Cara Pengawetan Tanah Dengan Menghindarkan Erosi
Cara Pengawetan Tanah Dengan Menghindarkan Erosi - Erosi terutama disebabkan oleh air. Pernahkah kamu perhatikan sungai di daerahmu? Coba bandingkan warna air sungai yang telah melewati daerah penduduk atau daerah pertanian dengan air sungai di pegunungan yang masih berhutan lebat.
Air sungai dipegunungan masih jernih, tetapi setelah melewati daerah pertanian umumnya menjadi keruh berwarna coklat.
Tanah dari daerah pertanian yang kurang memperlihatkan pengawetan tanah akan terbawa arus air; lebih - lebih dari daerah pertanian yang miring.
Sungai yang arusnya deras akan langsung membawa tanah itu ke laut. Lama - kelamaan laut akan bertambah dangkal. Hal demikian itu terjadi di selat Malaka, sehingga kapal - kapal besar harus berhati - hati waktu melewati daerah itu.
Demikian pula halnya dengan pelabuhan - pelabuhan, harus dengan teratur dikeruk supaya kapal - kapal yang akan berlabuh di situ tidak kandas. Kalau aliran sungai itu tidak deras, maka tanah yang terbawa air masih sempat mengendap pada dasar sungai.
Baru kemudian kalau ada hujan deras dan terjadi banjir, tanah tadi akan terangkat dan mengendap didaerah yang terkena banjir. Hal demikian ada juga baiknya, karena tanah yang terbawa banjir itu adalah yang subur.
Ingatlah penyebab dari kesuburan daerah sungai Nil. Sungai yang lambat aliran airnya dapat mengendapkan tanahnya pada muara, sehingga terbentuklah delta.
Bagaimanakah cara menghindarkan erosi air? Hal ini pada dasarnya dapat dilakukan dengan mengusahakan supaya air sungai itu tidak terlalu deras dan tidak terjadi banjir. Jadi sistem saluran harus diperbaiki dan perlu dilakukan reboisasi bagi hutan - gutan yang gundul.
Pembuatan sengkedan atau tingkat - tingkat pada kebun atau sawah yang tanahnya miring, merupakan alah satu cara untuk menghindarkan erosi air.
Selain pengolahan tanahnya, cara bertani juga dapat menghindarkan erosi oleh air, misalnya dengan cara membajak, pembuatan saluran - saluran dan cara menanam sepanjang garis - garis yang melintang terhadap kemiringan tanah.
Dengan demikian aliran air tidak deras, karena jalan air itu melintang pada bidang tanah yang miring itu sehingga tanah juga mempunyai cukup banyak waktu untuk mengisap air dan tidak akan terlalu banyak tanah terbawa arus air.
Selain ditanam garis - garis yang melintang terhadap kemiringan tanah deretan - deretan tanaman itu perlu diatur secara berselang - seling. Kalau deretan yang satu terdiri dari tanaman yang mempermudah erosi (misalnya tembakau), deretan berikutnya terdiri dari tanaman yang menahan erosi.
Dengan kata lain berselang - seling antara tanaman berakar banyak dengan tanaman yang berakar sedikit. Jadi jika ada hujan lebat dan masih membawa tanah dari deretan tanaman yang kurang menahan tanah, deretan berikutnya dapat menahanya.
Selain oleh air, erosi dapat pula terjadi oleh angin. Di daerah - daerah yang kering dan berangin besar, tanah permukaan akan diterbangkan angin. Hal itu dapat diatasi dengan menanami tanah itu dengan pohon yang akarnya kuat menahan tanah, atau dengan menanami tanah itu dengan rumput yang dapat menutup permukaan tanah itu.
Semoga bermanfaat.