Kelompok Jamur Ascomycotina Ciri - Ciri, Contoh Dan Daur Hidup Pembiakan Ascomycotina

Kelompok Jamur Ascomycotina Ciri - Ciri, Contoh Dan Daur Hidup Pembiakan Ascomycotina - Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar. Di sekitarmu, kamu adakan dapat menemukanya sebagai parasit pada berbagai jenis tanaman atau sebagai saprofit pada bahan makanan atau pada sampah. Sebagai parasit pada tanaman, dapat menimbulkan penyakit yang sangat merugikan pada tanaman tembakau, jeruk, karet, pepaya, cokelat, tebu, teh dan padi.

Selain itu terdapat pula jenis - jenis yang bermanfaat seperti Saccharomyces, Aspergillus Pennicillium dan Neurospors. Dengan bimbingan pengamatan dapat dilakukan dengan mengamati salah satu jenis jamur ini baik yang diperoleh dari lingkungan sekitar atau dari sumber lain misalnya dari oncom (di Jawa Barat). Amatilah dengan mikroskop miselium yang mengandung  banyak spora - spora mngkin berwarna merah, hijau atau hitam.

Cocokan hasil pengamatan dengan ciri - ciri Ascomycotina yaitu : benang hifannya bersekat dan berinti banyak, spora yang terjadi secara aseksual berupa konidia, dan pembiakan seksual menghasilkan spora askus yang terdapat dalam semacam kantung yang disebut askus.

Meskipun jenisnya sangat banyak tapi dalam pembiakanya mempunyai persamaan , yaitu secara aseksual dan seksual.

Pembiakan aseksual terjadi dengan dibentuknya spora aseksual yang disebut konidia. Coba jelaskan bagaimana terbentuknya konidia itu? Apakah bedanya dengan pembentukan spora aseksual pada Zygomycotina? Untuk mempelajari pembiakan seksualnya kita lihat daur hidupnya seperti tahap berikut :
  • Konidia atau spora akan tumbuh menjadi benang hifa yang bercabang - cabang.
  • Satu atau beberapa sel pada ujung sebuah hifa dari miselium vegetatif berdiferensiasi menjadi askogonium yang ukuranya menjadi lebih lebar dari hifa biasa. Ujung hifa lain dari meselium yang sama atau dari miselium yang berbeda membentuk antridium dan askogoniumletaknya berdekatan masing - masing mempunyai sejumlah inti (nuklei) yang haploid.
  • Dari askogonium tumbuh trikogin menghubungkan askogonium, dengan anteridium.
  • Nuklei dari anteridium pindah ke askogonium melalui trikogin dan berpasangan dengan nuklei pada askogonium.
  • Setelah inti - inti berpasangan, dari askogonium tumbuh sejumlah hifa yang disebut hifa askogonoium. Inti -inti dari askogonium pindah ke hifa askogonium. Inti - inti membelah secara mitosis tapi berpasangan.
  • Hifa askogonium bercabang dan terbentuk septa, segmen dekat askogonium berinti banyak dan disebelah ujung berinti dua, bagian ini yang akan menjadi bakal askus.
  • Perkembangan hifa askogonium disertai pertumbuhan miselium vegetatif yang kompak membentuk tubuh buah.
  • Dua ini pada bakal askus berinti membentuk inti diploid. Inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan 8 spora askus (askospora).
Beberapa Ascomycotina bersimbiosis dengan ganggang hijau alam dan ganggang biru bersel tunggal menjadi lumut kerak. Jamur dan ganggang pada pembiakanya berlangsung sendiri - sendiri. Karena itu pada lumut kerak sering ditemukan tubuh Ascmoycotin, bentuknya seperti mangkok. Jika kamu menemukan tubuh buahnya kamu dapat mengambilnya dan buatlah irisan yang tipis, amati dengan miksrokop untuk melihat askusnya.

Setelah mempelajari daur hidup Ascmoycotina marilah kita diskusikan beberapa contoh yang terkenal dan mudah mendapatkanya yaitu : Saccharomyces, Neurospora, Penicillium dan Aspergillus.
  • Saccharmoyces
Saccharmoyces termasuk Ascmoycotina yang bersel satu yang bisa disebut khamir. Karena itu khamir tidak mempunyai hifa maupun tubuh buah. Pembiakan aseksual dengan bertunas. Karena bertunas dan sel anak todak lepas makan terbentuk rantai sel yang bercabang - cabang.

Pembiakan seksual dapat terjadi apabila lingkungan tidak sesuai lagi untuk perkembangan aseksual. Dua sel khamir haploid bersatu berbentuk zigot (2n) yang kemudian membesar membentuk askus. Inti diplod (2n) membelah secara meiosis menghasilkan 8 spora askus yang haploid (n). Spora akan tumbuh menjadi individu baru.

Sacharomyces cervisiae mempunyai beberapa varietas, semua dapat mengubah glukosa menjadi alkohol dan oksigen.

Kelompok Jamur Ascomycotina Ciri - Ciri, Contoh Dan Daur Hidup Pembiakan Ascomycotina

Saccharomyces cervisiae, pengembang kue atau roti berhenti tumbuh jika kadar alkohol 4 -5 persen karbondioksida yang dihasilkan menyebabkan adonan roti mengembang. Alkohol akan menguap habis pada waktu roti dibakar. Saccharomyces cervisiae yang dipakai untuk membuat minuman beralkohol baru berhenti tumbuh atau berkembang biak pada kadar alkohol 14 - 17 persen.
  • Neurospora
Di Jawa Barat Neuspora mudah diperoleh dari oncom merah. Neuspora dapat pula tumbuh subur pada tongkol jagung yang direbus dan telah diambil hijinya. Biarkan tongkol jagung itu beberapa hari, agar ditumbuhi Neurospora dengan konidia yang berwarna merah nata muda. Pembiakan sama seperti pada umumnya Ascomycotina.

Neurospora selain diapakia dalam fermentasi pembuatan oncom juga banyak di pakai di beberapa penelitian genetika  untuk mengetahui pengaruh sinar X yang dapat menyebabkan mutasi.
  • Penicillium
Penicillium mempunyai manfaat yang besar sekali karena dapat menghasilkan antibiotika penicillin. Strain yang terbaik yang menghasilkan penicillin adalah Penisillium chrysogenum.

Untuk menghasilkan starian unggul terus diteliti dengan cara bioteknologi. Penicillium dapat tumbuh baik pada roti dan nasi karena itu jika kamu menyimpan nasi dan roti di tempat yang agak lembab di tumbuhi jamur Penicillium dengan konidia berwarna kehijauan.
  • Aspergillus
Kelompok Jamur Ascomycotina Ciri - Ciri, Contoh Dan Daur Hidup Pembiakan Ascomycotina

Jamur ini tumbuh dimana - mana di daerah beriklim dingi n maupun di daerah tropis. Bila keadaan lembab dapat hidup pada makanan, pakaian, buku dan kayu. Sporanya berupa konidium dapat disebarkan angin kemana - mana. Bayak jenis Aspergillus ini yang dipergunakan dalam pengolahan makanan. Beberapa contoh aspergillus yang dipakai dalam industri makanan dapat dilihat pada tabel berikut.
  • Trichoderma
Sejumlah jamur bersifat selulotik atau dapat mencerna selulosa, taou hanya beberapa jenis jamur yang menghasilkan enzim selulosa bebas dalam jumlah yang cukup besar. Enzim ini dipakai untuk mengurai selulosa. Trichoderma reeset dapat menghasilkan slulosa, untuk diisolasi dan dimumikan. Enzim seluosa dalam penelitian dapat dipergunakan dalam produksi SCP (Single Cell phone).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel