Percobaan Muller Dan Sebab - Sebab Mutasi
Percobaan Muller Dan Sebab - Sebab Mutasi - Di dalam alam, mutasi terjadi amat jarang dan secara kebetulan, amat lambat dan tetapi pasti. Orang menduga bahwa penyebab mutasi alam adalah sinar - sinar kosmis dan sinar - sinar radioaktif alam.
Kemungkinannya adalah satu diantara 2000 hingga beberapa milyar kejadian. Umumnya sifat mutasi adalah resesif dan merugikan. Tetapi bila mutan dapat hidup bertahan dalam lingkunganya, berarti sifat mutasinya itu cocok terhadap lingkunganya, mutan ini merupakan individu baru yang akan mewariskan sifat - sifatnya kepada keturunanya.
Mutan tidak selalu berubah menjadi spesies lain. Tetapi bila mutan keturunan ini kelak mengalami mutasi - mutasi lagi, dan keturunan bertahan hidup hingga beberapa generasi kemudian dan terus - menerus mempunyai peluang untuk bermutasi, maka tidak mustahillah perubahan genotip maupun fenotipnya akan menjadi terlalu besar bila dibanding dengan nenek moyangnya beberapa ribu generasi yang lewat. Ini mengarah ke timbulnya individu jenis baru yang dapat beradaptasi pada lingkungan: inilah suatu perubahan yang disebut evolusi.
Karena kejadian mutasi secara alam terlalu jarang dan lambat sehingga susah untuk dapat diamati manusia dalam satu generasi, orang mulai memikirkan mungkinkah mutasi dapat dibuat?
Prinsip yang diketahui mula - mula adalah bahwa mutasi berarti perubahan gen dalam kromosom. Kalau orang dapat membuat perubahan gen tanpa mematikan individunya orang akan dapat membuat penyebab mutasi.
Orang pertama yang memikirkan soal ini adalah Herman Muller, murid Morgan. Ia berpikir kalau dapat mengubah gen dengan sinar X, tentulah ia akan mendapatkan mutan buatan. Dari percobaan - percobaan dengan lalat buah, ia memperoleh petunjuk bahwa gagasan itu benar, dengan catatan bahwa mutasi pada sel sama tidak membawa perubahan yang diamati pada mutan. Mutasi pada sel - selo generatif atau gamet, kebanyakan latel, membawa kematian pada keturunan, sebelum atau beberapa waktu sesudah kelahiran.
Kini dapat juga diketahui ketidakwajaran (abnormalitas) atau penyimpangan - penyimpangan sifat individu sebagai akibat mutasi gen - gen. Bentuk - bentuk fenotip yang berkelainan, sifat - sifat yang merugikan yang menurun seperti nampak pada penyimpangan - penyimpangan hukum Mendel, dapat dirunut kembali pada pengaruh mutasi ini.
Namun demikian janganlah dilupakan, bahwa ada mutasi yang menguntungkan dipandang dari hidupnya suatu individu. Sayangnya, ini dapat dikatakan tak nampak dan tak dihiraukan orang, walaupun sebenarnya merupakan bahan baku bagi terselenggaranya evolusi dari segala organisma yang kini hidup.
Sejak 1927 telah dikeahui bahwa sinar X dapat menimbulkan mutasi karena ionisasi di dalam jaringan tubuh. Seperti telah diketahui ionisasi dapat terjadi bila elektron terlepas dari suatu atom dan menggabung ke atom lainya.
Bila dalam molekul gen terjadi ionisasi, gen ini dapat menjadi gen yang labil. Ia dapat putus atau susunan kimianya berubah tanpa adanya materi yang hilang. Gen yang berubah mengakibatkan fungsinya berubah pula. Bila gen ini gen sel - sel gamet, manifestasi dari perubahan ini dapat diamati pada generasi berikutnya. Misalnya perubahan pada bentuk tubuh atau sifat - sifat lainya.
Sinar X dapat juga memutuskan kromosom menjadi dua bagian atau lebih. Bagian - bagian yang terputus ini dapat hancur dan lenyap atau menggabung pada kromosom lain; dengan ini terjadilah mutasi kromosom yang dapat diwariskan dengan cara yang sama seperti halnya pada mutasi gen.
Dalam percobaan - percobaan lebih lanjut, Muller memperoleh hasil bahwa mutasi buatan dapat terjadi pada berbagai organisma yang diselidiki. Kecuali sinar X, juga sinar gamma, sinar ultra violet, pancaran neutron dan partikel beta, dapat secara efektif digunakan untuk mengadakan mutasi buatan.
Beberapa zat kimia seperti gas metan, asam nitrat, kolkisin, digitonin dapat digunakan untuk mengadakan mutasi buatan itu. Begitu pula suhu tinggi.
Radiasi sebagai akibat peledakan - peledakan bom atom dan bom H dapat mengakibatkan mutasi, baik pada manusia maupun pada hewan dan tumbuhan. Sedemikian jauh tercatat mutasi - mutasi yang merugikan manusia; sedang pada tanaman, ada yang menguntungkan. Misalnya mutan - mutan pohon kelapa di pulau Bikini yang digunakan untuk percobaan bom, memberi buah yang lebih besar.
Radiasi penyebab mutasi ini sebenarnya telah diderita oleh makhluk hidup sepanjang zaman dalam alam ini. Radiasi ini datang dari angkasa luar sebagai sinar - sinar kosmis, dari benda - benda radioaktif dalam kerja bumi, dan pula dari tubuh organisma yang mengandung zarah radioaktoif.
Kecuali dari alam, manusia juga menambah sendiri radiasi dari beberapa perbuatanya:
a. Penggunaan sinar X dalam diagnosa maupun terapu suatu penyakit, dalam penelitian - penelitian, perdagangan dan industri.
b. Penggunaan benda - benda radioaktif atau radioisotop untuk keperluan sama.
c. Penggunaan bahan - bahan kimia yang dapat menyebabkan mutasi yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan, minuman atau obat - obatan.
d. Debu radioaktif sebagai akibat percobaan - percobaan atau ledakan - ledakan senjata inti.
e. Kebocoran - kebocoran radiasi dari reaktor - reaktor atom, atau kendaraan - kendaraan bertenaga atom dan pembuangan sampah - sampah radiokatif.
Walaupun pengaruh radiasi - radiasi tersebut di atas tidak nyata segera diamati, manusia tak boleh mengurangi kewaspadaanya terhadap bahaya radiasi ini.
Pada umumnya gen - gen mutan barulah bersifat letal bila dalam keadaan homozigot resesif. Mutan yang mengandung gen letal dan mempunyai keturunanlah yang lestari, sebab kebanyakan keturunan yang mengandung gen letal telah mati sebelum lahir; dan ini merupakan suatu cara seleksi alam, untuk memelihara keseimbangan genetika suatu populasi.
Semoga bermanfaat.