Ekosistem: Saling Ketergantungan Penemuan Guano Peru
Ekosistem: Saling Ketergantungan Penemuan Guano Peru - Pada akhir abad ke 19, Peru menemukan suatu sumber alam yang menghasilkan suatu zat yang dinamakan guano. Zat itu adalah pupuk yang mereka gunakan sendiri, dan juga merupakan barang ekspor yang berharga sehingga dapat memakmurkan Peru.
Sumber alam yang tadinya diduga tidak akan ada habisnya itu, ternyata hanya dapat memberikan kemakmuran pada Peru untuk beberapa tahun saja.
Yang menarik perhatian kita adalah bagaimanakah guano itu dapat terbentuk. Guano ternyata berasal dari kotoran ratusan ribu burung laut seperti ganet (sulidae), Cormorant (Phalacrocorax) dan Pelican (Pelecanus.
Burung - burung tersebut terdapat banyak sekali; karena banyaknya ikan - ikan tertentu yang merupakan makananya. Ikan tersebut terdapat banyak sekali karena lautanya mengandung banyak plankton.
Plankton hidup subur di daerah itu, karena air lautnya mengandung banyak fosfat dan nitrat. Mengapa air laut itu begitu subur? Hal ini disebabkan oleh adanya aliran Peru (juga disebut aliran Humbolt), yaitu aliran air laut dari kutub selatan ke arah utara sampai ke pantai Peru.
Dalam air yang dingin itu terkandung mineral lebih banyak kalau dibandingkan dengan air laut daerah tropika. Jelaslah di sini bahwa adanya sumber alam di daerah Peru itu sebagai akibat adanya suatu rangkaian yang terdiri dari Guano, burung - laut. ikan, plankton, air laut yang subur dan aliran Peru.
Peristiwa demikian merupakan peristiwa yang dapat terjadi di mana - mana di dunia ini. Keadaan yang satu tergantung pada keadaan yang lain. Hal ini dapat terjadi di laut, di padang pasir, padang rumput, dan dimana saja dalam biosfir ini.
Saling ketergantungan ini terjadi secara timbal balik. Kalau burung laut di pantai Peru hidupnya tergantung pada ikan, maka ikan pun tergantung pada adanya burung laut. Mengapakah demikian? Ingatlah bahwa ikanpun tergantung pada plankton.
Semoga bermanfaat.