Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli  - Tanpa adanya petunjuk berupa fakta, teori evolusi yang berkembang semenjak zamanya Aristoteles hingga kini dimana pengusutan kebenaran teori evolusi ditingkatkan pada jenjang yang fundamental yaitu pada tingkat sel, molekul dan atom hanyalah sekadar angan- angan atau anggapan belaka. Kenyataan – kenyataan yang ada dapat tidaknya dijadikan bahan bukti dari adanya evolusi tergantung dari interpretasi ahli – ahli yang bersangkutan. 

Beberapa kenyataan tersebut adalah seperti yang diuraikan berikut ini. 

1. Anatomi Perbandingan 

Dari studi ini dapat diketahui bahwa alat – alat yang fungsional pada pelbagai binatang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya pun berbeda pula, namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar yang sama. 

Peristiwa ini disebut homologi. Yang kedua adalah alat – alat yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda namun karena perkembangan evolusi yang konvergensi alat – alat tersebut mempunyai fungsi yang sama. Peristiwa ini yang kita sebut analogi. Beberapa contoh homologi adalah sebagai berikut. 


Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

Perbedaan fungsi anggota depan dari manusia dan tikus mondok adalah bahwa pada manusia anggota depan tersebut dipergunakan untuk menggali, membuat lubang (sarangnya) dalam tanah. Jelas bahwa meskipun ada perbedaan fungsi, baik tulang lengan maupun tulang – tulang kecil pada tangan mempunyai bentuk dasar yang sama. Bila keduanya dibandingkan dengan anggota depan binatang yang terbang, misalnya burung dan kelelawar, meskipun terlihat jelas asal – usul yang sama, tetapi perbedaanya semakin nyata. 

Contoh homologi yang jelas adalah yang kita jumpai pada binatang vertebrata dari yang rendah sampai yang tinggi. 

Misalnya : 

A. Yang menyangkut sistem sirkulasinya (jantung dan pembuluh darah).

B. Yang menyangkut alat urogenitalnya.

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

Peristiwa di man dijumpai kemiripan bentuk alat – alat tubuh karena adanya kesamaan fungsi tetapi tidak berasal dari nenek moyang yang sama disebut analogi. 

2. Embriologi Perbandingan 

Kalau ditinjau dari perkembangan embrio hewan bersel banyak yang berasal dari zigot mati, terlihat adanya kesamaan, yaitu bahwa zigot tersebut tumbuh dan berkembang melalui tahap blastula dan tahap gastrula untuk kemudian mengalami diferensiasi sehingga terbentuk bermacam – macam alat. 

Mengenai perkembangan embrio ini Von Baer (Jerman, 1972 – 1876) menyatakan bahwa :

  • Sifat – sifat yang umum muncul sebelum sifat – sifat khusus.
  • Perkembangan dimulai dari yang umum sekali, kurang umum dan akhirnya ke sifat – sifat yang khusus.
  • Hewan yang satu memisah dengan progresif dari hewan yang lain.
  • Hewan – hewan yang dalam perkembangan, pada bentuk embrioanya serupa, tetapi bentuk dewasanya berbeda. 

Ernst Haeckel (Jerman 1834 – 1919) menyatakan tentang adanya peristiwa ulangan ontogeny yang serupa dengan peristiwa filogeninya karena ia mengemukakan apa yang ia sebut teori rekapitulasi atau hukum biogenetic. Tetapi teori ini banyak mendapat kritik dan sorotan. 

Beberapa contoh adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada manusia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan selanjutnya serupa dengan apa yang terdapat pada embrio amfibi dan selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil. Kejadian ini juga dijumpai pada perkembangan ginjal yang melalui tingkat – tingkat pronefros serta metanefros. 

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

3. Perbandingan Fisiologi

Sebagaimana diketahui ada kemiripan dalam fatal antara pelbagai makhluk mulai dari mikroorganisme sampai manusia, misalnya:

- Kemiripan dalam kegiatan pernapasan

- Kemiripan dalam metabolisme

- Proses sintesis protein

- Pembentukan ATP sebagai suatu bentuk molekul bertenaga tinggi dan penggunaanya dalam pelbagai proses kehidupan adalah serupa pada hampir semua organisme. 

4. Petunjuk – Petunjuk Secara Biokimia

Suatu percobaan yang oleh Nutall disebut uji presipitin, dasarnya adanya reaksi antara antigen-antibodi. Banyaknya endapan yang terjadi sebagai akibat reaksi tersebut digunakan untuk menentukan jauh-dekatnya hubungan antara organisme yang satu dengan lainya. 

Percobaanya adalah sebagai berikut:

Pada kelinci disuntikan serum manusia berulang kali. Selang beberapa waktu bila serum kelinci tersebut diambil ternyata telah mengandung zat anti yang terbentuk karena adanya antigen yang dalam hal ini adalah darah manusia yang disuntikan tersebut. 

Kalau kemudian serum kelinci ini berturut – turut dicampurkan pada darah manusia, kera kuno, kera zaman baru dan lemur, maka pengendapan yang terjadi ternyata paling banyak adalah pada manusia, kemudian berturut – turut dari manusia sampai lemur semakin sedikit jumlahnya. 

Ini memberikan suatu gambaran bahwa hubungan antara kelinci dan manusia lebih jauh dibanding dengan kelinci dan lemur. Tes presipitin semacam ini juga menunjukan bahwa hubungan antara ikan paus dan babi lebih dekat dibanding dengan ikan paus dan ikan yang lain. Berikut ini beberapa data dari GTH Nutall mengenai kecenderungan dalam fisiologi dan biokimia mengenai evolusi. 

Berikut ini gambar mengenai peristiwa analogi dan homologi, yang ada hubunganya dengan peristiwa konvergensi, divergensi, dan teori oportunisme. 

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli
Selain reaksi serum di atas dapat pula ditunjukan perbandingan beberapa ion relative pada darah dan jaringan tubuh pelbagai binatang seperti yang tertera pada tabel berikut. 

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

5. Petunjuk – Petunjuk Peristiwa Domestikasi 

Mengubah tanaman dan hewan liar menjadi tanaman dan hewan yang dapat dikuasai dan bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia adalah akibat dari peristiwa domestikasi. 

Pada zaman Darwin di Inggris, menyilangkan burung – burung merpati adalah sangat popular. Pada waktu itu dijumpai adanya 150 variasi burung – burung merpati, diantaranya ada yang begitu berbeda hingga dapat dianggap sebagai spesies bahkan varietas yang berbeda. 

Sebagai contoh adalah burung dara; ada burung dara dengan ekor merpati yang asli hanya 12. Mengenal warnanya pun bermacam – macam, ada yang putih salju, kuning emas, kemerah – merahan, hitam, beberapa mempunyai jambul, berkalung dan sebagainya. 

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

6. Petunjuk dari alat tubuh yang tersisa

Alat – alat yang tersisa ini dianggap sebagai bukti adanya prosess evolusi oleh karena sifat dari alat ini yang pada hakikatnya sudah tidak berguna lagi namun ternyata masih dijumpai yang kadang – kadang jumlahnya cukup banyak. 

Pada manusia misal jumlahnya adalah ± 100. Kalau hal tersebut sebagai bentuk ciptaan khusus, maka kiranya aneh kalau alat – alat yang pada hakikatnya tidak berguna lagi itu ikut tercipta dalam penciptaan makhluk tersebut. Ada beberapa contoh yang menyangkut manusia, misalnya :

  • Umbai cacing (appendix)
  • Selaput mata pada sudut mata sebelah dalam
  • Otot – otot (penggerak) telinga
  • Tulang ekor
  • Gigi taring yang runcing
  • Rambut pada dada
  • Buah dada pada laki – laki
  • Otot piramida

Pada ikan, serangga dan lain – lain hewan yang hidup digua – gua ternyata matanya meredusir atau tidak ada sama sekali, sedang hewan – hewan yang serupa yang masih dekat hubunganya yang hidup di luar gua ternyata masih mempunyai mata. Pada ular piton masih dijumpai adanya sisa – sisa anggota belakang yang dapat dilihat dari luar sebagai bangunan seperti benjolan kuku yang berwarna hitam. 

Ternyata bahwa bangunan tersebut di dalam mempunyai hubungan dengan gelang panggul. Kiwi yang terdapat di Selandia Baru, merupakan burung yang tidak apat terbang, mempunyai organ sisa sebagai akibat menyusutnya sayap. 

Alat yang mengecil, menyusut. Alat yang menyusut juga ada yang dijumpai hanya pada waktu embrio saja untuk kemudian menghilang pada pertumbuhanya di kemudian hari. Whalebone Whales mempunyai alat untuk menyaring air yang dipergunakan untuk mendapatkan mangsanya berupa mikroorganisme. 

Ikan paus jenis ini tidak mempunyai gigi seperti halnya ikan paus mamalia yang lain. Tetapi pada tulang rahang dari embrionya terdapat gigi – gigi kecil dan menghilang sebelum lahir. Sebagaimana diketahui, ikan paus digolongkan pada mamalia karena itu mestinya mempunyai rambut, ini salah satu ciri khas mamalia, tetapi ikan paus dewasa tak mempunyai rambut. 

Sebagai gantinya agar panas badanya tetap adalah lapisan lemak yang tebal. Hanya saja bentuk embrio dalam tubuh induk dari ikan paus ternyata mempunyai lapisan yang mengandung rambut. Begitu pula halnya dengan manusia. 

7. Petunjuk – Petunjuk Paleontologi

a. Leonardo da Vinci (1452 – 1519)
Orang genius berkebangsaan Italia yang dikenal sebagai pelukis adalah orang pertama yang menyatakan bahwa fosil adalah petunjuk dari kehidupan di masa lampau. Tetapi studi yang berarti baru dilakukan oleh George Cuvier (1769 – 1832), seorang ahli anatomi perbandingan berkebangsaan Perancis. 

Dalam klasifikasi ikan ia memperhitungkan ikan – ikan yang sudah berwujud sebagai fosil. Cuvier tidak menyokong teori evolusi, karena ia percaya pada adanya ciptaan khusus. 

b. Charles Darwin
Ia alah orang yang menunjukan bahwa fosil adalah petunjuk dari kehidupan yang kontinyu yang berkembang secara evolusi. Dikemukakan sebagai contoh perkembangan filo genetik dari kuda. Prinsip perubahan dari nenek moyang kuda menuju ke bentuk kuda yang sekarang kita kenal adalah: 

  • Bertambah besarnya tubuh kuda, dari sebesar kucing hingga sebesar yang kita kenal dewasa ini. 
  • Semakin menjadi besar dan panjangnya kepala bagian depan sampai pada mata.
  • Bertambah panjangnya leher dan semakin besarnya kemungkinan bergerak dari leher tersebut.
  • Perubahan dari geraham depan (premolar) dan gerham (molar) dari bentuk yang sesuai untuk makan daun – daunan dan rumput menjadi bentuk yang sesuai untuk rumput. 
  • Bertambah panjangnya anggota agar dapat dipakai untuk berlari cepat tetapi bersamaan itu gerak berputarnya menjadi terbatas/hilang. Tulang – tulang ada kaki depan bersatu agar memungkinkan adanya persendian engsel dan memperbaiki kemampuan untuk menahan berat yang dibebankan pada radius dan tibia. 
  • Adanya reduksi pada jarak dari lima menjadi satu, yaitu jari ketiga yang selanjutnya memanjang yang kemudian disokong oleh adanya teracak. 

Yang dianggap sebagai nenek moyang kuda ini sampai sekarang adalah Eohippus yang terdapat di Amerika Utara dan Eropa. Besarnya (tingginya) binatang ini hanyalah sekitar 20 cm, lehernya pendek. Kaki depanya berbeda dengan kaki belakang, yang depan mempunyai 4 jari sedang yang belakang 3 jari dimana jari yang ke 4 dan ke 5 tingal kecil saja. 

Mesohippus lebih besar dari Eohipus, ± 60 cm, kaki depan maupun belakang berjari 3 semuanya. Hewan ini muncul pada Oligocene. Pada epoch Miocene dijumpai adanya Parahyppus dan Merychipus, yang pertama pemakan daun, yang kedua pemakan rumput. 

Pada epoch Plioncene dijumpai Pliohippus, juga beberapa macam lain, disini jari samping sudah mereduksi hingga tidak mencapai tanah lagi. Pada saat inilah kemudian muncul nenek moyang kuda yang berjari satu, yang menyebar ke seluruh benua kecuali Australia. 

Petunjuk – petunjuk Adanya Evolusi | Interpretasi Para Ahli

Dalam Epoch Pleictocene dijumpai adanya 10 spesies atau lebih yang dapat digolongkan dalam jenis Equus. Sisanya bermacam – macam. Dari pembicaraan mengenai asal – usul kuda ini dapat ditimbul suatu kekeliruan yang seakan – akan perkembanganya merupakan suatu garis lurus tetapi sesunguhnya tidak demikian. 

Ada percabangan – percabangan tetapi kemudian punah, seperti halnya Hippi yang terdapat pada zaman Miocene bersama – sama Parahyppus dan Merychippus. Contoh lain adalah Archeopteryx yang merupakan bentuk perantara reptile dan burung. Hewan ini muncul pada pertengahan Yurassic dan masih mempunyai sifat – sifat reptile yang jelas, antara lain berupa alat seperti ekor panjang dan gigi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel