Dasar - Dasar Klasifikasi Pengelompokan Makhluk Hidup

Dasar - Dasar Klasifikasi Pengelompokan Makhluk Hidup  - Kegiatan klasifikasi tidak lain adalah pembentukan kelompok - kelompok dengan cara mencari keseragaman dalam keanekaragaman. Jadi berbagai jenis makhluk hidup akan dikelompokan dalam satu kelompok jika memiliki kesamaan ciri dan atau sifat.

Kelompok yang warganya hanya menunjukan sedikit persamaan ciri dan sifat, jumlah warganya lebih besar daripada kelompok yang warganya mempunyai lebih banyak persamaan ciri dan sifat antara satu dengan lainya. Contoh : makhluk yang berkaki empat (satu ciri) akan lebih besar warganya dibanding dengan makhluk yang berciri berkaki empat dan pemakan rumput (dua ciri).

Akan lebih besar lagi perbedaaanya bila dibandingkan dengan makhluk yang  berkaki empat, pemakan rumput dan memamah biak (tiga ciri). Kalau dirumuskan : Jumlah warga takson berbanding terbalik dengan banyaknya persamaan ciri.  Satu ciri > dua ciri > Tiga ciri ...> n ciri. Berilah contoh pegelompokan berdasarkan persamaan dua ciri, tiga, empat ciri, dan seterusnya menurut pengetahuanmu sehari - hari.

Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati bersama oleh ilmuwan penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil  (banyak persamaan ciri). Untuk setap ciri kategori atau tingkat takson diberi nama tertentu. Yang umum digunakan di Indonesia berturut - turut adalah :

Dunia dalam buku lain mungkin disebut                 : Regnum
Divisi/Filum dalam buku lain mungkin disebut      : Division / Filum
Bangsa dalam buku lain mungkin disebut               : Ordo
Suku dalam buku lain mungkin disebut                  : Familia
Marga dalam buku lain mungkin disebut                : Genus
Jenis/Spesies dalam buku lain mungkin disebut     : Species

Urut - urutan tersebut sudah sesuai dengan persetujuan Internasional, dan Indonesia mengikuti pemakaianya. Yang perlu bagimu untuk memahamonya adalah batasan konsep tiap tingkat takson, apa yang dimaksud dengan jenis, marga, suku, dan seterusnya.

Jenis atau spesies merupakan satu takson yang memiliki sifat - sifat yang sama, baik morfologi, anatomi maupun sosiologi. Makhluk hidup sejenis memiliki jumlah kromosom yang sama, apakah itu yang berkulit putih ataupun berwarna; manusia, hewan atau tumbuhan sejenis biasanya hidup dalam habitat atau areal distribusi sama.

Jika antara makhluk - makhluk hidup sejenis itu menampakan perbedaan ciri, perbedaan penampilanya terletak pada tatanan gen dalam kromosom.

Marga atau Genus merupakan takson yang mencakup sejumlah jenis yang menunjukan persamaan dalam struktur alat reproduksiya. Suku atau familia adalah takson yang meliputi sejumlah marga dengan jenis - jenis yang dianggap berasal dari nenek moyang yang sama.

Berdasarkan uraian tersebut  bahwa definisi ketiga takson tersebut tidak jelas dan masih  ada peluang untuk memberi interpretasi lain. Memang demikianlah halnya, karena penafsiran seorang ilmuwan dapat berbeda dengan penafsiran ilmuwan lainya.

Karena itu, sehingga tidak usah bingung bila menjumpai sistem klasifikasi yang berbeda dengan sistem yang dikemukakan dalam pembahasan ini.

Selain daripada itu, sepanjang pertumbuhan dan perkembangan ilmu dari masa ke masa selalu dipengaruhi oleh kemajuan ilmu dan teknologi sehingga sistem klasifikasi dapat berubah - ubah. Di samping faktor subjektifitas, tingkat pengetahuan orang dan tujuan mengadakan subjektifitas, juga ikut mempegaruhi hasil klasifikasi. Sehingga hasil klasifikasi itu berbeda - beda.

Dunia atau Kingdom atau disebut juga Regnum merupakan kelompok terbesar organisme yang dikenal oleh ahli biologi. Berapa duniakah seharusnya makhluk hidup itu dikelompokan? Dulu para ahli biologi sepakat menggolongkan makhluk hidup menjadi dua dunia saja yaitu dunia hewan dan dunia tumbuhan.

Ternyata cara ini menimbulkan masalah ketika harus mengelompokan jamur, bakteri dan organisme bersel satu yang tidak cocok untuk dimasukan ke salah satu kelompok tersebut. 

Para ilmuwan biologi sekarang cenderung menerima pengelompokan makhluk hidup menjadi 4 dunia, tentu tidak semua menyetujui cara ini. Empat dunia makhluk hidup itu terdiri dari dunia Monera, Fungi, Plantae dan Animalia.

a. Monera

Yang termasuk dunia Monera adalah bakteri dan ganggang biru. Organisme ini terdiri dari atas satu sel, tetapi berbeda dari organisme satu sel lainya karena inti selnya masih berbentuk prokariotik.

b. Dunia Fungi
Umumnya fungi terbentuk dari benang - benang hifa, bukan dari sel - sel tunggal. Inti - inti sel tersebar dalam sitoplasma dalam hifa ini. Yang termasuk dunia fungi adalah semua jamur Mycota dan Eumycota.

c. Dunia Tumbuhan (Plantae)
Makhluk yang termasuk duni tumbuhan terdiri atas banyak sel (multiseluler). Sel - selnya memiliki dinding sel yang  terbuat dari selulosa. Banyak selnya yang mengandung kloroplas yang berisi klorofil terletak pada daun dan batang. Tumbuhan membuat makananya dengan cara fotosintesis. Termasuk di dalamnya : Algae, Bryophyta, Pterydophyta, dan spermatophyta.

d. Dunia hewan (Animalia)
Hewan termasuk organisme multiseluler, selnya tidak berdinding dan tidak berkloroplas. Umumnya hewan menelan dan mencerna makananya di dalam alat pencernaan.

Tata nama

Telah banyak cara ditempuh untuk menggolongkan dan memberi nama makhluk hidup. Dalam prasejarah, manusia telah mengelompokan tumbuhan penghasil bahan pangan dan yang bukan penghasil pangan. Mereka juga mengenal tumbuhan penghasil obat - obatan, hewan yang dianggap suci, dan sebagainya.

Nama adalah sesuatu yang mutlak perlu untuk mengetahui apa yang dimaksud. Tak terbayang oleh kita bagaimana kita harus berkomunikasi ranpa menyebut suatu nama. Pengetahuan berdasar pengalaman memang telah banyak, tetapi belum ditata sehingga belum berfungsi sebagai alat komunikasi secara ilmiah. Nama - nama yang diberikan bersifat lokal akan kurang berarti dalam komunikasi ilmu yang bersifat internasional.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel