Bentuk Dan Susunan Sel Serta 3 Bagian Organel Sel
Bentuk Dan susunan Sel Serta 3 Bagian Organel Sel- Sampai pertengahan tahun 1950 gambaran tentang sel yang dilukiskan dalam buku biologi adalah gambaran sel seperti yang terlihat jika kita melihatnya dengan mikorskop biasa. Mikroskop elektron memberikan gambaran sel yang jauh berlainan.
Bagian Atau Organel Pada sel
a. Selaput Plasma
Selaput ini tersusun secara tersusun secara berlapis. Lapisan itu mengandung senyawa lemak (lipida) dan protein yang disebut lipo - protein. Lapisan luar mudah dilalui oleh senyawa protein dan senyawa kimia lainya dan terdiri dari lapisan protein; lapisan tengah terdiri dari lapisan lipida; dan lapisan dalam terdiri dari lapisan protein pula.
Susunan selaput plasma yang demikian sangat efektif untuk mengatur lalu lintas zat dari sel satu ke sel lainya. Lapisan protein mudah ditembus oleh molekul senyawa kimia, sedangkan lapisan lipida hanya dapat ditembus oleh zat atau molekul yang larut dalam pelarut lemak. Sehingga selaput plasma dapat memilih zat yang akan masuk atau keluar sel.
Dalam praktek manusia ingin memungut prosuk tanaman, misalnya alkaloida, zat warna, antibiotika dan toxin yang dihasilkan sel. Dengan memperhatikan sifat selaput plasma maka manusia dapat mengekstrasi zat itu keluar sel, misalnya dengan menggunakan bahan - bahan pelarut lemak seperti alkhohol, eter, aceton, kloroform dan lainya.
Jika kita ingin melarutkan klorofil untuk diselidiki sifatnya maka daun yang akan kita ambil klorofilnya kita matikan lebih dahulu dengan merebusnya dalam air mendidih, kemudian merendamnya dengan alkohol sehingga klorofil yang tersimpan dalam kloroplas dapat keluar dari sel dan larut ke dalam alkohol.
b. Sitoplasma
Plasma yang ada diluar inti sel dan terkurung oleh slaput plasma disebut sitoplasma. Yang ada di dalam inti sel disebut nukleoplasma.
Di dalam sitoplasma terdapat struktur yang semuanya merupakan organel intra sel. Tiap organel yang adalam sitoplasma mempunyai struktur dan fungsi khusus. Salah satu organel mempunyai berbentuk saluran berliku menghubungkan selaput plasma dan inti sel. Struktur ini disebut retikulum endoplasma.
Pada beberapa tempat disepanjang retikulum endoplasma tersebut terdapat benda - benda kecil yang disebut Ribosom. Ribosom adalah tempat sintesis protein atau enzim - enzim. ''Karena untuk sinteisi protein atau enzim itu diperlukan suatu mekanisme regulasi ADN dan ARN maka diperlukan saluran lintas ARN dari inti ke ribosom. Oleh karena itu diperlukan retikulum endoplasma yang menghubungkan inti dengan ribosom di sitoplasma.
Organel lainya yang terdapat di dalam sitoplasma adalah mitokondria, badan golgi, dan lisosom. Mitokondria merupakan suatu struktur yang dibatasi oleh lapis selaput. Selaput luarnya mempunayi struktur seperti selaput plasma, untuk mengatur lalu lintas zat.
Selaput dalamnya melipat-lipat dan disebut krista mitokondria. Dengan struktur yang melipat - lipat itu permukaan dalamnya menjadi luas. Permukaan semacam ini sangat baik untuk tempat terjadinya reaksi enzimatis.
Mitokondria merupakan tempat berlangsungnya proses respirasi sel, yaitu proses penguraian zat hasil pencernaan makanan sehingga dihasilkan energi.
Di sampung melakukan sintesis protein, sel juga mampu mensintesis zat lain yang merupakan hasil sekresi. Sel - sel kelenjar sangat aktif menghasilkan sekresi. Di dalam sitoplasma sel kelenjar dapat dijumpai organel yang berfungsi sekresi, yaitu badan golgi.
Organel lain yang dapat juga ditemukan dalam sitoplasma adalah lisosom. Organel ini berfungsi untuk menghasilkan enzim hirolik. Sel yng aktif melakukan fungsi imunitas, seperti likosit, limfosit dan monosit dalam sitoplasmanya banyak dijumpai lisosom, karena sel ini aktif mensintesis enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri patogen yang menyerang tubuh kita.
c. Inti Sel Nukleus
Di dalam sel tumbuhan maupun sel hewan struktur yang tampak paling besar adalah intisel atau nukleus. Intinya dibatasi oleh selaput plasma juga karena fungsinya disebut selaput inti sel. Pada sel yang normal letak inti berada dipusat sel, karena fungsinya menjadi pusat pengatur segala proses yang terjadi di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang telah dewasa, karena sebagian besar ruang selnya ditempati oleh vakuola, sitoplasmanya terdesak ke tepi, sehingga inti selnya terdesak ke tepi juga.
Inti Sel hanya dapat kita lihat dengan jelas apabila sediaan sel yang akan kita periksa diwarnai oleh zat warna yang khas untuk inti sel seperti karmin, orsein atau feulgen. Inti sel pada pewarnaan dengan zat warna tersebut akan memperhatikan adanya butir yang kuat zat warna.
Butir - butir ini disebut kromatin, butir- butir ini terangkai menjadi benang panjang seperti jala. Pada saat menjelang terjadinya pembelahan sel, bersama dengan melenyapnya selaput inti sel butir kromatin pun lenyap pula, akan tetapi struktur ini membentuk benang yang lebih tebal dan sangat kuat menghisap zat warna.
Struktur yang terbentuk pada saat menjelang pembelahan sel ini disebut kromosom. Pada sel yang tidak sedang melakukan pembelahan sel kromosom tidak tampak.
Disamping kromatin dalam inti sel terdapat struktur lain yang disebut anak inti sel nukleous. Struktur ini juga kuat menyerap zat warna. Pada zat menjelang pembelahan sel struktur ini juga lenyap bersama melenyapnya selaput inti sel dan benang kromatin.
Nukleous adalah tempat ARN sedang ADN nya berada di kromosom. Kedua asam itu bekerja sama dalam mengatur proses sintesis protein atau enzim dalam sel.