Eugenetika Menurut Nenek Moyang dan Menurut Para Ahli

Eugenetika Menurut Nenek Moyang dan Menurut Para Ahli - Dalam pasal cacat dan penyakit - penyakit menurun, kita sudah mempelajari tentang kemungkinan - kemungkinan bagaimana suatu sifat (jelek) diwariskan. Manusia ingin menghindari lahirnya keturunan yang menderita cacat, misalnya: epilepsi (ayan), kemunduran mental, kegilaan, demensia prekoks, butawarna, albinisma dan sebagainya. 

Nenek moyang kita walaupun belum dapat memberi penjelasan ilmiah mengapa, menasihatkan bahwa dalam mencari jodoh hendaklah kita mengetahui asal - usul calon. Maksudnya kita perlu mengetahui apakah sicalon berasal dari keluarga yang memiliki sifat - sifat menurun yang tidak kita harapkan. 

Kita telah mengetahui adanya sifat - sifat resesif, yang tidak muncul dalam keadaan heterozigot. Mungkin sicalon itu pembawa suatu sifat dan kita sendiri juga seorang pembawa. Kemungkinan sama - sama sebagai pembawa salah satu sifat adalah besar diantara keluarga, dibanding dengan bukan keluarga. 
Eugenetika Menurut Nenek Moyang dan Menurut Para Ahli
Makin dekat hubungan keluarga, makin banyak faktor - faktor bersamaan, baik yang resesif ataupun dominan. Karena itu rekombinasi dari faktor - faktor bersamaan, baik yang resesif untuk membentuk individu yang memiliki pasangan alela resesif homozigot adalah besar dalam perkawinan antar keluarga. Masuk akalkah bila ada beberapa suku bangsa kita melarang perkawinan antar keluarga? 

Para ahli genetika telah banyak mempelajari dan mengumpulkan data dari peta silsilah beberapa keluarga. Para ahli memperoleh petunjuk bahwa kriminalitas juga merupakan  salah satu sifat yang dapat menurun dalam beberapa generasi suatu keluarga. 

Sebaliknya, sifat - sifat baik, bakat inteligensi dan kecakapan juga dapat dirunut dalam beberapa generasi suatu keluarga, bahwa semuanya itu dapat diwariskan. 
Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel