Sistem Ekskresi Manusia Dan Hewan Tingkat Rendah (Istilah Sistem Ekskresi)
Sistem Ekskresi Manusia Dan Hewan Tingkat Rendah - Setiap makhluk hidup termasuk manusia senantiasa melakukan proses metabolisme (pembentukan atau pembongkaran suatu zat yang terjadi di dalam sel). Proses metabolisme diantaranya menghasilkan energi yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup organisme.
Selain menghasilkan energi, metabolisme zat makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak juga menghasilkan sampah seperti urea, amonia, kreatinin, uap air dan sisa garam mineral yang berlebih.
Zat tersebut merupakan sampah yang beracun jika tertimbun dalam tubuh sehingga harus dikeluarkan. Untuk mengeluarkan zat tersebut maka penting sekali peranan sistem ekskresi dalam tubuh makhluk hidup.
Adanya ekskresi dapat membantu memelihara homeostatis tubuh pada manusia dan hewan ada tiga cara, yaitu melakukan "osmoregulasi" (mengatur tekanan osmosis tubuh dengan tekanan osmosis lingkungan), mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.
Zat sisa metabolisme adalah hasil perombakan zat makanan yang berkumpul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan umumnya bersifat racun. Sisa metabolisme dapat berupa CO₂, HO₂, HO₂S zat pewarna empedu, dan asam urat.
Karbondioksida CO₂ dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan, Sebagian CO₂ di dalam tubuh masih dapat dipakai "buffer" (penjaga kestabilan pH) dalam darah.
Amonia (NH₃) merupakan hasil pemecahan protein melalui proses deaminasi. Amonia adalah zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Namun, amonia dapat disimpan sementara di dalam tubuh dalam bentuk urea. Hal ini dilakukan karena urea memiliki sifat racun yang lebih rendah bila dibandingkan dengan amonia. Urea akan dikeluarkan tubuh bersama dengan urine dan keringat.
Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilakukan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi menjadi "urobilinogen" yang memberi warna pada tinja dan urine.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang juga mengandung nitrogen seperti amonia, tetapi asam urat mempunyai daya racun yang lebih rendah dibandingkan amonia karena amonia memiliki daya larut di dalam air yang rendah.
Sistem ekskresi tersusun atas berbagai macam alat ekskresi. Sebagaimana alat pernapasan, alat ekskresi yang dimiliki oleh makhluk hidup juga berbeda, tergantung pada tingkatan makhluk hidup itu. Semakin kompleks suatu makhluk hidup maka semakin kompleks pula alat ekskresinya.
Pada hewan tingkat rendah terdapat alat ekskresi yang sederhana. Alat ekskresi pada hewan tingkat rendah dapat berupa "vakuola kontraktif" pada hewan bersel satu, pembuluh malpighi pada serangga : nefridia pada cacing tanah, dan sel api pada planaria. Alat ekskresi pada manusia dan hewan vertebrata dilakukan oleh beberapa macam organ tubuh, yaitu kulit, paru - paru, hati dan ginjal.
Istilah yang erat hubunganya dengan proses pengeluaran, Istilah tersebut antara lain sebagai berikut :
Ekskresi, merupakan proses pengeluaran sampah atau sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh karena jika zat sisa tersebut tertimbun didalam tubuh dapat meracuni tubuh. Contoh ekskresi adalah pengeluaran urine dan keringat dari dalam tubuh seperti tampak pada gambar.
Sekresi, merupakan proses pengeluaran suatu zat oleh kelenjar di dalam tubuh dan zat yang dikeluarkan tersebut masih digunakan oleh tubuh. Contoh sekresi adalah pengeluaran enzim dan hormon oleh suatu kelenjar di dalam tubuh.
Defekasi, merupakan proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses atau tinja. Zat yang dikeluarkan pada proses ini berupa sampah dari proses pencernaan makanan yang tidak bisa diserap oleh epitel usus halus.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.