Pengertian Biologi Dan Metode Belajar Biologi Berkenalan Dengan Biologi
Pengertian Biologi Dan Metode Belajar Biologi Berkenalan Dengan Biologi - Biologi atau Ilmu hayat merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari makhluk hidup. Sebagai ilmu pengetahuan alam, biologi lahir dan berkembang melalui pengamatan dan eksperimen.
Sesuai dengan sifat biologi sebagai ilmu pengetahuan alam, sudah barang tentu cara kamu mempelajarinya adalah dengan melalui pengamatan dan melaksanakan eksperimen. Pernahkah kamu melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup atau kehidupanya? Apabila pernah, buatlah daftar makhluk hidup apa saja yang pernah kamu amati dan tentang apanya yang kamu amati.
Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang telah lama lahir dan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya obyek yang diamati serta semakin banyaknya hal yang perlu dieksperimenkan.
Hasil dari pengamatan yang teliti dan pelaksanaan eksperimen yang semakin mendalam, telah diperoleh puluhan bahkan ratusan penemuan biologi. Akhirnya seorang ilmuwan tidak sanggup lagi mempeljari secara mendalam seluruh biologi sebagai satu obyek studi untuk dikuasai.
Seseorang hanya sanggup mendalami salah satu cabang biologi. Misalnya, seseorang hanya dapat mendalami tentang bentuk luar (morfolofi) makhluk hidup, ahli lain hanya mendalami bagian alat - alat dalam (anatomi) makhluk hidup dengan cara membedah, sedang yang lain lebih menyenangi mendalami fungsi alat - alat tubuh (fisiologi atau ilmu faal).
Bahkan sekarang, cabang - cabang biologi makin terspesialisasi ke arah yang amat khas seperti studi khusus tentang burung (ornitologi), khusus tentang serangga (entomologi), tentang jasad renik (mikrobiologi) dan masih banyak lagi. Cobalah kamu tuliskan cabang - cabang biologi selain yang disebutkan.
Sebagaimana telah diuraikan untuk mempelajari biologi perlu melakukan pengamatan dan eksperimen. Observasi (pengamatan) merupakan kegiatan yang menggunakan alat indera untuk memperoleh kesan dari lingkungan di sekitar kita. Jadi, pengamatan tidak hanya menggunakan mata.
Kalau mengamati hanya dengan mata, namanya melihat dan kesan yang diperoleh adalah: warna, wujud, bentuk, ukuran mingkin jarak dan kecepatan suatu obyek yang dilihat. Dalam kegiatan IPA kadang - kadang kita tidak cukup hanya melihat.
Mungkin kita perlu tahu benda - benda, suhunya, baunya, rasanya, kasar halusnya, bunyi atau suaranya dan sifat lainya. Kesan - kesan tersebut tidak dapat kita peroleh hanya dengan mata saja. Kita perlu menggunakan alat indera lainya.
Alat indera kita amat terbatas kemampuanya. Kita tidak dapat melihat jasad renik atau melihat benda yang amat jauh jaraknya dengan matabugil. Untuk dapat melihat jasad renik kita menggunakan mikroskop (micro = kecil, scopein = melihat) dan untuk dapat melihat benda yang amat jauh letaknya kita menggunakan teleskop (tele = jauh). Jadi kita memerlukan alat - alat untuk membantu kemampuan pengamatan kita.
Disamping kemampuan alat indera kita yang terbatas, kita juga memahami bahwa manusia juga bersifat subyektif (menurut pandangan atau perasaan sendiri) dalam mengamati sesuatu. Contoh, seseorang merasa suatu minuman terlalu pnas, sedangkan oleh temanya terasa cukup dingin. Oleh sebab itu, untuk dapat menyatakan sesuatu secara obyektif seperti misalnya berat badan digunakan neraca, sedangkan untuk dapat mengukur suhu benda secara obyektif digunakan termometer.
Sesuai dengan sifat biologi sebagai ilmu pengetahuan alam, sudah barang tentu cara kamu mempelajarinya adalah dengan melalui pengamatan dan melaksanakan eksperimen. Pernahkah kamu melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup atau kehidupanya? Apabila pernah, buatlah daftar makhluk hidup apa saja yang pernah kamu amati dan tentang apanya yang kamu amati.
Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang telah lama lahir dan terus berkembang. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya obyek yang diamati serta semakin banyaknya hal yang perlu dieksperimenkan.
Hasil dari pengamatan yang teliti dan pelaksanaan eksperimen yang semakin mendalam, telah diperoleh puluhan bahkan ratusan penemuan biologi. Akhirnya seorang ilmuwan tidak sanggup lagi mempeljari secara mendalam seluruh biologi sebagai satu obyek studi untuk dikuasai.
Seseorang hanya sanggup mendalami salah satu cabang biologi. Misalnya, seseorang hanya dapat mendalami tentang bentuk luar (morfolofi) makhluk hidup, ahli lain hanya mendalami bagian alat - alat dalam (anatomi) makhluk hidup dengan cara membedah, sedang yang lain lebih menyenangi mendalami fungsi alat - alat tubuh (fisiologi atau ilmu faal).
Bahkan sekarang, cabang - cabang biologi makin terspesialisasi ke arah yang amat khas seperti studi khusus tentang burung (ornitologi), khusus tentang serangga (entomologi), tentang jasad renik (mikrobiologi) dan masih banyak lagi. Cobalah kamu tuliskan cabang - cabang biologi selain yang disebutkan.
Sebagaimana telah diuraikan untuk mempelajari biologi perlu melakukan pengamatan dan eksperimen. Observasi (pengamatan) merupakan kegiatan yang menggunakan alat indera untuk memperoleh kesan dari lingkungan di sekitar kita. Jadi, pengamatan tidak hanya menggunakan mata.
Kalau mengamati hanya dengan mata, namanya melihat dan kesan yang diperoleh adalah: warna, wujud, bentuk, ukuran mingkin jarak dan kecepatan suatu obyek yang dilihat. Dalam kegiatan IPA kadang - kadang kita tidak cukup hanya melihat.
Mungkin kita perlu tahu benda - benda, suhunya, baunya, rasanya, kasar halusnya, bunyi atau suaranya dan sifat lainya. Kesan - kesan tersebut tidak dapat kita peroleh hanya dengan mata saja. Kita perlu menggunakan alat indera lainya.
Alat indera kita amat terbatas kemampuanya. Kita tidak dapat melihat jasad renik atau melihat benda yang amat jauh jaraknya dengan matabugil. Untuk dapat melihat jasad renik kita menggunakan mikroskop (micro = kecil, scopein = melihat) dan untuk dapat melihat benda yang amat jauh letaknya kita menggunakan teleskop (tele = jauh). Jadi kita memerlukan alat - alat untuk membantu kemampuan pengamatan kita.
Disamping kemampuan alat indera kita yang terbatas, kita juga memahami bahwa manusia juga bersifat subyektif (menurut pandangan atau perasaan sendiri) dalam mengamati sesuatu. Contoh, seseorang merasa suatu minuman terlalu pnas, sedangkan oleh temanya terasa cukup dingin. Oleh sebab itu, untuk dapat menyatakan sesuatu secara obyektif seperti misalnya berat badan digunakan neraca, sedangkan untuk dapat mengukur suhu benda secara obyektif digunakan termometer.