula menembus keluar dari kulit biji dan muncul k eatas permukaan tanah, sedangkan kotiledonya tetap berada dalam tanah. Tipe seperti ini terdapat pula pada tumbuhan monokotil seperti jagung (Zea mays). 

Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil pembelahan sel - sel jaringan meristem primer, sedangkan pertumbuhan sekunder merupakan hasil aktivasi jaringan meristem sekunder.
Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel