Hipotesa: Gen Letal
Hipotesa: Gen Letal - Penyimpangan dan perbandingan Mendel telah dipelajari sebelumnya. Suatu contoh perbandingan Mendel pada hukum pemisahanya menghasilkan perbandingan 3/4 dominan: 1/4 resesif bila zigot - zigot yang terbentuk hidup semua.
Tetapi dalam studi lebih lanjut, keadaan demikian tidak selamanya tercapai. Seorang penyelidik lain menggunakan tikus - tikus kecil berbulu kuning. Keturunan yang dihasilkan adalah berbanding 2 kuning: 1 tidak kuning.
Perkawinan tikus kuning dengan tikus tidak kuning, menghasilkan perbandingan 2 kuning: 2 tidak kuning atau 1:1. Dari percobaan lebih lanjut juga diperoleh data bahwa jumlah keturunan perkawinan kuning dengan kuning adalah 1/4 lebih kecil dari jumlah keturunan dari perkawinan kuning dengan tidak kuning.
Perbedaan keturunan antara bulu kuning dan tidak kuning pada tikus.
Tetapi dalam studi lebih lanjut, keadaan demikian tidak selamanya tercapai. Seorang penyelidik lain menggunakan tikus - tikus kecil berbulu kuning. Keturunan yang dihasilkan adalah berbanding 2 kuning: 1 tidak kuning.
Perkawinan tikus kuning dengan tikus tidak kuning, menghasilkan perbandingan 2 kuning: 2 tidak kuning atau 1:1. Dari percobaan lebih lanjut juga diperoleh data bahwa jumlah keturunan perkawinan kuning dengan kuning adalah 1/4 lebih kecil dari jumlah keturunan dari perkawinan kuning dengan tidak kuning.
Perbedaan keturunan antara bulu kuning dan tidak kuning pada tikus.
Data di atas konstan dalam percobaan - percobaan ulangan berikutnya, dan ini sesuai dengan hipotesa yang disusun, yaitu bahwa individu yang homozigot kuning, tidak dapat hidup dan mati sebelum lahir.
Hipotesa ini telah diuji oleh beberapa penyelidik; mereka mendapatkan beberapa embrio tingkat awal telah mati dalam uterus tikus betina kuning yang kawin dengan jantan kuning. Hal ini dapat dinyatakan dalam perumusan sebagai berikut:
Jadi, tikus - tikus yang homozigot kuning A*A mati sebelum lahir yaitu 1/4 dari jumlah kemungkinan keturunan. Karena itu perbandingan dari keturunan yang hidup adalah = 2 kuning : bukan kuning. Alela A* disebut letal, yaitu menyebabkan kematian bila dalam keadaan homozigot. Dalam keadaan heterozigot A*a, sifat letalnya tidak muncul.
Gen - gen hasil mutasi kebanyakan bersifat letal. Sifat ini dapat mengakibatkan kematian awal perkembangan individu, dalam tahap zigot, embrio setelah lahir ataupun menjelang dewasa.
Pada contoh tikus kuning, kematian terjadi sebelum kelahiran, karena itu bersifat memperkecil natalitas dalam populasi, dan mengubah perbandingan fenotip berdasar Mendel.
Pada manusia juga telah dikenal adanya beberapa gen - gen letal.
Hipotesa ini telah diuji oleh beberapa penyelidik; mereka mendapatkan beberapa embrio tingkat awal telah mati dalam uterus tikus betina kuning yang kawin dengan jantan kuning. Hal ini dapat dinyatakan dalam perumusan sebagai berikut:
Jadi, tikus - tikus yang homozigot kuning A*A mati sebelum lahir yaitu 1/4 dari jumlah kemungkinan keturunan. Karena itu perbandingan dari keturunan yang hidup adalah = 2 kuning : bukan kuning. Alela A* disebut letal, yaitu menyebabkan kematian bila dalam keadaan homozigot. Dalam keadaan heterozigot A*a, sifat letalnya tidak muncul.
Gen - gen hasil mutasi kebanyakan bersifat letal. Sifat ini dapat mengakibatkan kematian awal perkembangan individu, dalam tahap zigot, embrio setelah lahir ataupun menjelang dewasa.
Pada contoh tikus kuning, kematian terjadi sebelum kelahiran, karena itu bersifat memperkecil natalitas dalam populasi, dan mengubah perbandingan fenotip berdasar Mendel.
Pada manusia juga telah dikenal adanya beberapa gen - gen letal.
Semoga bermanfaat.