Macam - Macam Jenis Chlorophyta Ganggang Hijau (Alga Hijau) Dan Ciri - Cirinya
Macam - Macam Jenis Chlorophyta Ganggang Hijau (Alga Hijau) Dan Ciri - Cirinya - Chlorophyta atau ganggang hujau mempunyai kandungan pigmen yang sama seperti tumbuhan tingkat tinggi yaitu mempunyai klorofil a, klorofil b. Karoten dan xantofil.
Pigmen tersebut terdapat pada kloroplas yang mempunyai bentuk tertentu. Sebagai tumbuhan yang berklorofil, ganggang hijau dapat melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa amilum. Dinding selnya mengandung senyawa selulosa. Beberapa jenis Chlorophyta mempunyai flagel.
Kurang lebih 90 persen ganggang hijau hidup di sir tawar dan 10 persen hidup di air laut. Yang hidup di laut mudah kita tmukan di pantai yang berbatu pada waktu air surut. Ganggang hijau yang hidup di air tawar biasanya hidup sebagai plankton, menemel pada batu pada tumbuhan air. Seperti telah di uraikan di muka kloroplas pada ganggang hijau mempunyai bentuk bervariasi.
Untuk memantapkan pengetahuan kamu tentang ganggang hijau, sebaiknya kamu mengamati dan mencari ganggang tersebut di sekitar atau daerah kamu. Ganggang apa yang ditemukan, bagaimana bentuk kloroplasnya? Apakah ada pirenoid pada kloroplasnya. Ada beberapa jenis ganggang hijau yang kamu peroleh? Apakah susunan tubuhnya seperti benang atau bentuk lain?
Setelah kamu mempelajari dengan mengadakan pengamatan pada beberapa jenis ganggang, marilah membahas mengenai daur hidup dari beberapa jenis ganggang hijau yang banyak ditemukan disekitar kita.
a. Chlorella
Chlorella adalah ganggang hijau bersel satu tanpa flagel. Bentuk sel bulat atau hampir bulat dan dinding sel selulosa. Kloroplasnya berbentuk mangkuk atau lonceng dengan firenoid.
Chlorella adalah ganggang hijau bersel satu tanpa flagel. Bentuk sel bulat atau hampir bulat dan dinding sel selulosa. Kloroplasnya berbentuk mangkuk atau lonceng dengan firenoid.
Chlorella hidup di air tawar, air laut, air payau dan di darat terestial. Pembiakan Chlorella dengan cara vegetatif.
b. Ulva
Tentu diantara kamu ada yang tinggal di lingkungan yang dekat pantai. Bila kamu mengamati pantai yang mempunyai dasar keras berbatu, pada waktu surut, kamu akan menemukan ganggang hijau yang berupa lembaran yang disebut Ulva atau yang dikenal sebagai selada laut.
Ganggang ini dapat dimakan. Lembaran talus Ulva terdiri atas dua lapisan sel. Ada dua maca talus yaitu talus gametofit yang diploid dan talus sporofit yang haploid. Kedua macam talus ini sukar dibedakan karena bentuknya sama.
Ulva hidup menempel pada substrat yang keras. Beberapa sel dari talus gametofit berubah menjadi gametangia. Protoplasmanya membelah secara meiosis dan menghasilkan isogamet yang haploid (n).
Gamet dari talus yang berbeda berkonyugasi membentuk zigot, zigot tumbuh menjadi talus yang diploid atau talus sporofit dan beberapa sel dari talus diploid berubah menjadi sporangia. Protoplasmanya membelah secara meiosis menghasilkan zoospora. Zoospora akan tumbuh menjadi talus yang haploid atau talus gametofit.
Sesungguhnya pergiliran keturunan dalam bentuk gametofit dan sporofit merupakan ciri dari pembiakan ganggang merah, ganggang cokelat dan juga Pterydophyta, Bryophyta dan Spermatophyta.
Pigmen tersebut terdapat pada kloroplas yang mempunyai bentuk tertentu. Sebagai tumbuhan yang berklorofil, ganggang hijau dapat melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa amilum. Dinding selnya mengandung senyawa selulosa. Beberapa jenis Chlorophyta mempunyai flagel.
Kurang lebih 90 persen ganggang hijau hidup di sir tawar dan 10 persen hidup di air laut. Yang hidup di laut mudah kita tmukan di pantai yang berbatu pada waktu air surut. Ganggang hijau yang hidup di air tawar biasanya hidup sebagai plankton, menemel pada batu pada tumbuhan air. Seperti telah di uraikan di muka kloroplas pada ganggang hijau mempunyai bentuk bervariasi.
Untuk memantapkan pengetahuan kamu tentang ganggang hijau, sebaiknya kamu mengamati dan mencari ganggang tersebut di sekitar atau daerah kamu. Ganggang apa yang ditemukan, bagaimana bentuk kloroplasnya? Apakah ada pirenoid pada kloroplasnya. Ada beberapa jenis ganggang hijau yang kamu peroleh? Apakah susunan tubuhnya seperti benang atau bentuk lain?
Setelah kamu mempelajari dengan mengadakan pengamatan pada beberapa jenis ganggang, marilah membahas mengenai daur hidup dari beberapa jenis ganggang hijau yang banyak ditemukan disekitar kita.
a. Chlorella
Chlorella adalah ganggang hijau bersel satu tanpa flagel. Bentuk sel bulat atau hampir bulat dan dinding sel selulosa. Kloroplasnya berbentuk mangkuk atau lonceng dengan firenoid.
Chlorella adalah ganggang hijau bersel satu tanpa flagel. Bentuk sel bulat atau hampir bulat dan dinding sel selulosa. Kloroplasnya berbentuk mangkuk atau lonceng dengan firenoid.
Chlorella hidup di air tawar, air laut, air payau dan di darat terestial. Pembiakan Chlorella dengan cara vegetatif.
b. Ulva
Tentu diantara kamu ada yang tinggal di lingkungan yang dekat pantai. Bila kamu mengamati pantai yang mempunyai dasar keras berbatu, pada waktu surut, kamu akan menemukan ganggang hijau yang berupa lembaran yang disebut Ulva atau yang dikenal sebagai selada laut.
Ganggang ini dapat dimakan. Lembaran talus Ulva terdiri atas dua lapisan sel. Ada dua maca talus yaitu talus gametofit yang diploid dan talus sporofit yang haploid. Kedua macam talus ini sukar dibedakan karena bentuknya sama.
Ulva hidup menempel pada substrat yang keras. Beberapa sel dari talus gametofit berubah menjadi gametangia. Protoplasmanya membelah secara meiosis dan menghasilkan isogamet yang haploid (n).
Gamet dari talus yang berbeda berkonyugasi membentuk zigot, zigot tumbuh menjadi talus yang diploid atau talus sporofit dan beberapa sel dari talus diploid berubah menjadi sporangia. Protoplasmanya membelah secara meiosis menghasilkan zoospora. Zoospora akan tumbuh menjadi talus yang haploid atau talus gametofit.
Sesungguhnya pergiliran keturunan dalam bentuk gametofit dan sporofit merupakan ciri dari pembiakan ganggang merah, ganggang cokelat dan juga Pterydophyta, Bryophyta dan Spermatophyta.
c. Spyrogyra
Spirogyra merupakan ganggang hijau berupa benang (filamen) silindris. Tiap sel berisi sebuah kloroplas berbentuk spiral. Pada kloroplas terdapat beberapa pirenoid. Sebagian besar sel diisi dengan vakuola.
Sitoplasma melapisi dinding sel, dengan benang sitoplasma menghubungkan inti yang letaknya di tengah. Spirogyra dapat ditemukan di kolam, di awah atau diperairan yang airnya deras.
Pembiakan vegetatif atau aseksual hanya dengan fragmental, tidak ada pembentukan zoospora. Pembiakan generatif atau seksual terjadi jika dua benang spirogyra yang berbeda berdekatan membentuk tonjolan yang saling mendekat.
Kemudian kedua tonjolan tadi bergabung membentuk pembuluh. Protoplasma isi sel yang berhubungan tadi berlaku sebagai gamet. Gamet dari sel yang satu berpindah ke sel yang lain dan terjadi palsmogani dan kemudian diikuti kariogami.
Dari hasil persatuan gamet tadi berbentuk zigot yang diploid, kemudian membentuk zigospora yang berdinding kuat dan tetap dorman untuk beberapa lama. Jika zigospora tumbuh maka akan terjadi pembelahan meiosis menjadi empat sel yang haploid. Hanya satu sel yang berubah menjadi individu baru.
Apakah manfaat ganggang hijau? Ganggang hijau yang hidup sebagai plankton merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam rantai makanan di perairan tawar. Beberapa jenis ganggang dapat dimanfaatkan untuk makanan seperti Ulva dan Chlorella .
Chlorella telah diproduksi besar - berasan menghasilkan makanan yang mengandung 50 persen protein. Selain itu ganggang hijau menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis yang diperlukan oleh hewan - hewan air tawar untuk bernafas.
Sebaliknya juga ganggang hijau dapat mengganggu jika perairan terlalu subur, air akan berubah warna dan menjadi bau, hal ini akan menjadi masalah dalam proses penjernihan air dan menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air. Masih ada manfaat lain dari ganggang hijau, kamu dapat mencari informasi baru tentang hal ini.
Spirogyra merupakan ganggang hijau berupa benang (filamen) silindris. Tiap sel berisi sebuah kloroplas berbentuk spiral. Pada kloroplas terdapat beberapa pirenoid. Sebagian besar sel diisi dengan vakuola.
Sitoplasma melapisi dinding sel, dengan benang sitoplasma menghubungkan inti yang letaknya di tengah. Spirogyra dapat ditemukan di kolam, di awah atau diperairan yang airnya deras.
Pembiakan vegetatif atau aseksual hanya dengan fragmental, tidak ada pembentukan zoospora. Pembiakan generatif atau seksual terjadi jika dua benang spirogyra yang berbeda berdekatan membentuk tonjolan yang saling mendekat.
Kemudian kedua tonjolan tadi bergabung membentuk pembuluh. Protoplasma isi sel yang berhubungan tadi berlaku sebagai gamet. Gamet dari sel yang satu berpindah ke sel yang lain dan terjadi palsmogani dan kemudian diikuti kariogami.
Dari hasil persatuan gamet tadi berbentuk zigot yang diploid, kemudian membentuk zigospora yang berdinding kuat dan tetap dorman untuk beberapa lama. Jika zigospora tumbuh maka akan terjadi pembelahan meiosis menjadi empat sel yang haploid. Hanya satu sel yang berubah menjadi individu baru.
Apakah manfaat ganggang hijau? Ganggang hijau yang hidup sebagai plankton merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam rantai makanan di perairan tawar. Beberapa jenis ganggang dapat dimanfaatkan untuk makanan seperti Ulva dan Chlorella .
Chlorella telah diproduksi besar - berasan menghasilkan makanan yang mengandung 50 persen protein. Selain itu ganggang hijau menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis yang diperlukan oleh hewan - hewan air tawar untuk bernafas.
Sebaliknya juga ganggang hijau dapat mengganggu jika perairan terlalu subur, air akan berubah warna dan menjadi bau, hal ini akan menjadi masalah dalam proses penjernihan air dan menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air. Masih ada manfaat lain dari ganggang hijau, kamu dapat mencari informasi baru tentang hal ini.