Prinsip Genetika: Metode Seleksi atau Pemilihan Percobaan August Weisman

Prinsip Genetika: Metode Seleksi atau Pemilihan Percobaan August Weisman - Kegunaan seleksi atau pemilihan untuk memperoleh bibit unggul barulah akhir - akhir ini disadari nilainya. August Weisman (1834 - 1914) adalah orang pertama yang menunjukan informasi terpercaya tentang hal ini. 

Ia memulai percobaanya dengan memotongi ekor - ekor tikus percobaan beberapa generasi berturut - turut dan membiarkan tikus - tikus ini berkembang biak. Ia ingin mengetahui apakah ekor - ekor pendek yang diperoleh dengan cara demikian diwariskan kepada keturunan - keturunan berikutnya. 

Pada akhir percobaan Weisman mendapatkan bahwa dengan cara tersebut ternyata  tikus - tikus yang lahir kemudian tetap berekor panjang. Pemotongan ekor tidak mempengaruhi sifat menurun berekor panjang. 

Percobaan berikutnya Weisman memilih tikus - tikus berekor paling pendek dan mengawinkan sesamanya. Pada akhir percobaan ia memperoleh tikus - tikus varietas berekor pendek yang selalu menurunkan sifat ini. 

Contoh kedua dialami oleh petani - petani pepaya jingga. Beberapa diantara mereka kecewa karena benih pepaya merah jingga yang mereka tanam tidak menghasilkan seperti yang mereka harapkan. 

Beberapa pohon dikatakan telah "berubah" menyimpang dari induknya; padahal pemupukan dan pemeliharaan lainya adalah sama dengan pohon - pohon lainya. Faktor luar tentu tidak dianggap sebagai yang bertanggung jawab akan perubahan ini. Jika demikian faktor apakah yang menyebabkan perubahan itu? Jawabanya adalah faktor genetika. 

Diagram berikut ini untuk memperjelas dengan menggunakan huruf - huruf yang digunakan itu adalah rumus dari gen - gen yang kita anggap sebagai yang dimiliki oleh sesuatu individu. Huruf - huruf besar, seperti yang telah dijelaskan terdahulu berarti sifat yang dominan. 

Dua sifat dominan yang berada dalam satu individu kadang - kadang tak menampakan diri bersama - sama, melainkan hanya sebuah saja. Di lain peristiwa, sifat itu muncul dan dominan, yaitu bila kombinasinya berubah. Karena itu dalam memilih bibit, petani jangan sampai salah. Penampakan - penampakan fenotip tak menjamin akan hasil yang diharapkan, seperti halnya cerita pepaya jingga tersebut diatas. 

Prinsip Genetika: Meode Seleksi atau Pemilihan Percobaan August Weisman


k,L,M dan N masing - masing adalah faktor dominan sedang faktor - faktor resesif pasangan alelanya, yaitu: k,l,m dan n tidak ditulis. L dan N faktor dominan kriptomir, hanya muncul bila tak cukup faktor dominan lainya, dalam contoh ini tertutup oleh K dan M. 

Dengan ketentuan ini, faktor - faktor N dan L pada P dan F1 tak nampak pada fenotipnya. Pada F2 pada kemungkinan (kotak) ke 5 (NL), 7 (LL),  (NN), 15 (LN), sifat - sifat itu muncul karena tak tertutup oleh K ataupun M. Dengan keterangan ini kita dapat mengerti mengapa sifat - sifat yang tak pernah diamati pada suatu individu, sekonyong - konyong muncul pada keturunanya; sebaliknya juga dapat terjadi bahwa suatu sifat seakan - akan menghilang pada keturunanya. 

Itulah sebabnya pula, petani - petani yang tidak melakukan seleksi sendiri tiap - tiap kali membeli bibit baru untuk penanaman berikutnya, karena benih yg diperoleh dari kebun sendiri umummya "berubah".


Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel