Gen Letal Resesif, Dominan, Letal Manusia Dalam Hereditas Penerapan Dan Implikasinya
Gen Letal Resesif, Dominan, Letal Manusia Dalam Hereditas Penerapan Dan Implikasinya - Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya. Hal ini terjadi karena tugas gen asli untuk menumbuhkan karakter atau bagian tubuh yang vital terganggu. Ketidakmampuan gen dalam melaksanakan tugasnya ini dapat terjadi karena mutasi.
Gen letal dapat menyebabkan bermacam - macam pengaruh, yaitu dapat menyebabkan kematian, baik pada waktu embrio, pada waktu baru lahir, atau setelah individu menjelang dewasa. Gen yang menyebabkan kematian setelah individu menjelang dewasa disebut gen subletal.
Gen letal ada yang bersifat resesif dan ada pula yang bersifat dominan.
Pada beberapa jenis tanaman, sifat albino tergolong letal. Tumbuhan albino tidak berklorofil sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis. Individu itu akan mati setelah cadangan makanan dalam kandung lembaga bijinya habis. Hal seperti ini dapat dijumpai pada jagung dan bunga mulut naga (Antitthinum majus).
Apabila faktor albino dikendalikan gen dan faktor berklorofil dikendalikan gen A maka tanaman yang normal akan bergenotipe AA (homozigot) atau Aa (heterozigot). Tanaman yang bergenotipa aa akan mati pada waktu masih kecil. Jadi, tidak ada makhluk bergenotipe aa yang bertahan hidup sampai dewasa.
Tanaman albino itu terjadi dari hasil persilangan induk yang keduanya heterozigot, yaitu Aa dan Aa. Individu bergenotipe Aa biasanya bergenotipe hijau kekuningan.
Persilangan Induk yang bergenotipe Aa
Keterangan :
No. 1 : normal homozigot (hijau)
No. 2, 3 : normal heterozigot (hijau kekuningan)
No. 4 : albino letal
Jadi, dari empat kombinasi yang dihasilkan hanya tiga bagian yang kemungkinanya dapat tetap hidup, yaitu yang bergenotipe AA dan Aa.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil penyilangan antara jagung berbatang normal kekuningan dan jenis sesamanya akan menghasilkan keturunan sebagai berikut :
a. Macam genotipe jagung tersebut ada dua, yaitu AA dan Aa dengan rasio 1 : 2.
b. Macam fenotipe jagung tersebut 100% normal, terdiri atas 1/3 normal homozigot dan 2/3 normal heterozigot.
c. Sapi buldog, yaitu sapi yang lahir dari perkawinan antara sapi ras dexter. Bayi sapi buldoq mempunyai bentuk mirip anjing buldoq, biasanya mati setelah umur 6 sampai 8 bulan.
d. Kelinci pelger, yaitu kelinci yang mengalami gangguan pembentukan leukosit pada sumsum tulangnya.
c. Ekor pendek pada mencit
d. Mata bintang pada Drosophila dan lain - lain.
Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek. Jika dalam keadaan heterozigot, embrio ayam redep akan mati. Namun dalam keadaan heterozigot dapat hidup walaupun memiliki cacat.
Gen asli ayam redep adalah resesif dan berperan dalam mengatur pertumbuhan tulang. Alel mutanya yang dominan menyebabkan pertumbuhan tulang terganggu. Cacat yang tampak pada ayam redep homozigot dominan adalah mata bercelah, tubuh lebih kecil, rangka tidak mengalami penulangan dan kepala rusak.
Ayam redep yang letal merupakan hasil dari perkawinan dua induk ayam yang keduanya normal heterozigot. Apabila r adalah gen normal asli dan R adalah gen mutan yang menyebabkan redep maka kita dapat membuat diagram persilanganya.
Letal dominan pada ayam redep.
Karena turunan yang bergenotipe RR letal maka macam genotipe yang muncul, yaitu Rr dan rr dengan rasio 2 : 1. Demikian pula dengan fenotipenya, redep normal, heterozigot : normal = 2 : 1.
b. Tikus Berambut Kuning
Selain pada ayam, letal dominan dapat juga ditemukan pada tikus. Seorang peneliti genetika menemukan kejadian ini pada perkawinan antara tikus berambut kuning dan sesamanya. Perkawinan itu menghasilkan dua macam keturunan, yaitu tikus berambut kuning dan tikus tidak berambut kuning adalah 2 : 1. Jadi, selalu terjadi pengurangan sebesar 1/4 bagian. Mengapa demikian ?
Kejadian itu mendorong para ahli lain untuk mengadakan penelitian. Hasilnya cukup memuaskan karena mereka berhasil menemukan mata rantai yang hilang, yaitu bagian tikus berambut kuning ada yang mati dimasa tersebut bergenotipe homozigot dominan. Jadi, tikus berambut kuning yang hidup sampai dewasa adalah tikus yang bergenotipe heterozigot. Hal inilah yang menyebabkan berkurangnya 1/4 bagian dari seluruh kemungkinan keturunan yang ada dari perkawinan sesama tikus berambut kuning.
Letal dominan pada tikus berambut kuning.
a. Sickle cell anemia
Sickle cell anemia sering disebut dengan anemia sel sabit. Orang yang mengalami sickle anemia, mempunyai sel daerah merah berbentuk sabit. Sel darah merahnya berbentuk sabit, akibat mutasi irisan amino rantai ? molekul Hb (daya ikat terhadap oksigen lebih sedikit).
Penderita sickle cell anemia bergenotipe ss, orang normal bergenotipe SS, orang yang bergenotipe Ss adalah normal heterozigot. Orang bergenotipe Ss ini sehat, tetapi dalam darahnya terkandung sel darah merah yang berbentuk sabit.
Orang yang bergenotipe ss, umumnya berumur pendek karena mati sebelum dewasa. Penderita sickle cell anemia dapat lahir dari pasangan yang kedua orang tuanya normal heterozigot (Ss).
Diagram sickle cell anemia.
b. Thalassemia
Orang yang menderita thalassemia mempunyai ciri darah merahnya kecil - kecil, lonjong, jumlahnya lebih banyak dari normal, dan afinitas terhadap oksigen rendah. Penyakit thalassemia dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Thalassemia Mayor, yaitu penderita anemia yang sangat parah dan padat menyebabkan kematian waktu bayi. Orang yang berkarakter demikian, bergenotipe homozigot dominan ThTh.
2. Thalassemia Minor, yaitu penderita anemia yang tidak parah. Umumnya penderita penyakit ini bergenotipe heterozigot Thth yang dominan.
Orang Thalassemia mayor adalah letal. Seorang penderita Thalassemia mayor dilahirkan oleh pasangan yang keduanya heterozigot. Baca Cacat dan Penyakit Menurun Gangguan Mental Pada Manusia.
Diagram Thalassemia
P Thth X Thth
(Thalassemia minor) ( Thalassemia minor)
F₁ 25% Thth Thalassemia mayor
50% Thth Thalassemia minor
25% thth normal
Semoga bermanfaat.
Gen letal dapat menyebabkan bermacam - macam pengaruh, yaitu dapat menyebabkan kematian, baik pada waktu embrio, pada waktu baru lahir, atau setelah individu menjelang dewasa. Gen yang menyebabkan kematian setelah individu menjelang dewasa disebut gen subletal.
Gen letal ada yang bersifat resesif dan ada pula yang bersifat dominan.
- Letal Resesif
Pada beberapa jenis tanaman, sifat albino tergolong letal. Tumbuhan albino tidak berklorofil sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis. Individu itu akan mati setelah cadangan makanan dalam kandung lembaga bijinya habis. Hal seperti ini dapat dijumpai pada jagung dan bunga mulut naga (Antitthinum majus).
Apabila faktor albino dikendalikan gen dan faktor berklorofil dikendalikan gen A maka tanaman yang normal akan bergenotipe AA (homozigot) atau Aa (heterozigot). Tanaman yang bergenotipa aa akan mati pada waktu masih kecil. Jadi, tidak ada makhluk bergenotipe aa yang bertahan hidup sampai dewasa.
Tanaman albino itu terjadi dari hasil persilangan induk yang keduanya heterozigot, yaitu Aa dan Aa. Individu bergenotipe Aa biasanya bergenotipe hijau kekuningan.
Persilangan Induk yang bergenotipe Aa
Keterangan :
No. 1 : normal homozigot (hijau)
No. 2, 3 : normal heterozigot (hijau kekuningan)
No. 4 : albino letal
Jadi, dari empat kombinasi yang dihasilkan hanya tiga bagian yang kemungkinanya dapat tetap hidup, yaitu yang bergenotipe AA dan Aa.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil penyilangan antara jagung berbatang normal kekuningan dan jenis sesamanya akan menghasilkan keturunan sebagai berikut :
a. Macam genotipe jagung tersebut ada dua, yaitu AA dan Aa dengan rasio 1 : 2.
b. Macam fenotipe jagung tersebut 100% normal, terdiri atas 1/3 normal homozigot dan 2/3 normal heterozigot.
c. Sapi buldog, yaitu sapi yang lahir dari perkawinan antara sapi ras dexter. Bayi sapi buldoq mempunyai bentuk mirip anjing buldoq, biasanya mati setelah umur 6 sampai 8 bulan.
d. Kelinci pelger, yaitu kelinci yang mengalami gangguan pembentukan leukosit pada sumsum tulangnya.
c. Ekor pendek pada mencit
d. Mata bintang pada Drosophila dan lain - lain.
- Letal Dominan
Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek. Jika dalam keadaan heterozigot, embrio ayam redep akan mati. Namun dalam keadaan heterozigot dapat hidup walaupun memiliki cacat.
Gen asli ayam redep adalah resesif dan berperan dalam mengatur pertumbuhan tulang. Alel mutanya yang dominan menyebabkan pertumbuhan tulang terganggu. Cacat yang tampak pada ayam redep homozigot dominan adalah mata bercelah, tubuh lebih kecil, rangka tidak mengalami penulangan dan kepala rusak.
Ayam redep yang letal merupakan hasil dari perkawinan dua induk ayam yang keduanya normal heterozigot. Apabila r adalah gen normal asli dan R adalah gen mutan yang menyebabkan redep maka kita dapat membuat diagram persilanganya.
Letal dominan pada ayam redep.
Karena turunan yang bergenotipe RR letal maka macam genotipe yang muncul, yaitu Rr dan rr dengan rasio 2 : 1. Demikian pula dengan fenotipenya, redep normal, heterozigot : normal = 2 : 1.
b. Tikus Berambut Kuning
Selain pada ayam, letal dominan dapat juga ditemukan pada tikus. Seorang peneliti genetika menemukan kejadian ini pada perkawinan antara tikus berambut kuning dan sesamanya. Perkawinan itu menghasilkan dua macam keturunan, yaitu tikus berambut kuning dan tikus tidak berambut kuning adalah 2 : 1. Jadi, selalu terjadi pengurangan sebesar 1/4 bagian. Mengapa demikian ?
Kejadian itu mendorong para ahli lain untuk mengadakan penelitian. Hasilnya cukup memuaskan karena mereka berhasil menemukan mata rantai yang hilang, yaitu bagian tikus berambut kuning ada yang mati dimasa tersebut bergenotipe homozigot dominan. Jadi, tikus berambut kuning yang hidup sampai dewasa adalah tikus yang bergenotipe heterozigot. Hal inilah yang menyebabkan berkurangnya 1/4 bagian dari seluruh kemungkinan keturunan yang ada dari perkawinan sesama tikus berambut kuning.
Letal dominan pada tikus berambut kuning.
- Gen Letal Pada Manusia.
a. Sickle cell anemia
Sickle cell anemia sering disebut dengan anemia sel sabit. Orang yang mengalami sickle anemia, mempunyai sel daerah merah berbentuk sabit. Sel darah merahnya berbentuk sabit, akibat mutasi irisan amino rantai ? molekul Hb (daya ikat terhadap oksigen lebih sedikit).
Penderita sickle cell anemia bergenotipe ss, orang normal bergenotipe SS, orang yang bergenotipe Ss adalah normal heterozigot. Orang bergenotipe Ss ini sehat, tetapi dalam darahnya terkandung sel darah merah yang berbentuk sabit.
Orang yang bergenotipe ss, umumnya berumur pendek karena mati sebelum dewasa. Penderita sickle cell anemia dapat lahir dari pasangan yang kedua orang tuanya normal heterozigot (Ss).
Diagram sickle cell anemia.
b. Thalassemia
Orang yang menderita thalassemia mempunyai ciri darah merahnya kecil - kecil, lonjong, jumlahnya lebih banyak dari normal, dan afinitas terhadap oksigen rendah. Penyakit thalassemia dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Thalassemia Mayor, yaitu penderita anemia yang sangat parah dan padat menyebabkan kematian waktu bayi. Orang yang berkarakter demikian, bergenotipe homozigot dominan ThTh.
2. Thalassemia Minor, yaitu penderita anemia yang tidak parah. Umumnya penderita penyakit ini bergenotipe heterozigot Thth yang dominan.
Orang Thalassemia mayor adalah letal. Seorang penderita Thalassemia mayor dilahirkan oleh pasangan yang keduanya heterozigot. Baca Cacat dan Penyakit Menurun Gangguan Mental Pada Manusia.
Diagram Thalassemia
P Thth X Thth
(Thalassemia minor) ( Thalassemia minor)
F₁ 25% Thth Thalassemia mayor
50% Thth Thalassemia minor
25% thth normal
Semoga bermanfaat.