Zona Hutan Pantai Dan Hutan Bakau
Zona Hutan Pantai Dan Hutan Bakau - Perbatasan antara laut dengan darat, seperti telah diuraikan di muka, merupakan daerah pasang surut. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pesisir membentuk suatu gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir ini biasanya terdapat hutan, yang dinamakan hutan pantai.
Tumbuhan yang hidup di daerah pesisir tentu harus menyesuaikan diri pada hempasan gelombang. Biasanya tumbuhan itu menjalar dengan geragih yang panjangnya sampai 40 m, dan berakar pena yang panjang dan besar. Vegetasi di daerah ini disebut formasi pes - caprae, karena tumbuhan Ipomea pes-caprae merupakan tumbuhan yang paling menyolok.
Jadi, formasi adalah suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya dan diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang terlihat menyolok yang terdapat di situ. Tumbuhan lain yang hidup di sini adalah Vigna, Spinifexx, littoreus (rumput angin), Canavalia maritima dan Euphorbia atoto. Kemudian lebih ke atas lagi dari garis air pasang, tumbuh pandanus tectorius (pandan), Crinun asiaticum (bakung) dan Scaevola frustescens (babakoan).
Tumbuhan - tumbuhan ini merupakan permulaan dari hutan pantai, yang karena adanya pohon Barringtonia, yang khas untuk hutan ini, disebut formaso barringtonia. Tumbuhan yang ada di formasi barringtonia ini antara lain: Callophyllum, Hernandia, Erythrina, Thespesia, Hisbiscus tiliacus, Terminalia, Pemphis, Guettarda dan Wedelia tetapi kadang - kadang hutan pantai ini terdiri dari pohon Casuarina.
Di daerah pasang surut sendiri, dapat terbentuk hutan, yaitu hutan bakau. Keadaan tanah dari hutan bakau ini, menentukan tumbuhan apa yang dapat hidup disana. Dalam hutan bakau yang dasanya terdiri dari lumpur, tumbuhan yang khas ada di sana adalah: Rhizophora, Avicennia, Acanthus, Cerbera, Bruguiera dan Ceriops.
Untuk hutan bakau yang dasarnya beting atau pasir koral, tumbuhan yang khas adalah Sonneratia alba. Kemudian di daerah - daerah hutan bakau yang tidak terlalu basah terdapat pohon - pohon; Lumnitzera, Xylocarpus, Aegiceras dan Heritiera.
Semua pohon di daerah hutan bakau ini punya akar yang khas. Ada yang berakar hawa seperti pada Avicennia dan Sonneratia ada pula yang berakar tunjang, untuk menahan pengaruh pasang surut. Pohon yang paling menyolok terdapat di daerah bakau ini adalah Acanthus, acrostichum dan Nypa.
Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia, karena banyaknya akar dan dasarnya yang terdiri dari lumpur.
Semoga bermanfaat.
Tumbuhan yang hidup di daerah pesisir tentu harus menyesuaikan diri pada hempasan gelombang. Biasanya tumbuhan itu menjalar dengan geragih yang panjangnya sampai 40 m, dan berakar pena yang panjang dan besar. Vegetasi di daerah ini disebut formasi pes - caprae, karena tumbuhan Ipomea pes-caprae merupakan tumbuhan yang paling menyolok.
Jadi, formasi adalah suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya dan diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang terlihat menyolok yang terdapat di situ. Tumbuhan lain yang hidup di sini adalah Vigna, Spinifexx, littoreus (rumput angin), Canavalia maritima dan Euphorbia atoto. Kemudian lebih ke atas lagi dari garis air pasang, tumbuh pandanus tectorius (pandan), Crinun asiaticum (bakung) dan Scaevola frustescens (babakoan).
Tumbuhan - tumbuhan ini merupakan permulaan dari hutan pantai, yang karena adanya pohon Barringtonia, yang khas untuk hutan ini, disebut formaso barringtonia. Tumbuhan yang ada di formasi barringtonia ini antara lain: Callophyllum, Hernandia, Erythrina, Thespesia, Hisbiscus tiliacus, Terminalia, Pemphis, Guettarda dan Wedelia tetapi kadang - kadang hutan pantai ini terdiri dari pohon Casuarina.
Di daerah pasang surut sendiri, dapat terbentuk hutan, yaitu hutan bakau. Keadaan tanah dari hutan bakau ini, menentukan tumbuhan apa yang dapat hidup disana. Dalam hutan bakau yang dasanya terdiri dari lumpur, tumbuhan yang khas ada di sana adalah: Rhizophora, Avicennia, Acanthus, Cerbera, Bruguiera dan Ceriops.
Untuk hutan bakau yang dasarnya beting atau pasir koral, tumbuhan yang khas adalah Sonneratia alba. Kemudian di daerah - daerah hutan bakau yang tidak terlalu basah terdapat pohon - pohon; Lumnitzera, Xylocarpus, Aegiceras dan Heritiera.
Semua pohon di daerah hutan bakau ini punya akar yang khas. Ada yang berakar hawa seperti pada Avicennia dan Sonneratia ada pula yang berakar tunjang, untuk menahan pengaruh pasang surut. Pohon yang paling menyolok terdapat di daerah bakau ini adalah Acanthus, acrostichum dan Nypa.
Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia, karena banyaknya akar dan dasarnya yang terdiri dari lumpur.
Semoga bermanfaat.