Bagaimana Cara Menyelidiki Sel
Bagaimana Cara Menyelidiki Sel - Untuk menyelidiki struktur sel kita perlu memeriksanya untuk. Akan tetapi karena begitu kecilnya ukuran sel kita tak dapat melihatnya dengan mata bugil. Suatu benda yang berukuran lebih kecil dari 100 mikron atau 0,1 mm sukar dilihat dengan mata bugil, pada hal ukuran sel berkisar di antara 5 - 15 mikron.
Kita dapat menyelidiki struktur sel dengan bantuan mikroskop. Bahan - bahanya kita ambil dari bagian tubuh makhluk hidup. Untuk menyelidiki struktur sel yang telah mati dapat digunakan sayatan gabus dan serabut kepas.
Sayatan gabus yang tipisnya 7 mikron atau serabut kapas yang akan kita periksa harus diletakan pada kaca obyek. Mula - mula di atas kaca obyek kita teteskan setetes air jernih. Dengan bantuan jarum bertangkai sayatan gabus atau serabut kapas kita tempatkan pada titik air di atas kaca obyek.
Kemudian kita tutup cermat dengan kaca penutup. Air yang merembes keluar kita isap cermat dengan kertas isap, sehingga kaca penutupnya lambat menekan, sayatan gabus atau serabut kapas yang akan kita periksa terhimpit merata di antara kaca penutup dan kaca obyek.
Kaca yang telah berisi sediaan air itu kita tempatkan pada meja mikroskop, kemudian dengan mengatur masuknya cahaya melalui reflektor dan kondensor, cahaya kita fokuskan ke sediaan, sehingga sediaan dapat meneruskan cahaya itu ke lensa obyektif. Dengan cara demikian bayangan sediaan itu dapat dilihat melalui lensa - okuler.
Bayangan mikroskopis yang terlihat melalui kaca okuler dari sayatan gabus.
Pda gambaran mikroskopis sayatan gabus yang kita lihat hanyalah dinding sel yang tampak berkotak - kotak dengan ruang kosong didalamnya. Demikian juga pada serabut kapas yang terlihat hanyalah dinding sel memanjang dengan ruang kosong memanjang, kadang - kadang pada tempat serabut kapas berpilin tampak bentuk simpul terpilin.
Kedua bahan tersebut memperlihatkan sel mati. Jika kita ingin melihat sel hidup kita ambil daun Elodea yang memanjang itu cukup tipis kita ambil daun Elodea yang sering ditanam diakuarium.
Bentuk daun Elodea yang memanjang itu cukup tipis sehingga langsung dapat ditempatkan diatas kaca obyek tanpa menyayatnya. Bayangan mikroskopis yang dapat kita lihat melalui okuler sangat menarik.
Sel - sel daun Elodea dibatasi juga oleh dinding sel yang berisi enam. Dalam selnya tampak berisi cairan. Intinya berada dipinggir sel. Ditengah - tengah sel tampak jernih berisi vakuola. Disepanjang tepi vakuola tampak butir - butir kloroplasnya, tetapi sebenarnya yang bergerak adalah sitoplasmanya. Kloroplas itu terapung dalam sitoplasma dan mengikuti gerak sitoplasmanya.
Untuk melihat struktur sel tanaman dengan jelas dapat juga kita ambil lapisan umbi-lapis bawang merah segar. Jika lapisan umbi-lapis bawang merah kita patahkan pada arah melintang maka patahan itu tidak langsung putus.
Jika kemudian sisi yang masih berhubungan kita putuskan lambat - lambat mak pada tepi patahan masih ada serpihan sayatan yang tipis. Serpih sayatan yang tipis inilah yang kemudian kita jadikan sediaan untuk diperiksa dengan mikroskop. Sayatan tipis itu kita iris, kemudian kita tempatkan pada kaca obyek seperti cara tersebut di atas.
Jika sediaan itu kita lihat dengan mikroskop, bayangan mikrokopisnya dapat memperlihatkan struktur sel tanaman. Akan tetapi bagian - bagianya kurang jelas dapat dibeda - bedakan. Oleh karena itu perlu dicari cara lain, yaitu dengan mewarnai sediaan itu.
Untuk dapat diwarnai sediaan itu perlu difiksasi lebih dahulu, yaitu dimatikan dengan bahan kimia khsusu setelah difiksasi kemudian dikurangi kadar airnya dengan menyerapnya. Untuk menyerap itu dapat digunakan alkohol pada berbagai konsentrasi. Setelah kadar airnya berkurang varu sediaan itu diwarnai. Zat warna yang digunakan bermacam - macam; ada zat warna yang khas untuk inti sel ada zat warna yang khas untuk sitoplasma.
Untuk melihat struktur sel tubuh kita beberapa bahan dapat digunakan, antara lain lapisan lendir pipi kita atau darah. Lapisan lendir pipi dapat kita ambil dengan menggosokan cermat bagian tumpul tusuk gigi pada permukaan dalam pipi kita. Lendir menempel pada tusuk gigi itu kita ulaskan pada kaca obyek tipis - tipis.
Setelah ulasan itu kering barulah kita tetesi zat warna. Misalnya gentian violet. Setelah zat warna itu kita bilas dan sediaan telah kering kembali barulah sediaan itu dapat kita periksa dengan mikroskop.
Setelah ulasan darah difiksasi dengan alkohol dapatlah kita warnai dengan zat Giemsa. Sediaan yang telah dibilas dan dikeringkan kembali barulah kita periksa dengan mikroskop.
Kaca yang telah berisi sediaan air itu kita tempatkan pada meja mikroskop, kemudian dengan mengatur masuknya cahaya melalui reflektor dan kondensor, cahaya kita fokuskan ke sediaan, sehingga sediaan dapat meneruskan cahaya itu ke lensa obyektif. Dengan cara demikian bayangan sediaan itu dapat dilihat melalui lensa - okuler.
Bayangan mikroskopis yang terlihat melalui kaca okuler dari sayatan gabus.
Pda gambaran mikroskopis sayatan gabus yang kita lihat hanyalah dinding sel yang tampak berkotak - kotak dengan ruang kosong didalamnya. Demikian juga pada serabut kapas yang terlihat hanyalah dinding sel memanjang dengan ruang kosong memanjang, kadang - kadang pada tempat serabut kapas berpilin tampak bentuk simpul terpilin.
Kedua bahan tersebut memperlihatkan sel mati. Jika kita ingin melihat sel hidup kita ambil daun Elodea yang memanjang itu cukup tipis kita ambil daun Elodea yang sering ditanam diakuarium.
Bentuk daun Elodea yang memanjang itu cukup tipis sehingga langsung dapat ditempatkan diatas kaca obyek tanpa menyayatnya. Bayangan mikroskopis yang dapat kita lihat melalui okuler sangat menarik.
Sel - sel daun Elodea dibatasi juga oleh dinding sel yang berisi enam. Dalam selnya tampak berisi cairan. Intinya berada dipinggir sel. Ditengah - tengah sel tampak jernih berisi vakuola. Disepanjang tepi vakuola tampak butir - butir kloroplasnya, tetapi sebenarnya yang bergerak adalah sitoplasmanya. Kloroplas itu terapung dalam sitoplasma dan mengikuti gerak sitoplasmanya.
Untuk melihat struktur sel tanaman dengan jelas dapat juga kita ambil lapisan umbi-lapis bawang merah segar. Jika lapisan umbi-lapis bawang merah kita patahkan pada arah melintang maka patahan itu tidak langsung putus.
Jika kemudian sisi yang masih berhubungan kita putuskan lambat - lambat mak pada tepi patahan masih ada serpihan sayatan yang tipis. Serpih sayatan yang tipis inilah yang kemudian kita jadikan sediaan untuk diperiksa dengan mikroskop. Sayatan tipis itu kita iris, kemudian kita tempatkan pada kaca obyek seperti cara tersebut di atas.
Jika sediaan itu kita lihat dengan mikroskop, bayangan mikrokopisnya dapat memperlihatkan struktur sel tanaman. Akan tetapi bagian - bagianya kurang jelas dapat dibeda - bedakan. Oleh karena itu perlu dicari cara lain, yaitu dengan mewarnai sediaan itu.
Untuk dapat diwarnai sediaan itu perlu difiksasi lebih dahulu, yaitu dimatikan dengan bahan kimia khsusu setelah difiksasi kemudian dikurangi kadar airnya dengan menyerapnya. Untuk menyerap itu dapat digunakan alkohol pada berbagai konsentrasi. Setelah kadar airnya berkurang varu sediaan itu diwarnai. Zat warna yang digunakan bermacam - macam; ada zat warna yang khas untuk inti sel ada zat warna yang khas untuk sitoplasma.
Untuk melihat struktur sel tubuh kita beberapa bahan dapat digunakan, antara lain lapisan lendir pipi kita atau darah. Lapisan lendir pipi dapat kita ambil dengan menggosokan cermat bagian tumpul tusuk gigi pada permukaan dalam pipi kita. Lendir menempel pada tusuk gigi itu kita ulaskan pada kaca obyek tipis - tipis.
Setelah ulasan itu kering barulah kita tetesi zat warna. Misalnya gentian violet. Setelah zat warna itu kita bilas dan sediaan telah kering kembali barulah sediaan itu dapat kita periksa dengan mikroskop.
Setelah ulasan darah difiksasi dengan alkohol dapatlah kita warnai dengan zat Giemsa. Sediaan yang telah dibilas dan dikeringkan kembali barulah kita periksa dengan mikroskop.