Golongan Darah Penggolongan Darah Sistem Darah A,B,O - M,N dan Rhesus Hereditas Manusia

Golongan Darah Penggolongan Darah Sistem Darah A,B,O - M,N Hereditas Manusia - Penggolongan darah ditentukan berdasarkan pada aglutinogen (antigen) tertentu di dalam sel darah merah.

Adanya antigen tersebut didalam sel darah merah bersifat menurun, sebab dikendalikan oleh gen. Bersntein (Jerman) dan Furuhata (Jepang) pernah mengemukakan hipotesis bahwa hanya ada sepasang gen pada setiap individu yang bertanggung jawab atas golongan darah. 

Kita mengenal beberapa sistem penggolongan darah, diantaranya adalah sistem ABO, sistem MN, dan sistem Rhesus (Rh).
  •  Penggolongan Darah Sistem A, B, O
Menurut sistem ini golongan darah manusia dibedakan atas empat macam, yaitu sebagai berikut :
  • Golongan darah A, apabila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A. Adanya antigen tersebut dikendalikan oleh gen Iᴬ.
  • Golongan darah B, apabila dalam sel darah merahnya terdapat antigen B yang munculnya dikendalikan oleh gen Iᴮ.
  • Golongan darah A dan B, apabila dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan B yang masing - masing munculnya dikendalikan oleh gen  dan gen Iᴬ dan gen Iᴮ.
  • Golongan darah O, apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat antigen A atau B. Keadaan ini timbul karena dikendalikan  oleh gen Iᴼ yang bersifat sensitif, baik terhadap gen Iᴬ   maupun gen Iᴮ.
Golongan Darah Penggolongan Darah Sistem Darah A,B,O - M,N dan Rhesus Hereditas Manusia

Jadi, I ᴬ dan gen Iᴮ  adalah dua gen yang bersifat kodominan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibuat tabel hubungan antara fenotipe dan genotipe golongan, serta kemungkinan sek gametnya.

Dengan memperhatikan tabel diatas maka dapat pula dibuat tabel golongan darah orang tua, beserta golongan darah yang mungkin dan golongan darah yang tidak mungkin pada anak - anaknya.

Golongan Darah Penggolongan Darah Sistem Darah A,B,O - M,N dan Rhesus Hereditas Manusia
  • Penggolongan darah menurut sistem M, N
Pada tahun 1927, Landsteiner dan Lavine menemukan adanya golongan darah manusia yang disebut golongan M, MN, dan N yang masing - masing disebabkan oleh adanya antigen M, MN, atau N.

Antigen ini tidak membentuk zat anti (aglutinin) sehingga apabila di transfusikan dari golongan yang satu ke golongan yang lain tidak akan menimbulkan gangguan. Tetapi, apabila antigen tersebut disuntikan ke dalam tubuh kelinci, serum kelinci akan membentuk zat antinya. Dengan demikian, apabila serum kelinci yang mengandung zat anti ini disuntikan ke dalam tubuh manusia dapat menimbulkan gangguan. 

Adanya antigen M ditentukan oleh gen Iᴹ , adanya antigen MN ditentukan oleh Iᴹ  dan Iᴺ, sedangkan adanya antigen N ditentukan oleh gen Iᴺ. Berdasarkan  hal tersebut, macam fenotipe, genotipe dan kemungkinan macam gamet dari orang bergolongan M, MN, atau N dapat diketahui.

Golongan Darah Penggolongan Darah Sistem Darah A,B,O - M,N dan Rhesus Hereditas Manusia
  • Penggolongan Darah Sistem Rhesus
Pada tahun 1946, Landsteiner dan A.S. Weiner menemukan antigen tertentu dalam Maccacus rhesus, yang diberi nama antigen rhesus (Rh). Antigen ini juga ditemukan dalam sel darah merah manusia. Berdasarkan  ada dua atau tidaknya antigen rhesus ini, darah manusia dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : 

1. golongan Rh⁺
2. golongan Rh⁻ apabila didalam sel darah merahnya tidak ditemukan antigen rhesus.
Adanya antigen Rh di dalam darah, dikendalikan oleh Iᴿʰ yang dominan terhadap Iʳʰ, sehingga genotipe orang menurut sistem Rh ini dapat dibedakan. Seperti tampak pada tabel 

Golongan Darah Penggolongan Darah Sistem Darah A,B,O - M,N dan Rhesus Hereditas Manusia
Seorang ibu yang Rh+ dapat mengandung embrio bergolongan Rh⁻ atau Rh⁺. Anaknya mungkin akan lahir dengan selamat, dalam arti tidak terjadi gangguan darah karena faktor Rh.

Seorang ibu yang bergolongan Rh- apabila mengandung embrio Rh⁻, embrio tidak akan mengalami gangguan apapun dan mungkin lahir dengan selamat. Akan tetapi bila mengandung embrio Rh⁺, kemungkinan kandungan pertama akan lahir dengan selamat, artinya tidak mengalami gangguan karena sistem Rh ini. 

Setelah bayi ini lahir, dalam rahim ibu kemungkinan akan terbentuk zat anti -Rh. Zat anti Rh ini akan terus meningkat, apabila ibu tersebut mengandung anak ke dua yang bergolongan Rh⁺ maka anak tersebut akan mengalami penyakit anemia berat disebut erythroblastosis fetalis. 

Hal tersebut dapat terjadi karena zat anti-Rh dari ibu masuk ke sistem peredaran darah anaknya, sehingga zat anti - Rh tersebut bertemu dengan antigen Rh yang menyebabkan penggumpalan pada darah janin. Namun, hal tersebut dapat ditolong dengan cara mengganti seluruh darahnya melalui transfusi.
  • Menghindari Penyakit Menurun
Gen yang membawa penyakit menurun pada manusia sukar dilacak. Oleh karena itu, cara mengetahui apakah seorang mempunyai penyakit atau kelainan menurun atau tidak, dapat dipelajari dengan pedigree.

Menghindari munculnya penyakit menurun pada generasi berikutnya adalah sangat penting. Mengapa demikian? Apabila setiap keluarga terdiri atas individu - individu sehat maka seluruh masyarakat akan sehat pula.

Menghindari penyakit atau kelainan menurun dapat dilakukan dengan cara - cara yaitu sebagai berikut :
  • Hindarilah perkawinan antara sesama keluarga yang masih dekat hubungan darahnya. Hal ini untuk mencegah terjadinya rekombinasi gen - gen yang menimbulkan cacat atau penyakit yang bersifat resesif.
  • Sedapat mungkin janganlah mengawini orang - orang yang sakit jiwa atau mengalami gangguan mental, seperti idiot, debil dan imbisil.
  • Kenali silsilah keluarga calon pasangan.
Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel