Kriptomeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Kriptomeri Penyimpangan Semu Hukum Mendel - Barangkali kamu pernah mengamati adanya perbedaan warna - warna bunga dari satu jenis tanaman. Misalnya tanaman pukul empat (Mirabilis jalapa) ada yang bunganya berwarna merah, kuning, ungu dan putih. 

Warna ini antara lain disebabkan adanya zat warna antosianin yang terdapat dalam air sel. Penampakan antosianin amat dipengaruhi oleh keadaan pH air sel. Dalam pH rendah antosianin menampakan warna merah dan pada pH tinggi warna ungu. 

Pada suatu percobaan digunakan Linaria maroccana yang berbunga merah atau disilangkan dengan Linaria yang berbunga putih. 

Dengan pengetahuan kita dari percobaan yang lalu kita akan menduga bahwa bastarnya, yaitu F1 akan berbunga merah kalau faktor itu dominan, atau berwarna merah muda kalau faktor merah intermediat. Tetapi percobaan itu ternyata menghasilkan bunga ungu, warna yang tampaknya tidak menurut aturan Mendel. 

Untuk penelitian lebih lanjut, tanaman - tanaman F1 disilangkan sesamanya, dan tanaman F2 terdiri atas tanaman yang berbunga ungu, tanaman berbunga merah dan tanaman berbunga putih dengan perbandingan 9:3:4. 

Perbandingan ini dapat diturunkan dari perbandingan 9:3:3:1 atau 9:3 (3+1), suatu perbandingan yang kenal pada pembatasan dengan dua sifat beda. 

Bagaimana hal ini dapat dijelaskan? Marilah kita gunakan prinsip Mendel dalam persilangan dihibrida ini. Kalau sifat mengandung zat warna antosianin kita rumuskan A dan sifat alkali air sel dengan B (ingat basa) maka tanaman berbunga merah berumus AAbb, artinya mengandung antosianin dan reaksi air selnya tidak basa. Tanaman berbunga putih mempunyai rumus aaBB. 

Penyelesaian:

P       :  AAbb >< aaBB
        (Merah)          (Putih)

Gamet   :        Ab     ><      aB

F1 :              AaBb
                       (ungu)


F1 Berumus AaBbm artinya mengandung faktor antosianin dan reaksi air sel basa, karena itu tampak ungu. 

Kemungkinan kombinasi


Keterangan: 

Semua kombinasi yang mengandung faktor A dan B berarti mempunyai antosianin dalam reaksi basa, jadi menghasilkan warna ungu. Kombinasi yang hanya mengandung faktor A, akan berwarna merah karena antosianin ada dalam reaksi tidak basa. 

Yang mengandung faktor B saja, walaupun air selnya bereaksi bawa, tetapi tanpa zat warna antosianin, bunganya putih. Kombinasi a dan b, berarti tanpa antosianin dan reaksi air sel tidak basa, menghasilkan bunga putih juga. 

Induk yang berbunga putih aaBB, mengandung faktor dominan B yang tidak mempengaruhi sifat berwarna bila berdiri sendiri. Pengaruhnya baru nampak bila bertemu dengan faktor warna lain, dalam hal ini A. Faktor B ini seakan - akan tersembunyi, dan disebut kriptomir. Peristiwanya disebut kriptomeri, dari kata Yunani Kriptos berarti sembunyi. 

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel