Kode - Kode Genetik dan Penelitian Para Ahli Dalam Substansi Genetik

Kode - Kode Genetik dan Penelitian Para Ahli Dalam Substansi Genetik - Kode Genetik telah di bahas tigas RNa t dan yang membawa asam amino sebagai bahan untuk menyusun protein. Para ahli belum puas sampai disitu saja. Mereka masih ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana mekanisme pemilihan asam - asam amino tersebut.

Adakah aturan tertentu cera bagaimana RNA t menterjemahkan kode - kode perintah dari DNA agar tidak salah? Nirenberg dan Mattaei (1960), mengadakan berbagai percobaan untuk memecahkan masalah kode genetik ini. Mereka mencampurkan urasik (salah satu basa nitrogen pada RNA) dengan enzim pembentuk RNA.

Hal ini merupakan kejadian permulaan tentang bagaimana manusia akan memecahkan peristiwa - peristiwa kehidupan melalui tabung reaksi. Secara kode genetik, dapat ditafsirkan bahwa kode Urasil - Urasil - Urasil ... yang dibawa oleh RNA d berarti : "Bentuklah protein dari asam amino fenilalin!" atau Kodon UUU, bunyinya dalam bahasa metabolisme sel adalah fenilalanin!

Dalam penelitian selanjutnya kode - kode genetik lainya telah ditemukan, walaupun banyk yang belum terbaca. Misalnya CCC terjemahanya adalah prolin. Kode AAA berarti lisin, dan kode UAU berarti tirosin dan sebagainya. 

Sementara itu telah ditemukan pula beberapa sinonim kode, artinya beberapa kode yang mempunyai terjemahan yang sama. Sebagai misal adalah CGU = CGC = GGG = GGA yang berarti glisin. Dinyatakan oleh para ahli bahwa kode - kode yang bersinonim ini adalah kode - kode yang telah mengalami degenerasi.

Yang disebut diatas adalah kode - kode yang dibawa RNA d untuk diterjemahkan. Bagaimana kode DNA-nya?

DNA, RNa dan polipeptida adalah molekul - molekul yang berbentuk panjang dan tidak bercabang. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa suatu urutan nukleotida dalam DNA direkam pada suatu urutan nukleotida dan RNA d, yang sebaliknya diterjemahkan ke dalam suatu urutan asam amino dalam suatu polipeptida.

RNA d mengandung empat nukleotida yang berbeda, sehingga "bahasa" genetik harus memiliki empat kata berdasarkan alfabet. Hal ini berarti bahwa informasi genetik yang terdapat dalam DNA harus berupa genetik yang berbentuk kata - kata kode dengan menggunakan empat alfabet DNA. Empat basa nitrogen dalam DNA (A, T, C dan G) dianggap sebagai alfabet dalam molekul DNA.

Sampai saat ini kita kenal dua puluh macam asam amino sebagai bahan dasar untuk protein. Pertanyaanya adalah bagaimanakah empat basa nitrogen dapat diterjemahkan kedua puluh macam asam amino?

Karena terdapat empat basa nitrogen yang berbeda dalam DNA dan RNA, dan terdapat dua puluh macam asam amino yang berbeda dalam protein, maka basa tersebut tidak dapat memberikan satu kode untuk setiap asam amino.

Oleh karena itu, kode genetik dapat menggunakan urutan singkat dari basa untuk memberikan kode bagi masing - masing asam amino. Kemungkinan kode genetik yang paling sederhana adalah kode singlet, yaitu sebuah nukleotida memberi kode untuk satu asam amino.

Apabila suatu urutan dia basa memberi kode untuk satu asam amino, maka akan terjadi 4² = 16 kemungkinan kombinasi dari basa, sehingga dapat memperinci enam belas macam asam amino. Suatu kode yang terdiri atas dua huru ini disebut kode dublet. Kode dublet belum cukup, karena masih terdapat empat macam asam amino yang belum  dapat diberi kode.

Apabila suatu urutan tiga basa memberikan kode untuk satu asam amino, maka akan terjadi 4³ = 64 kemungkinan kombinasi dari  basa, sehingga dapat memperinci 64 macam asam amino. Hal ini dianggap lebih dari cukup. Suatu kode yang terdiri atas tiga huru ini disebut kode tripet. Triplet : tiga basa menspesifikasikan suatu asam amino. Triplet RNA duta disebut kodon. Dengan kata lain, kodon adalah satu kelompok nukleotida yang memperinci suatu asam amino.

Kode - Kode Genetik dan Penelitian Para Ahli Dalam Substansi Genetik

Kode - Kode Genetik dan Penelitian Para Ahli Dalam Substansi Genetik

Walaupun "petugas" dalam sintesis protein dapat dikatakan bekerja dengan teliti, tetapi bukanya tak mungkin terjadi "kesalahan menerjemahkan" kode - kode yang diterima dari DNA tersebut. Bila terjadi kesalahan penerjemahan, akibatnya protein yang disusun juga keliru, sehingga dengan sendirinya enzim yang dihasilkan juga salah.

Bila hal itu terjadi maka metabolisme akan terganggu karenanya. Misalnya, pemecahan protein yang tidak selesai dalam proses pencernaan makanan, pembentukan protein yang salah dan masih banyak lagi, yang sifatnya menurun, dan kesalahan yang menurun ini berarti mutasi.

Dengan demikian kekeliruan RNA t menafsirkan kode - kode genetik yang diterima dari DNA juga merupakan salah satu mekanisme mutasi gen.

Ingatlah kembali salah satu cacat menurun yang disebabkan gangguan asam fenil piruat sehingga orang yang bersangkutan menderita gangguan mental misalnya imbisil. Juga sering terjadi, misalnya pada semacam penyakit darah. Darah yang normal hemoglobinya mengandung asam amino glutamat, tetapi karena suatu kekeliruan, maka darah mengandung alin atau lisin, dan ini mengakibatkan anemia.

Salah terjemahan dan bentuk - bentuk mutasi lainya mempunyai akibat yang luas, misalnya lahirnya individu - individu yang menyimpang dari nenek moyangnya. Selain itu juga dapat menyebabkan adanya keanekaragaman organisme hidup di dunia ini.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel