Fungsi Hormon Asam Absisat Dan Hormon Kalin Dalam Pembentukan Organ Tubuh

Fungsi Hormon Asam Absisat Dan Hormon Kalin Dalam Pembentukan Organ Tubuh - ABA (abscisic acid) ditemukan pada tahun 1960 oleh sekelompok peneliti (Davis dan kawan - kawan) yang mempelajari perubahan senyawa kimia yang menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan perubahan kimia saat daun - daun gugur. 

Ternyata ABA mempunyai peran yang berlawanan dengan hormon - hormon pertumbuhan, yaitu menghambat proses pembelahan sel. Secara komersial, ABA dapat diaplikasikan untuk menahan proses perkecambahan biji dan mempertahankan kesegaran pada sayuran agar tidak cepat layu dengan cara penyemprotan. 

Asam abisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tanaman, yaitu dengan mengurangi kecepatan pembelahan sel maupun pembesaran sel ataupun kedua - duanya. 

Hormon ini aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang tidak baik, sehingga tumbuhan mampu bertahan hidup. 

Pada musim kering, musim gugur, atau musim dingin, daun tumbuhan digugurkan semua. Pada saat demikian tumbuhan mengalami dormanis, asam absisat terakumulasi pada tunas, menghambat pertumbuhan sehingga tunas tidak tumbuh. 

Dengan demikian, asam absisat dapat membantu tumbuhan mengatasi tekanan dari kondisi lingkungan yang kurang baik. 

Pada saat tumbuhan kurang air, asam absisat akan terkumpul pada sel menutup stomata. Akumulasi asam absisat ini menyebabkan stomata menutup. Dengan demikian, penguapan air berkurang dan keseimbangan air dalam tubuh tumbuhan dapat terpelihara. Disamping hormon - hormon tersebut, tumbuhan juga mampu menghasilkan hormon lain yang perananya sangat penting. 

Berdasarkan hasil penelitian, hormon tersebut berpengaruh pada proses fisiologi dan pembentukan organ tubuh. Hormon yang dapat merangsang pembentukan organ tubuh disebut kalin. 

Berdasarkan organ tubuh yang dibentuknya, kalin dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut : 
  • Kauolokalin yaitu hormon yang berfungsi merangsang proses pembentukan batang.
  • Rizokalin yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan akar. Berdasarkan hasil penelitian para pakar biologi rizokalin mempunyai struktur kimia yang identik dengan vitamin B1 atau thiamin.
  • Filokalin yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan daun,.
  • Antokalin yaitu hormon yang merangsang pembentukan bunga. 
Di samping adanya hormon tumbuh yang merangsang pembentukan organ tubuh, kita mengenal pula hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Hormon ini dihasilkan oleh tumbuhan dikotil yang terluka. 

Hormon ini merangsang pembelahan sel daerah luka, sehingga bekas lukanya tertutup kembali. Kemampuan tubuh tumbuhan memperbaiki bagian tubuh yang rusak dikenal dengan daya restitusi atau daya regenerasi. Akibat sel - sel disekitar daerah membelah lebih cepat dari sel - sel sekitarnya maka pada bekas luka akan segera tertutup kembali dan biasanya tampak benjol. Benjolan ini disebut kalus. 

Demikian Fungsi Hormon Asam Abisat Dan Hormon Kalin Dalam Pembentukan Organ Tubuh, semoga bermanfaat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel