Apa Itu Bakteri? Tiga Macam Jenis Bentuk Sel Bakteri

Tiga Macam Jenis Bentuk Sel Bakteri - Struktur sel bakteri masih sederhana,  tetapi bakteri , mempunyai peranan yang sangat penting. Bakteri merupakan  mikroorganisme bersel satu prokariotik dan umumnya tanpa klorofil, karena itu bersifat heterotrof.

Beberapa spesies bakteri hidup otorof karena mempunyai pigmen yang mempunyai klorofil a. Bakteri yang berklorofil mempunyai daya serap maksimum pada cahaya infra merah. Oleh karena itu merupakan bakteri fotoautotrof atau bakteri yang berfotosintetik. Beberapa jenis bakteri lain merupakan bakteri ototrof kemosintesis atau kemototrof.

Identifikasi bakteri sangat sulit, karena itu dalam uraian ini akan dibahas pembagian bakteri yang terdiri atas bentuk selnya saja. Terdapat tiga macam bentuk dasar tubuh bakteri yang kokus atau bulat, basilus seperti batang dan spirilium atau spiral.

Jenis yang berbentuk basilus dan spirilium ada yang dapat bergerak karena mempunyai flagel atau bulu cambuk. Dari ketiga bentuk dasar tersebut dapat terjadi variasi bentuk. Bakteri kokus dapat mempunyai variasi seperti diplokukus jika teriri atas dua koksi, stafilokokus jika berbentuk kelompok, sreptokokus jika berbentuk benang, dan sarcina jika terdiri atas empat koksi.

Bentuk basillus dapat berupa diplobasil jika berpasangan, dan streptobasil jika berbentuk benang, sedangkan spirilium tidak mempunyai variasi.

Dinding sel bakteri umumnya dibungkus dengan lapisan  lendir dengan ketebalan yang berbeda. Selaput lendir ini merupakan  pelindung terhadap lingkungan yang kurang baik dan juga dengan selaput lendirtadi bakteri dapat melekat pada permukaan bahan makanan, pada sel, atau pada organisme inang.

Beberapa jenis bakteri mempunyai lapisan lendir yang tebal membentuk kapsul. Dibawah kapsul atau lapisan lendir terdapat dinding sel berbatasan dengan membran plasma yang membungkus protoplasma.

Untuk membuktikan adanya berbagai bentuk bakteri kamu dapat mengamatinya di bawah mikroskop. Bagaimana  cara membuat sediaan atau preparat sederhana dengan pewarnaan metilen biru. Objek yang diamati misalnya kotoran gigi, kentang bususk atau bahan makanan yang basi. Setelah preparat disiapkan amatilah dibawah mikroskop dengan perbesaran kuat.

Ada beberapa macam bentuk bakteri yang diamati  dari kotoram gigi, kentang busuk dan makanan basi? Gambarlah bentuk - bentuk bakteri tersebut dalam buku kerjamu. Ingat sehabis mengamati bakteri cucilah tanganmu dan juga alat - alat yang dipakai dengan pemakai sabun.

Banyak bakteri yang membentuk spora jika keadaan lingkungan menjadi buruk, karena spora tahan terhadap kenaikan dan penurunan suhu dan juga terhadap kekeringan. Waktu pembentukan spora terjadi perubahan sifat protein pada protoplasma. Pada waktu itu, protoplasma terkonsentrasi menjadi struktur yang kecil dan berdinding tebal dengan volume 1/10 - 1/4 volume vegetatif asal.

Pada keadaan protoplasma tersebut air dalam sel tetap terikat dalam bentuk koloid sehingga tidak dapat dipakai sebagai medium proses kimia, dengan demikian aktivitas metabolisme menurun sekali dan sel dalam keadaan istirahat. Spora demikian disebut endospora karena terbentuk di dalam sel. Jika keadaan lingkungan kembali baik spora akan bertunas menjadi satu sel bakteri yang aktif.

Pembiakan bakteri dapat terjadi dengan pembelahan sederhana. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah tiap 20 menit. Jadi, dalam waktu 40 menit menjadi 4 sel, satu jam menjadi 8 sel, 5 jam menjadi 32768 sel, 10 jam menjadi 1.073.741.842 sel.

Perkembangbiakan seperti diatas, jika kita hitung secara matematik, dapat dibayangkan jumlahnya sehingga dalam waktu 3 hari volume bakteri akan lebih besar dari volume bumi. Namun demikian, perkembangan seperti diatas tidak pernah terrjadi karena adanya faktor pembatas misalnya persaingan untuk memperoleh makanan dan ruang. Contoh tersebut hanya untuk menunjukan bahwa perkembangan bakteri bisa sangat apabila tersedia makanan dan ruang yang cukup.

Pembiakan seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini kadang - kadang disebut proses paraseksual. Ada tiga cara yang telah diketahui bagaimana terjadinya proses paraseksual, yaitu transformasi, konyugasi dan transduksi.

Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik atau DNA bahkan hanya satu gen saja ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Konyugasi adalah bergandengya dua bakteri dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.

Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantara virus. Dengan adanya pemindahan materi genetik yang bersifat resisrten terhadap antibiotik misalnya, maka akan terjadi sifat resisten pada bakteri yang tadinya tidak resisten terhadap antibiotik.

Kebanyakan bakteri memerlukan bahan organik untuk makananya. Kebutuhan bahan organik tidak sama, selain untuk sumber energi ada beberapa tambahan bahan organik yang diperlukan. Bahan organik yang kompleks perlu dicerna dan untuk itu bakteri melepaskan eksoenzim. Beberapa jenis bakteri yang dapat mencerna sel hidup dapat mengakibatkan penyakit. Toksin yang virulen dapat dihasilkan oleh bakteri tertentu. Toksin tersebut merupakan hasil samping dari proses metabolisme.

Seperti dikatakan di muka bahwa satu persen bakteri dapat menimbulkan penyakit. Coba sebutkan penyakit apa saja yang disebabkan bakteri pada manusia dan hewan? Bagaimana cara penularanya dan pengobatanya. Bagaimana pencegahanya.

Berbagai bakteri menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Banyak kerugian yang diderita karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada sayuran  dan buah - buahan. Tumbuhan biasanya mengalami pembusukan, kelayuan atau kerusakan lain apabila diserang bakteri.

Makanan yang kita konsumsi merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. Untuk makanan yang diperjual - belikan atau makanan kaleng perlu disterilkan agar makanan menjadi tahan lama. Sterilisasi adalah pemusnahan semua bentuk kegidupan dalam makanan. Sterilisasi dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu 121 derajat celcius selama 15 menit dengan disertai tekanan. Biasanya dilakukan dalam autoklov atau didalam pressure cooker. Dengan sterilisasi bakteri dan sporanya serta organisme lain akan mati.

Cara lain untuk pengawetan makanan adalah dengan pasteurisasi. Biasanya yang dipasteurisasi adalah air susu. Cara pasteurisasi dilakukan dengan pemanasan sampai 62 derajat celcius selama 30 menit atau 70 derajat celcius selama 15 menit. Dengan cara ini air susu aromanya tetap tidak berubah dan bakteri patogen mati, tetapi bakteri nonpatogen tetap hidup. Jadi dengan pasteurisasi makanan tidak steril.

Untuk memahami tentang sterilisasi kamu dapat mencobanya dilaboratorium. Coba kamu sterilkan beberapa jenis makanan. Simpan hasilnya dan bandingkan dengan bahan makanan yang tidak disterilkan.

Amati apa yang terjadi. Selain dengan cara pemanasan, cara pengawetan makanan dapat pula dilakukan dengan pemberian zat kimia tertentu., seperti pemberian zat kimia tertentu, seperti pemberian garam atau gula.

Jika kita membicarakan bakteri selalu terbayang berbagai penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Pada hal 99 persen bakteri tidak membahayakan dan hampir semua bakteri merupakan bakteri bermanfaat. Sala satu manfat bakteri adalah dalam proses pembusukan.

Pembusukan hidrat arang dan lemak akan menghasilkan karbondioksida, air dan energi. Jika bahan organik misalnya protein yang mengandung belerang, maka reaksi pembusukanya dapat disederhanakan sebagai berikut :

Apa Itu Bakteri? Tiga Macam Jenis Bentuk Sel Bakteri

Hirogen sulfida menyebabkan bauk busuk. Hal ini dapat terjadi pada perairan yang kena polusi limbah organik. Jadi pembusukan yang sempurna memerlukan oksigen yang cukup.

Bakteri sangat penting dalam daur nitrogen. Tumbuhan memerlukan nitrat dalam bentuk ion nitrogen, agar dapat diserap. Nitrat oleh tumbuhan dipakai bahan baku untuk protein. Protein dipakai untuk penyusunan tubuh tumbuhan dan tumbuhan dimakan oleh hewan untuk memangun tubuhnya.

Jika hewan atau tumbuhan mati atau terdapat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, maka bakteri dan jamur akan menguraikanya. Dalam proses penghancuran tersebut akan menghasilkan persenyawaan amonium. Dengan cara amonifikasi persenyawaan amonium dibuah menjadi senyawa nitrit. Hal ini terutama dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan persenyawaan nitrit diubah menjadi nitrat oleh Nitrobacter yang akan dipelajari dalam daur nitrogen.

Bakteri lain yang dapat menfiksasi nitrogen bebas menjadi nitrat adalah bakteri Rhizobium. Bakteri ini terdapat bintil - bintil akar berbagai jenis tumbuhan yang termasuk golongan Leguminosae yang hidup bersimbiosis. Bintil akar akan tumbuh karena rangsangan dari zat tumbuh yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.

Terdapat berbagai jenis bakteri Rhizobium yang menyukai jenis tumbuhan Leguminosae tertentu. Nitrat yang dihasilkan bakteri dipakai untuk pertumbuhan tanaman inangnya. Sejenis Leguminosae yaitu Crotalaria biasanya dipakai sebagai tanaman penyubur.

Agar kamu lebih mengenal lagi apa yang disebut dengan bintil akar Leguminosae, carilah tanaman yang termasuk Leguminosae yang mengandung bintil akar. Cobalah bintil diamati dibawaj mikroskop dnegan terlebih dahulu membuat preparat (sediaan). Preparat tadi diberi pewarna metilen biru.

Beberapa jenis bakteri berguna dalam industri misalnya untuk pemisahan serat yute, linen  dan manila henep. Untuk menghancurkan pektin dengan cepat dipakai bakteri terutama Clostridium. Agar buah kopi dan cokelat bijinya terpisah dengan cepat dari bagian  buah dipakai cara fermentasi.

Fermentasi pada biji kakao menyebabkan timbulnya aroma tertentu pada pengolahan selanjutnya. Alkohol dioksidasi dengan memakai bakteri Acetobacter untuk menghasilkan asam cuka. Demikian juga pembuatan asam propionat, asam laktat asetone dan butanol mempergunakan bakteri dalam prosesnya.

Berbagai bahan makanan diolah memakai bakteri tertentu seperti acar, mentega dari susu, yoghurt, dan keju. Untuk keperluan tersebut di atas bakteri - bakteri yang mempunyai kemampuan khusus dibiakan secara murni. Bakteri - bakteri tersebut antara lain Lactobacillus casei untuk pembuatan yakult, Acetobacter Xylinum untuk pembuatan nata de coco.

Bakteri pengurai tertentu misalnya yang hidup di lambung sapi menghasilkan enzim selulosa yang akan merombak selulosa menjadi karbondioksida dan metana. Metana inilah yang disebut gas bio. Dengan teknik sederhana sampah - sampah yang mengandung selulosa akan menghasilkan gas bio dengan cara fermentasi yang menggunakan bakteri.

Bakteri tersebut banyak ditemukan dimana - mana karena diperlukan dalam proses pembusukan sebagai pengurai, tetapi paling mudah jika diambil dari lambung hewan memamah biak,  usus buntu atau kelinci.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel